Bahasa Indonesia | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan kumpulan contoh puisi rakyat (pantun) dalam mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VII revisi. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang contoh puisi rakyat (pantun) dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam membuat puisi rakyat berupa pantun yang diujikan.

A. Pantun Anak-Anak
Sapi putih tarik pedati
pedatinya bergoyang-goyang
Ayah selalu baik hati
Aku ditimang aku disayang
Memang kancil kakinya luka
Ia bercerita pada si rangkok
Delman banyak yang suka
Kuda berjalan lenggak-lenggok
Lihat hiburan kuda kepang
Penarinya sedang bergoyang
Ayo kita ke tanah lapang
Jangan lupa bawa layang-layang
Pasar baru tempatnya kain
Awas dompet jangan hilang
Desa tempatnya bermain
Seperti bolang berpetualan
Pumpung induk belum tiba
Burung elang terbang melayang
Pumpung kita masih muda
Ayo kita berpetualang
Burung merpati burung dara
Terbang tinggi jauh
Hati ini amat gembira
Sebentar lagi ibu pulang
Pergi ke kota di hari Minggu
Baju terselip di dekat pintu
Hadiah lama kutunggu-tunggu
Sebab ku dapat juara Satu
Beli penggaris dari mika
Cicak menatap hati merenung
Kemana yang kamu suka
Liburan ke pantai atau gunung
Yang dijinjing buah salak
Yang digenggam bumbu lada
Pantaslah anjing galak menyalak
Rupanya Udin suka menggoda
Seekor monyet sedang termangu
Pisangnya hilang diambil pemburu
Patuhilah nasihat gurumu
Beliau juga adalah orang tuamu
Berenang-renang dua ekor itik
Pada sore yang indah di hari selasa
Jadilah anak yang berbudi baik
Selalu membantu kepada sesama
Jalan-jalan ke pasar raya
Di pasar membeli keripik
Hari libur telah tiba juga
Saatnya tamasya dan piknik
Kain batik banyak sekodi
Perca banyak dalam goni
Turun ke sawah menanam padi
Bermain lumpur seperti petani
Pergi ke pasar membeli kain
Kainnya bagus harganya murah
Belajar itu harus tekun dan rajin
Agar jadi pintar saat di sekolah
Ada kucing tidur di dalam kamar
Karena hujan, di luar dingin
Selain rajin belajar
Sesekali perlu engkau bermain
Kolang kaling es kelapa
Campur sedikit air nira
Ayah pulang bawa apa
Ayah pulang bawa gembira
Lebat daun bunga tanjung
Berbau harum bunga cempaka
Adat dijaga pusaka dijunjung
Baru terpelihara adat pusaka
Beli sabun beli blewah
Sayang sekali uangnya kurang
Main ke kebun turun ke sawah
Bersama paman hatiku riang
Benih padi sedang ditebar
Burung mematuk sedang dikejar
Ayahku memang sangat penyabar
Jadilah Aku suka belajar
Minum kopi di saat hujan
Memang nikmat sekali rasanya
Anak baik anak teladan
Jadi kebanggaan keluarga
Tugal padi jangan bertangguh
Kunyit di kebun siapa penggalinya
Jika tuan cerdik sungguh
Langit tergantung di mana talinya
Dengar lagu berirama
Tertawalah si adik manja
Mari main bersama-sama
Jangan duduk sendiri saja
Sofa empuk berwarna jingga
Beli ayam dengan lalapan
Masa muda harus bekerja
Agar bahagia dan berkecukupan
Ke pasar beli balon udara
Di tengah jalan balonnya meletus
Betapa hati sangat gembira
Nilai ujian dapat seratus
Membuat manisan dari buah salak
Dijual dengan macam-macam harga
Jadi anak berbaktilah pada ibu bapak
Agar kelak bisa masuk surga
Di kutub utara ada pinguin
Hewannya lucu, sungguh menggemaskan
Belajarlah dengan rajin
Mudah mudahan Tuhan membuka jalan
Beli kecap namanya Bango
Disusun dengan berjajar-jajar
Clingak clinguk polongan plongo
Akibat anak malas belajar
Lalu terbang jauh ke kota
Pak kusir selalu setia
Temani kami dengan cerita
Burung dara terbang melanglang
Hinggapnya di pucuk dedahanan
Setiap kali ayah pulang
Selalu bawa kebahagiaan
Sangat tajam giginya bajing
Tajam seperti bambu runcing
Lihat udin dikejar anjing
Nenek takut sampai terkencing
