Puisi Rakyat : Mengidentifikasi, Menyimpulkan, Menelaah, Mengungkapkan, Menyajikan, dan Contoh

Bahasa Indonesia | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi seputar mengidentifikasi informasi puisi rakyat, menyimpulkan isi puisi rakyat, menelaah struktur dan kebahasaan puisi rakyat, mengungkapkan gagasan, perasaan, dan pesan dalam puisi rakyat, menulis puisi rakyat, dan contoh puisi rakyat dalam mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VII revisi.

Puisi Rakyat : Mengidentifikasi, Menyimpulkan, Menelaah, Mengungkapkan, Menyajikan, dan Contoh

Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang mengidentifikasi informasi puisi rakyat, menyimpulkan isi puisi rakyat, menelaah struktur dan kebahasaan puisi rakyat, mengungkapkan gagasan, perasaan, dan pesan dalam puisi rakyat, menulis puisi rakyat, dan contoh puisi rakyat dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.

A. Mengidentifikasi Puisi Rakyat

1. Pengertian Puisi Rakyat

Puisi rakyat (puisi lama) merupakan karya sastra lama dari warisan budaya bangsa yang sudah tak dikenal pengarangnya. Jenis jenis puisi rakyat sendiri antara lain berupa pantun, syair dan guridam. Karena Puisi rakyat merupakan hasil turun temurun dan tidak diketahui siapa pengarangnya, puisi rakyat (puisi lama) biasanya disampaikan dari mulut kemulut (lisan). Puisi lama juga terlihat amat kaku karena terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah kata dalam baris, jumlah baris, dan pengulangan kata diawal/diakhir sajak (rima).

Puisi rakyat merupakan kesusastraan rakyat warisan nenek moyang yang memiliki nilai-nilai dan berkembang dalam kehidupan masyarakat. Puisi ini merupakan jenis puisi lama, sehingga terikat dengan struktur dan ciri baik dalam hal panjang dan pendek suku kata, lemah tekanan suara, maupun rima serta isi.

Dalam puisi rakyat ini ada beberapa ciri khusus yang membedakan dengan puisi lain pada umumnya, yaitu merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya, penyampaiannya lewat mulut ke mulut jadi merupakan sastra lisan, dan sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.

Puisi rakyat dapat berbentuk ungkapan tradisional, pertanyaan tradisional, paparikan dan wawangsalan, cerita rakyat, kepercayaan rakyat berupa mantra, puisi, dan syair.

2. Jenis-Jenis Puisi Rakyat

a. Pantun

1. Pengertian Pantun

Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang masih terkenal sampai sekarang. Teman-teman pun pasti setidaknya pernah mendengar pantun tidak hanya di dalam pelajaran bahasa Indonesia, melainkan juga di acara-acara hiburan adat sampai program hiburan komedi di stasiun televisi. Karena berbagai hal ini pulalah, tidak ada alasan untuk enggan untuk mempelajari pantun dan jenis-jenisnya.

2. Ciri-Ciri Pantun

Jenis puisi lama yang asal bermula dari kata patuntun ini pada dasarnya diharapkan dapat menjadi penuntun hidup bagi orang yang mendengar maupun membacanya. Tidak hanya sekadar berisi nasihat dan imbauan, penyampaiannya pun memiliki cirri khas yang begitu kental, seperti berikut ini.

a. Tiap Bait Terdiri atas Empat Baris

Jika prosa mengenal ada paragraf untuk tiap rangkaian kalimat yang berada dalam satu gagasan utama, jenis puisi lebih akrab menyebutnya sebagai bait. Tiap bait biasanya berisi untaian kata-kata yang berada dalam satu gagasan dan umumnya mempunyai ciri khas tersendiri bergantung jenis puisinya.