Akar alang entah menghilang
Tumbuh bukan sebagai tanaman
Hati senang bukan kepalang
Bermain bola bersama teman
Indonesia dan negeri jiran
Sama rasnya masih serumpun
Main bola bareng teman-teman
Paling enak saat hujan turun
Menanam pinang rapat-rapat
Jangan dicabut dengan tangan
Larinya sapi amat cepat
Penunggang jatuh di kubangan
Wangi nian kembang kenanga
Manalah indah pohon ara
Naik gunung mencari bunga
Hati senang hati gembira
Harimau mengaum dengan sombong
Menghina hewan yang jelek
Masih kecil giginya ompong
Mirip dengan nenek-nenek
Ayam jantan burung Jalak
Jaguh Sinatan nama diberi
Rezeki tidak saya tolak
Musuh tidak saya cari
Burung dara terbang melanglang
Hinggapnya di pucuk dedahanan
Setiap kali ayah pulang
Selalu saja ada makanan
Ke pasar cermai membeli kacang polong
Jatuh di jalan di injak petani
Jika tidak ingin menjadi ompong
Janganlah malas menyikat gigi
B. Pantun Agama
Tanam kacang di pagi hari
Tumbuh enam layu sebatang
Keburukan orang jangan dicari
Bila kalian sedang puasa
Bu Siti jualan bubur
Bubur dicampur buah kelapa
Selesai sahur langsung tidur
Bangun-bangun sudah berbuka
Beli computer itu biasa
Supaya belajar jadi semangat
Mari kita belajar puasa
Agar kita jadi kuat
Akhir bulan mendapat gaji
Gaji untuk membeli ketupat
Rajin-rajinlah sholat dan mengaji
Janganlah lupa puasa dan zakat
Pergi ke pasar membeli sapu
Tidak sengaja menginjak duri
Jangan lupa sholat lima waktu
Di sela kegiatan sehari-hari
Para petani memanen padi
Saat di sawah melihat batu
Ingatlah Allah Setiap hari
Dengan sholat lima waktu
Jalan-jalan beli buah tomat
Sebelum dimakan harus dikupas
Hai teman mari kita sholat
Agar kita jadi orang cerdas
Jalan-jalan membeli nanas
Nanas dikupas lalu dimakan
Ayo kita cepat bergegas
Sholat Jum’at akan ditegakkan
Jangan terbang tinggi-tinggi
Nanti dapat jatuh kebawah
Ayo sholat untuk luruskan hati
Didalam ibadat turuti sunnah
Buah semangka dibelah-belah
Dapat sebagai pelepas dahag
Ikutilah firman Allah
Supaya dapat masuk surga
Jalan-jalan ke Kota Mekah
Menginap semalam di Kuala Muda
Sholat itu adalah perintah
Jika ditinggal masuk neraka
Buah mentimun buah bergetah
Hati-hati untuk memakannya
Jika suka tinggalkan ibadah
Sudah pasti masuk neraka
Depan rumah ada pohon mangga
Sebelahnya ada daun suji
Jika ingin masuk surga
Janganlah lupa selalu mengaji
Menyiram tanaman setiap hari
Salah satunya tanaman tomat
Banyak Nabi antara Nab
Tak semulia Nabi Muhammad
Membeli anting dan juga kalung
Jika dipakai terlihat mengkilap
Kepada Allah tempat bergantung
Kepada Nabi tempat mengucap
Jalan-jalan lihat pohon pinang
Pinang tumbuh di tepi serambi
Jangan lakukan hal yang dilarang
Jika tidak ingin dibenci Nabi
Siang-siang makan jambu biji
Jambu biji sangatlah manis
Mari menabung untuk berhaji
Pulangnya nanti memakai gamis
Pergi ke pasar membeli tahu
Jangan lupa membeli kwaci
Jika kalian sudah mampu
Segeralah menunaikan haji
Jalan-jalan ke kota baru
Jangan lupa beli sepatu
Natal sudah didepan pintu
Sambut kelahiran-Nya dengan hatimu
Siang hari ke pasar baru
Mari kita membeli ragi
Selamat natal dan tahun baru
Semoga esok lebih baik lagi
Buah nanas rasanya manis
Dapat juga dijadikan bekal
Anak cantik jangan menangis
Karena sekarang hari natal
Di meja banyak semut
Mengerubungi buah leci
Lebih baik kita menurut
Jika kita ingin diberkati
Siang-siang pakai kemeja
Jangan lupa untuk diikat
Anak Tuhan selalu ke Gereja
Pulang-pulang membawa berkat
Beli baju warna-warni
Turun hujan bajunya basah
Mari dengar lagu rohani
Agar hati tidak gelisah
Pulang sekolah berlari-lari
Karena akan datangnya hujan
Lakukan Tri Sandya tiga kali sehari
Jangan pernah anda lewatkan
Pergi ke kota beli bakpia
Jangan lupa membeli nasi
Kedamaian tiba ke dunia
Tebarlah kasih dengan tat twam asi
Pergi jauh untuk berkelana
Jangan lupa membawa peta
Sang Hyang Widhi maha sempurna
Kitab Weda panduan kita
Berangkat ke pasar membeli buah
Jumlahnya ada sepuluh biji
Jika aku punya salah
Tolong maafkan walau sekali
C. Pantun Nasihat
Ayahku seorang petani
Punya sawah punya ladang
Mari belajar hari ini
Agar masa depan lebih gemilang
Pergi memancing saat fajar
Pulang siang membawa ikan
Siapa yang rajin belajar
Jadi orang sukses kemudian
Cepat bergegas untuk bertemu
Bertemu sambil membawa gulali
Kaya harta miskin ilmu
Tentulah merugi sama sekali
Ikut lomba tapi kalah
Lalu pulang dengan hati kesal
Saat muda rajin sekolah
Saat tua tidak akan menyesal
Berlari cepat mengejar waktu
Terlambat sudah tertinggal kereta
Pendidikan itu harus nomor satu
Bagi kemajuan bangsa kita
Liburan seru di kota Blitar
Tak ingin pulang terburu-buru
Jika diri jadi pintar
Berterimakasihlah kepada guru
Pukul tujuh pagi masuk kelas
Kerjakan tugas soalnya rumit
Menuntut ilmu dengan ikhlas
Untuk cinta-cita setinggi langit
Makan soto ditambah keca
Sambil melamun dan mereka-reka
Selalu hati-hati dalam berucap
Agar hati orang tidak terluka
Tukang kayu mencari palu
Tukang bicara mencari kata
Hendaklah kita punya malu
Agar selalu ingat jangan berdusta
Bola jatuh di bawah kolong
Mata mencari berkali-kali
Hendaknya kita saling menolong
Karena menolong tanda peduli
Ke pasar raya membeli anting
Anting dibeli berjumlah lima
Tahu sesuatu itu penting
Paham perkara itu yang utama
Petani di sawah memangkas rumput
Agar tak ada hewan melata
Masa depan itu harus dijemput
Dengan ilmu maupun harta
Pergi ke desa melihat wayang
Lalu pulang menonton akrobat
Istri patuh suami penyayang
Menjadi berkah hingga akhirat
Tenda roboh cepat disangga
Inilah contoh pekerjaan lelaki
Sabarlah kalian berumah tangga
Agar kelak lancar rezeki
Kacang tumbuh dari dalam tanah
Dipanen untuk para tetangga
Agar kelak mawaddah dan sakinah
Jaga akhlak berumah tangga
Semua lauk habis sudah
Hanya tersisa sepiring gula-gula
Sejak dini rajin ibadah
Sering mengaji tambah pahala
Membawa umpan dengan wadah
Menjerat ikan dengan jala
Luruskan niat dalam ibadah
Agar berkah dan berpahala
Teriak keras sampai ke urat
Tak seorang pun akan tahan
Jika kau ingin hidup selamat
Taat selalu perintah Tuhan
Hari ini hari selasa
Esoknya hari rabu
Jika ingin masuk surga
Ingat ibadah nomor satu
Malam minggu penuh canda
Sambil berdendang main gitar
Belajarlah kamu selagi muda
Agar jadi anak pintar
Naik kereta malam ini
Kereta cepat terus melaju
Jadilah kau anak yang berani
Tanpa ragu terus maju
Hutan rimba tumbuh lebat
Karena sering diguyur hujan
Jadilah kakak yang hebat
Agar kelak jadi tauladan
Anak gadis pipi merona
Memakai gelang kalung mutiara
Agar hidup penuh makna
Pedulilah terhadap saudara
Pergi pagi memancing ikan
Memancing ikan di kolam taman
Cuci tangan sebelum makan
Agar sehat sepanjang zaman
Api menyala karena disulut
Asap membumbung sampai ke langit
Jaga kebersihan gigi dan mulut
Agar tidak jadi sarang penyakit
Pergi ke hutan saat sore
Banyak nyamuk menggigit kulit
Jika perut terserang diare
Segera kamu minum oralit
Mendengar anak berlagu dendang
Seruling ditiup membentuk irama
Jangan kamu banyak begadang
Karena kesehatan itu utama
Seribu rupiah untuk layang-layang
Senar terulur putuslah sudah
Anak-anak semua yang kusayang
Jangan pernah lupa bersedekah
Minum kopi dikala hujan
Hujan mengalir hingga telaga
Anak baik anak teladan
Tentu jadi permata keluarga
Asap keluar dari cerobong
Lalu terbang menuju awan
Anak pintar tidak akan sombong
Tapi senang membantu tema
D. Pantun Teka-Teki
Alpukat enak buahnya,
kalau makan tak lupa kasih gula.