Khusus untuk pantun, puisi lama yang satu ini memiliki ciri khas kuat, yaitu tiap baitnya selalu terdiri atas empat baris. Barisan kata-kata pada pantun dikenal juga dengan sebutan larik.

b. Suku Kata 8-12 di Tiap Baris

Mulanya pantun cenderung tidak dituliskan, melainkan disampaikan secara lisan. Karena itulah, tiap baris pada pantun dibuat sesingkat mungkin, namun tetap padat isi. Oleh karena alasan inilah, tiap baris pada pantun umumnya terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.

c. Memiliki Sampiran dan Isi

Salah satu keunikan pantun yang membuatnya menjadi begitu mudah diingat adalah jenis puisi lama yang satu ini tidak hanya padat berisi, melainkan juga memiliki pengantar yang puitis hingga terdengar jenaka. Pengantar tersebut biasanya tidak berhubungan dengan isi, namun menjabarkan tentang peristiswa ataupun kebiasaan yang terjadi di masyarakat. Pengantar isi pantun inilah yang kerap dikenal sebagai sampiran.

Untuk masalah penempatannya di dalam pantun, sampiran akan selalu berada di baris pertama dan kedua. Sementara itu, isi pantun menyusul di posisi baris ketiga sampai keempat.

d. Berima a-b-a-b

Rima atau yang juga biasa disebut dengan sajak adalah kesamaan bunyi yang terdapat dalam puisi. Biasanya, jenis-jenis puisi lama kental akan rima, termasuk dengan pantun. Khusus untuk pantun, jenis puisi yang satu ini memiliki ciri khas yang begitu kuat, yakni rimanya adalah a-b-a-b.

Yang dimaksud dengan rima a-b-a-b adalah ada kesamaan bunyi antara baris pertama dengan ketiga pantun dan baris kedua dengan baris keempat. Jadi, kesamaan bunyi pada pantun selalu terjadi antara sampiran dan isi.

3. Contoh Pantun

Di jalan tak sengaja berjumpa daun sugi
Ingat manfaat, lantas cepat dibawa
Tiada belajar tiada yang rugi
Kecuali diri sendiri di masa tua

b. Gurindam

1. Pengertian Gurindam

Gurindam merupakan suatu puisi lama yang berisi dua bait, dalam setiap baitnya ada dua baris kalimat dengan rima yang sama, yang satu kesatuan secara utuh. Gurindam dibawa oleh sastra Hindu atau orang Hindu. Gurindam yang berasal dari India atau bahasa “Tamil” yakni kirindam dalam arti perumpamaan, mula-mula asmal. Baris yang pertama berisi seperti soal, perjanjian atau masalah dan baris yang kedua berisi jawabannya atau akibat dari masalah atau peranjian di baris pertama tadi.

2. Ciri-Ciri Gurindam

  1. Gurindam terdiri atas dua baris pada setiap baitnya.
  2. Setiap barisnya mempunyai jumlah kata 10-14 kata.
  3. Setiap barisnya mempunyai keterkaitan sebab akibat.
  4. Setiap barisnya mempunyai bersajak atau rima A-A, B-B, C-C, dan selanjutnya.
  5. Maksud atau isi pada gurindam ada di baris kedua.
  6. Isi gurindam umumnya tentang kata-kata mutiara atau filosofi hidup, nasehat-nasehat.

3. Macam-Macam Gurindam

Jika dilihat dari barisnya, ada dua macam bentuk guridam, yaitu gurindam berkait dan gurindam berangkai.

a. Gurindam berangkai

Gurindam berangkai merupakan suatu bentuk gurindam yang mempunyai kata yang sama pada setiap baris pertama baitnya.

b. Gurindam Berkait

Gurindam berkait merupakan suatu bentuk gurindam yang bait pertama berkaitan dengan bait selanjutnya dan pada bait seterusnya.

4. Contoh Gurindam

Jika kamu mengamalkan Al-Qur’an
Maka hidup penuh kebahagiaan

Untuk orang yang suka bersandiwara
Jalan hidupnya akan menyiksa

Rajin belajarlah di usia muda
Jangan pernah kamu menunda-nunda

Pikir dulu sebelum berkata
Agar tidak melukai sesama

Manusia yang tidak paham rukun Islam
Sudah jelas hidupnya akan kelam

c. Syair

1. Pengertian Syair

Pengertian Syair adalah puisi atau karangan sastra melayu lama dengan bentuk terikat dan mementingkan irama sajak. Apabila kita menggali lebih dalam mengenai Pengertian Syair, syair secara bahasa berasal dari bahasa melayu Syu’ur yang artinya perasaan. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) syair adalah puisi lama yang tiap bait terdiri atas empat larik yang berakhir dengan bunyi yang sama. Orang yang membacakan syair atau membuat syair disebut penyair atau pujangga. Syair seperti dalam pengertiannya adalah bentuk yang terikat, sehingga ia mempunyai aturan-aturan tersendiri. 

Syair merupakan jenis puisi lama yang pada tiap-tiap bait itu terdiri atas empat larik (baris) yang berakhir dengan bunyi yang sama. Syair tersebut digunakan untuk melukiskan hal-hal yang panjang contohnya seperti tentang suatu cerita, nasihat, agama, cinta, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, bait-bait didalam syair ini sangat banyak. Ditinjau dari struktur fisiknya, syair ini sangat terikat oleh jumlah baris didalam satu bait, jumlah suku kata didalam tiap baris, jumlah bait dalam tiap puisi, dan aturan didalam hal rima dan juga ritma.

2. Ciri-Ciri Syair

Ciri-ciri dari syair, diantaranya:

  • Syair ini terdiri atas empat baris/larik dalam tiap-tiap bait.
  • Syair ini tidak memiliki sampiran, seperti halnya didalam pantun. Dengan kata lain, semua baris itu mengandung isi dan juga makna.
  • Syair ini tidak selesai dalam satu bait.
  • Makna syair juga ditentukan oleh bait-bait selanjutnya (hampir sama dengan paragraf dalam cerita).
  • Syair ini berpola rimanya a-a-a-a (rima sama).
  • Irama yang terjadi pada tiap pertengahan baris antara empat sampai enam suku kata.

3. Unsur intrinsik Syair

Adapun unsur-unsur dari syair ini sebagai berikut, 

  1. Tema, merupakan ide pokok yang ingin penyair itu sampaikan dengan melalui syairnya kepada para pembaca. Tema yang digunakan oleh sang penyair itu beragam. contohnya seperti tentang: kemanusiaan, agama, alam, keindahan, pendidikan, budi pekerti, dan lain sebagainya.
  2. Perasaan, merupakan sesuatu yang ingin penyair utarakan/ungkapan yang berupa ciri khasnya, cara pandang, karakter dan lain sebagainya.
  3. Nada, suatu intonasi atau juga penekanan dalam isi syair yang dapat berupa mengejek, menasehati, bergurau, bergembira,mengkritik, bernelas kasihan serta sebagainya.
  4. Amanat, merupakan suatu pesan atau nasehat yang ingin penyair sampaikan kepada tiap-tiap pembaca. Umumnya pesan didalam syair ini ditafsirkan sendiri oleh pembaca sesuai dengan pemahaman pembaca.

4. Jenis-Jenis Syair

Menurut isinya, syair ini dapat dibagi menjadi lima golongan, diantaranya:

Syair Panji

Syair panji merupakan syair yang berisi/bercerita mengenai suatu keadaan yang terjadi dalam istana (kerajaan), keadaan orang-orang yang ada atau juga berasal dari dalam istana. Contohnya seperti “Syair Ken Tambunan”.

Syair Romantis

Syair romantis merupakan suatu syair yang berisi mengenai perasa cinta, atau percintaan pelipur lara, cerita rakyat. Contohnya seperti, “Syair Bidasari”.

Syair Kiasan

Syair kiasan merupakan suatu syair yang menceritakan mengenai percintaan antara ikan, burung, bunga, atau juga buah-buahan yang semuanya hal itu hanyalah simbolik yang terkandung di dalamnya, kiasan atau juga sindiran kepada peristiwa tertentu. Contohnya seperti, “Syair Burung Pangguk”.

Syair Sejarah

Syair sejarah merupakan suatu syair yang berdasarkan peristiwa sejarah terpenting, contohnya seperti tentang peperangan. Contoh syair sejarah ini misalnya, “Syair Perang Mengkasar”.