Jika engkau tahu jawabannya,
Binatang apa yang ekornya di Kepala?
Jawabannya adalah binatang Gajah.
Bunga mawar indah bunganya,
tapi awas terkena duri.
Jika kamu tahu jawabannya,
Binatang apa yang tanduknya di kaki?
Jawabannya adalah Ayam Jantan.
Jalan-jalan ke rumah teman,
pulangnya bertemu luwak.
Lebih lebar kepala dibanding bandan,
hewan apa itu coba tebak?
Jawabannya adalah Ikan Pari.
Jalan-jalan bertemu ketam,
karena takut ku lempar batu.
Hewan apa yang darahnya hitam?
kakinya banyak badannya satu?
Jawabannya adalah cumi-cumi.
Ke goa mencari batu bertuah,
ketemunya malah kunang-kunang.
Memiliki belalai tapi bukan gajah,
hobi berdengung tapi bukan kumbang.
Jawabannya adalah Lebah.
Ingin hati bermain kayak,
tapi apa daya langit sedang mendung.
Jika kamu mampu menebak,
Binatang apa yang tanduknya di hidung?
Jawabannya adalah Badak.
Awas jatuh nanti luka,
ibu bisa marah pula.
Kalau kamu dapat menerka,
binatang apa yang tak memiliki kepala?
Jawabannya adalah kepiting atau yuyu atau bisa juga ketam.
Pergi bermain ke rumah surti,
malah ketakutan melihat kilat.
Jika kamu mampu mengerti,
binatang apa yang berjenggot lebat?
Jawabannya adalah Singa.
Kalau bertemu ular berbisa,
lebih baik jika kamu mundur.
Coba ayo terka kalau bisa
bergigi tajam berjalan sambil tidur.
Jawabannya adalah buaya
Alpukat enak buahnya,
tapi hati-hati dimakan semut.
Jika kamu tahu jawabnya,
hewan apa yang bertanduk di mulut?
Jawabannya adalah Nyamuk.
Tertawa mengusir duka,
bahkan sedih pun akan berbalik.
Jika kamu mampu menerka,
binatang apa tidur terbalik?
Jawabannya adalah Kelelawar.
Ke Batu membeli ketan,
paling enak yang warna hitam.
Kalau siang mata tak kelihatan,
kalau malam matanya tajam.
Jawabannya adalah Burung Hantu.
Terjebak hujan di taman mini,
membuat baju jadi basah kuyup.
Coba tebak barang apa ini
Saat dipegang mati dilempar hidup
Jawabannya adalah Gasing.
Mendengar ibu sedang masak,
Ternyata masak kue panggang.
Kalau kamu pintar menebak,
ular apa yang ada di pinggang.
Jawabannya adalah Ikat Pinggang.