Syair Agama

Syair agama merupakan syair yang mengandungi tema ajaran ilmu tasawuf. Syair agama ini tergolong syair terpenting, yang terbagi menjadi empat, yaitu syair sufi, syair tentang ajaran Islam, syair riwayat Nabi, dan juga syair nasihat.

5. Contoh Syair

Syair Sejarah

Bermula kalam kami tuliskan
Segenap pikiran dicurahkan
Untuk menyusun syair kesejarahan
Merangkai kejadian secara berurutan

Adapun nama syair yang dituliskan
Kerajaan Negaradipa di Kalimantan Selatan
Sebagai bahan pengetahuan
Untuk Saudara, Kawan sekalian

Walaupun bukti sejarah Kalimantan Selatan
Tidak berupa benda bertuliskan
Namun bekas kerajaan dapat dibuktikan
Menurut penelitian para sejarawan

Bekas kerajaan yang dapat disebutkan
Seperti Candi Agung bukti peninggalan
Letaknya di Amuntai sudah dipastikan
Pemugarannya pun sudah dilakukan

Mangkubumi saudagar kaya
Kerabat raja yang bijaksana
Berputra seorang elok rupanya
Empu Jatmika konon namanya

Empu Jatmika terus bertambah usianya
Hingga dewasa menjadi cendikia
Dikawinkan dengan Sira Manguntur namanya
Putri cantik pandai bertutur kata

Empu Mandastana dan Lambung Mangkurat
Kakak beradik tampan gagah muda belia
Itulah namanya putra Empu Jatmika
Sama elok sama tampan sama pandainya 

B. Menyimpulkan Puisi Rakyat

1. Simpulan Isi Pantun

a. Contoh Pantun

Ibu pergi membeli baju
Baju dibungkus lalu dibayar
Janganlah engkau kepala batu
Nasihat ibu harus didengar

b. Simpulan Isi

Patuhi nasihat Ibu agar kita menjadi anak yang baik tidak sombong.

2. Simpulan Isi Syair

a. Contoh Syair

Orang kaya jangan suka menghina
Karena kaya miskin sama saja
Tiada manusia yang hina
Karena hidup itu layaknya roda
 
Jika berteman jangan bergaduh
Tak ada gunanya bila bermusuh
Jangan pula bersikap angkuh
Karena tersisih membuah hidup keruh
 
Walau kamu sudah besar
Jangan bertutur kata dengan kasar
Jadilah pribadi yang sabar
Agar tetangga tak jadi gusar
 
Jika diri terus ikuti syahwat
Hidup bisa jadi lebih berat
Jiwa bisa jadi tak terawat
Hati juga bisa rusak berkarat
 
Yang kaya harusnya keluarkan sedekah
Pandang orang yang posisinya di bawah
Jangan arahkan kepala menengadah
Agar diri tak tergoda untuk bermewah

b. Simpulan Isi Syair

Manusia hendaknya menyadari bahwa kehidupan itu berubah-ubah. Jangan bertengkar, bermusuh, angkuh, kasar, emosional karena akan membuat hidup tidak nyaman. Baiknya bersedekah mengasihi yang tidak punya dan tidak hidup berfoya-foya.

3. Simpulan Isi Gurindam

a. Contoh Gurindam

Jika hendak mengenal orang yang berilmu
Bertanya dan belajar tiada jemu.

b. Simpulan Isi Gurindam

Kita haruslah rajin bertanya kepada orang pandai dan berwawasan jika ingin pintar

C. Menelaah Puisi Rakyat

1. Menelaah Struktur dan Kebahasaan Pantun

Pantun terdiri atas dua struktur yaitu sampiran dan isi. Struktur tersebut sebagai berikut.

  • Sampiran merupakan pengantar agar pembaca mau membaca larik ketiga dan keempat pantun.
  • Isi merupakan maksud atau tujuan pantun. Isi pantun biasanya berupa pikiran, perasaan, nasihat, kebenaran, pertanyaan, teka-teki. Isi pantun juga mengandung pesan yang disampaikan pemantun kepada orang lain.

Contoh Pantun:

Kalau ada sumur di ladang,
boleh saya menumpang mandi.
Kalau ada umur yang panjang,
boleh kita berjumpa lagi.

Contoh Telaah Pantun di Atas:

Struktur penyajian pantun terdiri atas dua larik sampiran dan dua larik isi pantun. Dua larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik ketiga dan keempat. Makna atau isi pada larik kesatu dan kedua dengan larik ketiga dan keempat tidak berhubungan. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, pantun pada larik kesatu dan kedua menggunakan kalimat berita. Larik kesatu dan kedua merupakan kalimat berdiri sendiri. Larik ketiga dan keempat merupakan kalimat saran dengan pola hubungan syarat (kalau), pada larik keempat merupakan hasil. Larik ketiga dan keempat merupakan satu kalimat majemuk.

2. Menelaah Struktur dan Kebahasaan Syair

Syair terdiri atas empat larik dalam satu bait. Keempat larik tersebut merupakan isi. Pola rima syair adalah a-a-a-a. Pada bagian ini kita akan menelaah syair dari segi struktur dan kebahasaan.

Contoh Syair:

Perteguh jua alat perahumu
Hasilkan bekal air dan kayu
Dayung pengayuh taruh disitu
Supaya laju perahumu itu

Contoh Telaah Syair di Atas:

Struktur penyajian syair satu bait terdiri atas empat larik. Pola rima sama yaitu a-a-a-a. Keempat larik syair merupakan isi dan terkait dengan bait-bait yang lain. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan keempat larik dalam syair tersebut merupakan kalimat perintah kepada generasi muda. Larik keempat pada syair tersebut merupakan hasil yang diperoleh jika melakukan perintah pada larik kesatu, kedua, dan ketiga. Pilihan kata yang digunakan pada syair tersebut merupakan kata simbolik. Pilihan kata sangat indah dengan makna yang dalam. 

3. Menelaah Struktur dan Kebahasaan Gurindam

Gurindam adalah salah satu puisi Melayu lama terdiri atas dua larik, memunyai irama akhir sama dan merupakan kesatuan utuh. Larik pertama berisi soal atau perjanjian, sedangkan larik kedua merupakan jawaban atau akibat dari perjanjian tersebut.

Contoh Gurindam:

Dengan orang tua jangan pernah melawan,
kalau tidak mau hidup berantakan.

Contoh Telaah Gurindam di Atas:

Struktur penyajian gurindam tersebut dua larik isi yang berhubungan. Larik kesatu merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik kedua. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat larangan (jangan) dan pada larik kedua menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat (kalau).

D. Mengungkapkan Gagasan Puisi Rakyat

Mengungkapkan gagasan, perasaan, dan pesan tidak lain adalah membuat puisi rakyat berupa pantun, gurindam, dan syair. Ada dua hal penting yang perlu kalian perhatikan dalam menyusun puisi rakyat, yaitu struktur teks dan penggunaan bahasanya. Kedua aspek ini memiliki pengaruh yang cukup besar berkaitan dengan kualitas puisi rakyat tersebut.

1. Membuat Pantun

Berikut ini adalah langkah-langkah membuat pantun sebagai berikut.

a. Pahami struktur pantun

  • Di dalam satu bait harus terdiri atas empat baris.
  • Dua baris pertama berupa sampiran.
  • Dua baris terakhir merupakan isi.
  • Banyak suku kata tiap barisnya antara 8-12 suku kata.
  • Bersajak a-b-a-b 
b. Tentukan topik
Tentukan topik atau sesuatu yang yang ingin kalian sampaikan. Dari sini kalian akan berpikir kira-kira apa saja yang ingin kalian sampaikan. Kalian bisa saja berpesan mengenai pentingnya rajin beribadah agar tenang dunia akhirat.
c. Mulailah dari isi
Pertama, buatlah isinya, bukan sampiran. Setelah isi atau pesan yang ingin kalian sampaikan sudah kalian temukan, barulah berpikir sampiran. Sampiran tidak harus berhubungan langsung dengan isi.
d. Carilah kata-kata yang bunyi akhirnya sama
Bunyi akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir bunyi baris ketiga. Bunyi akhir baris kedua sama dengan bunyi akhir baris keempat. 