E. Pantun Jenaka
Kancil cari undur-undur
Mencarinya muter-muter
Ada anak suka tidur
Sambil ngorok sambil ngile
Prasasti di daun lontar
Ada kecap cap bang
Ada anak sok pintar
Ditanya planga-plongo
Jari sakit dikarenakan luka
Lukanya sangatlah besar
Ini contoh pantun jenaka
Untuk anak sekolah dasar
Sungguh sedap makan ketupat
Kiriman berasal dari kakak ipar
Kami anak kelas empat
Rajin studi dan pintar-pintar
Satu titik dua koma
Anak monyet memanfaatkan gincu
Lihat anak kelas lima
Suka ngebanyol dan melucu
Panas-panas kota Jakarta
Akibat pemanasan dunia
Bila mendambakan lulus sarjana
Tidur malam tanpa celana
Awalnya bersua artis tara
Artisnya bersuara merdu
Bila rindu merasa membara
Itulah tanda cinta berpadu
Nasi uduk tetap anget
Beli nye di tepi jalan
Yang kembali duduk manis banget
Boleh ga kite kenalan
Berjalan ke atas rotan
Liat bawah air ya kering
teringat adek di kala makan.
air mata jatuh ke piring.
Mangga muda jangan dibeli,
karena rasanya asam sekali.
Kusangka dia tetap sendiri,
Ternyata udah memiliki 6 suami
Topi kotak di dlm butik
Biarlah berwajah jelek
Tapi ahlak berwajah cantik
Membeli pakaian dihari minggu.
Baju dibeli di dalam pasar,
Ingin peluk dirimu namun aku tak mampu.
Karena badanmu amat besar
Meminum jamu sambilah berdiri.
Di seduhnya cepat berduduk dibangku.
Bilanya hati kamu masi sendiri.
Berikanlah area untuk diri aku.
Naik keatap memakai lamborjini
lamborjini bekas pakain pita
Cobalah tatap mata aku ini
Akan engkau bisa satu berkas cinta
Pasar Banjar ada dikota
Perginya belanja mempunyai uang saku
Bilanya kau di kejar cinta
Sembunyilah dalam hati aku
Radionya Didalam diPasar Slipi
Rawanya Buaya Pasarnya Cipaku
Tadinya dimalam ku bermimpi
Luna Maya menjadi jodoh aku
Disana gunung di sini gunung.
Tengah-tengahnya pohonnya jati.
Betapa hatiku tengah terbingung
Menunggunya jawaban sijantung hati.
Buah pisang buah tomat
Disimpan di dalam lumbung padi
Pantas tercium bau menyengat
Rupanya kau belum mandi
Memasak ikan di di dalam peti
Paling enak di campur terasi
Gayanya aja kayak selebriti
Tapi dompetnya kagak berisi
Paling seger minum limau
Campur madu malah nikmat
Ayam berani mirip harimau
Itu ayam super nekat
Lebih baik warna kuning
daripada warna ungu
Lebih baik gigi kuning
daripada putih namun palsu
Jalan-jalan ke rawa-rawa
Capek duduk di pohon palm
Geli hati menghambat tawa
Melihat katak kenakan helm
Ke cimanggis membeli kopiah
Kopiah indah kan kau dapati
Begitu banyak gadis yang singgah
Hanya dinda yang memikat hati
Di pinggir kolam makan bubur
Jangan lupa gunakan keripik
Dari semalem aye ga sanggup tidur
Selalu teringat wajah mu yang cantik
Bunga mawar tangkai berduri
Laris manis pedang cendol
Aku tersenyum malu sekali
Ingat dulu puas mengompol
Jalan-jalan naik delman
Keliling kota hingga senja
Teman mengaku teman
Kalau tersedia maunya saja
Kunang-kunang berlaksa-laksa
Di selagi hujan badannya basah
Pinjam duwit 1/2 memaksa
Bayar hutangnya benar-benar susah
Pagi hari tanam bawang
Ada ular berkelat kelit
Seringkali minjam uang
Giliran dipinjam benar-benar pelit
Hidup senang karena iman
Nafsu maksiat bakal terkekang
Bagaimana disebut teman
Dia menusuk dari belakang
Raja membangun satu dinasti
Jangan tersedia yang mencelakai
Lain di mulut lain di hati
Berteman cuma melukai
Badan sakit ditutup selimut
Kusangka teman yang jujur
Rupanya musuh didalam selimut
Cari busana pergi ke pekan
Berjalan kaki perlahan-lahan
Berkali-kali sudah dimaafkan
Jangan kembali kembali kesalahan
Indah bagaikan bunga taman
Daripada kehilangan bahagia
Lebih baik kehilangan teman
Bagus hati jika tabah
ketika membaca surat biru
Jika dinasehati tak terhitung berubah
Baiknya kucari kawan baik baru
Sumber referensi: brillio.net & romadecade.org