2. Membuat Syair

Langkah-langkah membuat syair adalah sebagai berikut.

a. Pahami dahulu struktur dan ciri-ciri syair. Adapun struktur dan ciri-ciri syair adalah sebagai berikut.

  • Setiap bait terdiri atas empat baris.
  • Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata.
  • Semua baris merupakan isi.
  • Syair bersajak a-a-a-a
  • Setiap bait syair tidak dapat berdiri sendiri.
  • Biasanya, setiap baris terdiri atas empat kata.
b. Siapkan topik. Pilihlah bahasa dan gaya bahasa yang tepat dan menarik.
c. Gunakan pengulangan kata dengan bahasa yang menarik.
d. Berikan amanat yang menarik dalam syair kalian

3. Membuat Gurindam

Berikut ini adalah langkah-langkah membuat gurindam.

a. Pahami terlebih dahulu struktur dan ciri-ciri gurindam sebagai berikut.

  • Gurindam terdirin atas dua baris tiap baitnya.
  • Tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata.
  • Tiap baris memiliki hubungan sebab-akibat.
  • Tiap baris memiliki rima atau bersajak a-a, b-b, c-c, dan seterusnya.
  • Inti atau maksud gurindam ada baris kedua.
  • Isi gurindam bisanya berupa nasihat, filosofi hidup, atau kata-kata mutiara.
b. Tentukan topik
Tentukan topik atau sesuatu yang ingin kalian nasihatkan. Kalian bisa saja memberi nasihat tentang pentingnya patuh kepada guru, berbakti kepada orang tua, dan sebagainya.
c. Mulailah menulis
Inti gurindam terdapat pada baris kedua.
d. Carilah kata-kata yang akhirnya sama
Bunyi akhir baris satu dan kedua sama.

E. Menyajikan/Menulis Puisi Rakyat 

Berikut ini adalah langkah-langkah menulis puisi rakyat sebagai berikut.

  1. Tentukan ide yang akan disampaikan.
  2. Susunlah ide tersebut menjadi dua larik sebagai isi pantun.
  3. Pilihlah kosakata yang diakhiri dengan bunyi seperti dua larik.
  4. Buatlah larik sampiran yang tidak berkaitan langsung dengan isi.
  5. Susunlah kembali kalimat atau larik dengan rima dari kosakata yang berirama sama.
  6. Susunlah pantun secara logis.

F. Contoh Puisi Rakyat

Berikut ini adalah contoh puisi rakyat pantun, syair, dan gurindam.

1. Contoh Pantun

a. Pantun Nasihat

Pantun nasihat pada dasarnya bertujuan untuk menyampaikan nilai-nilai moral. Berisi imbauan untuk masyarakat, pantun nasihat sering kali ditemukan ditengah-tengah masyarakat. Pantun nasihat yang berisi anjuran dan mendidik juga sering digunakan di dunia pendidikan. Beberapa contoh pantun nasihat yaitu sebagai berikut:

Contoh:

Pergi belanja ke pasar Wijahan
Tidak lupa membeli kedondong masam
Jagalah selalu kebersihan lingkungan
Agar hidup sehat nan tentram

b. Pantun Jenaka

Seperti namanya pantun contoh pantun jenis ini memang mengandung unsur lucu dan tentunya menarik. Pantun jenis ini biasa digunakan untuk memberi hiburan kepada siapa saja yang mendengar atau membacanya. Terkadang, pantun jenaka juga berisi sindiran untuk masyarakat yang dikemas dengan ringan serta jenaka, ini dia nih contohnya.

Contoh:

Ke pasar cermai membeli kacang polong
atuh di jalan di injak petani
Jika tidak ingin menjadi ompong 
Janganlah malas menyikat gigi

c. Pantun Agama

Dari namanya, siapa saja sudah bisa membayangkan isi dari pantun jenis satu ini. Ya, pantun agama mengandung unsur kerohanian yang membahas tentang manusia terhadap penciptaNya. Hampir serupa dengan pantun nasihat, pantun agama juga berisi pesan moral. Namun, pantun agama lebih membahas unsur agama.

Contoh:

Mahkota raja di ikat tali
Dilempar ratu kedalam kali
Tahta harta boleh kau cari 
Tapi ingat tak di bawa mati

d. Pantun Kasih Sayang

Sesuai namanya juga, pantun berkasih-kasihan berisi cinta dan kasih sayang. Umumnya lagi, pantun ini sering digunakan oleh remaja melayu sebagai sarana mengungkapkan isi hati mereka. Karena erat kaitannya dengan hati, sehingga pantun ini cocok untuk kalangan remaja. Di bawah ini akan diberikan beberapa contoh pantun berkasih-kasihan.

Contoh:

Ember hijau berisi cucian
Indahnya bintang di langit malam
Berikan anak perhatian
Kelak tua kau kan di sayang

e. Pantun Anak-Anak

Pantun tidak hanya ditujukan untuk orang dewasa, seperti pantun anak ini. Dengan konten yang lebih ringan, pantun anak memiliki tujuan untuk memberi didikan dan menyampaikan pesan moral. Tentu contoh pantun ini haruslah mengandung hal yang menyenangkan untuk anak-anak dan pastinya menarik. Perhatikan contohnya dibawah ini 

Contoh:

Kelinci kecil berlari-lari
Ditengah taman penuh bunga
Mendengar musik mari menari
Bersama teman penuh suka cita

f. Pantun Adat Istiadat

Pantun jenis ini sering dijumpai di daerah-daerah yang masih memiliki adat dan istiadat yang kental, pantun ini berisi pesan moral dan tradisi dari leluhur yang dilarang untuk dilupakan. Fungsi pantun adat istiadat ini juga sebagai media untuk menyampaikan peraturan di masyarakat setempat. Ini dia beberapa contohnya.

Contoh:

Di rawa itu ada buaya
Tampak tenang tersipu malu
Bersama-sama menjunjung budaya
Agar tidak luntur oleh waktu

g. Pantun Dagang

Untuk yang hobi berdagang mungkin contoh pantun di bawah ini bisa digunakan sebagai media berkeluh kesah. Biasanya pantun ini berisi nasib atau kisah kehidupan dari seseorang.

Terkadang, pantun dagang juga sering dituliskan oleh seseorang yang sedang merantau di kota orang. Tertarik untuk membaca contoh pantun ini? Simak di bawah ini

Contoh:

Ilalang dihinggapi capung
Duduk petani beranda-andai
Ingin rasanya pulang ke kampung
Namun apalah daya tangan ini tak sampai

2. Contoh Syair

a. Syair Agama

Contoh:

“Janganlah engkau berbuat maksiat
Janganlah engkau berbuat jahat
Segeralah engkau bertaubat
Agar selamat dunia akhirat”

b. Syair Nasihat

Contoh: 

“Inilah gerangan suatu madah
mengarangkan syair terlalu indah
membetuli jalan tempat berpindah
di sanalah i’tikat diperbetuli sudah.”

c. Syair Persahabatan

Contoh:

“Aku sedih, kau menghibur
Aku kecewa, kau membuat ku senang
Dan bila aku tak bisa
kau pun mengajari
 
Sahabat,...
Kau bagai malaikat bagiku
Kau bagaikan bidadari untukku
Semua kebajikan ada padamu
 
Sahabat... 
Satu pintaku untukmu
Yaitu janji selalu erat
Tak pernah terpisah
Seumur hidup kita”

d. Syair Cinta

Contoh:

“Siapa telah menanam 
Dalam jiwa serta raga
Membuatku gundah gulana
Resah gelisah selalu kurasa

Siapa telah mengukir nama
Menggurat hebat dalam jiwa
Hingga rindu terus membara
Terbakar hati karena asmara

Mengapa kau menabur cinta
Saat kita akan berpisah
Rasa bergelora dalam dada
Akankah menyatu kita berdua

Mungkin inilah takdir cinta
Berliku-liku membawa cerita
Akan terkenang sepanjang masa
Akan abadi selama-lamanya.”

e. Syair Panji

Contoh:

“Adapun akan mangkunegara
Rasa gundah tiada lagi terkira
Belas memandang Raja Putra
Semuanya sudah berada dalam penjara
 
Sungguh ia bersuka-suka
Dalam hatinya gundah tiada berketika
Sangat pandai menyamarkan duka
Tiada rupa memandang muka
 
Jikalau memandang saudaranya
Di dalam penjara yang ketiganya
Berlinang-linang air matanya
Seboleh-bolehnya disamarkannya
 
Daripada ia tiada takutnya
Pada Prabu Nata ratu bangsawan
Hati yang gundah diliburkan
Dibawanya dengan bersesukaan”

f. Syair Sejarah

Contoh:

“Bermula kalam kami tuliskan
Segenap daya pikiran dicurahkan
Untuk menyusun syair kesejarahan 
Merangkai kejadian dengan cara berurutan
 
Adapun nama syair yang akan dituliskan
Kerajaan Negaradipa di Kalimantan Selatan
Sebagai sumber bahan pengetahuan
Untuk Sahabat, Kawan sekalian
 
Walaupun bukti sejarah Kalimantan Selatan
Tidak berupa barang bertuliskan
Namun bekas kerajaan tersebut dapat dibuktikan
Menurut penelitian ahli para sejarawan
 
Bekas kerajaan yang dapat disebutkan
Seperti Candi Agung sebagai bukti peninggalan
Letaknya di daerah Amuntai sudah dipastikan
Pemugarannya pun sudah dilakukan
 
Mangkubumi saudagar kaya
Kerabat raja yang sangat bijaksana
Berputra seorang elok rupanya
Empu Jatmika konon namanya
 
Empu Jatmika terus bertambah usianya
Hingga dewasa menjadi cendikia
Dikawinkan dengan Sira Manguntur namanya
Putri cantik pintar dalam bertutur kata
 
Empu Mandastana dan Lambung Mangkurat
Kakak beradik tampan gagah muda belia
Itulah namanya putra Empu Jatmika
Sama elok sama tampan sama pandainya" 
 
3. Contoh Gurindam
 
a. Contoh Gurindam Pendidikan
 
Jikalau engkau sudah mempelajari kitab
Maka haruslah kamu menaati adab
 
Ketika engkau sedang belajar
Haruslah dengan tekun dan juga sabar
 
Jika sedang belajar meraih faedah
Jangan hanya sekadar meraih ijazah
 
Ilmu itu jangan hanya dihafalkan
Tetapi juga harus diamalkan
 
Guru yang tidak bisa jadi teladan
Bagaikan bayangan tanpa badan
 
Guru yang mampu jadikan teladan
Bagaikan cahaya dari kegelapan
 
Belajar itu harus bertahap
Bagaikan mendirikan sebuah atap
 
Seorang guru harus bersabar
Dengan murid yang sedang dia ajar
 
Murid itu haruslah bersikap baik
Kepada guru yang sedang mendidik 
 
Jika anak tidak dididik dengan kasih sayang
Maka ketika besar akan jadi pembangkang
 
b. Contoh Gurindam Nasihat
 
Barang siapa yang menuntut ilmu
Tidak ada manusia yang akan tertipu
 
Barang siapa yang mudah putus asa
Pasti Allah akan murka padanya
 
Barang siapa yang giat berusaha
Pasti kejayaan akan muncul bersama
 
Barang siapa meninggalkan yang lima
Pasti hidupnya tidak akan sempurna
 
Barang siapa yang berpegang kepada Al-Quran
Pasti jiwa akan tenang tiada kegelisahan
 
c. Contoh Gurindam Kasih Sayang
 
Cinta bagaikan bintang kejora
Sinar pancarannya kasih mesra
 
Cintanya ibu itu sepanjang zaman
Cintanya anak sepanjang penggalan
 
Cinta kasih akan bersemi
Jika setia akan tetap abadi
 
JikaCinta harta cinta pula dunia
Jika berlebihan akan rusaklah ia
 
Jika bekerja tidak dengan hati lurus
Pikiran kita akan terus tergerus