Teks Diskusi : Mengidentifikasi, Menyimpulkan, Menelaah, Menyajikan, dan Menulis (Revisi)

Bahasa Indonesia | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi seputar teks diskusi meliputi mengidentifikasi, menyimpulkan, menelaah, menyajikan, dan menulis teks diskusi dalam mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IX revisi terbaru. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang materi seputar teks diskusi meliputi mengidentifikasi, menyimpulkan, menelaah, menyajikan, dan menulis teks diskusi dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami materi seputar teks diskusi meliputi mengidentifikasi, menyimpulkan, menelaah, menyajikan, dan menulis teks diskusi dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.

Teks Diskusi : Mengidentifikasi, Menyimpulkan, Menelaah, Menyajikan, dan Menulis (Revisi)

A. Mengidentifikasi Teks Diskusi

1. Pengertian Teks Diskusi

Teks diskusi adalah kegiatan bertugas pikiran secara teratur dan terarah, baik dalam kelompok kecil maupun kelompok besar. Tujuan berdiskusi untuk mendapatkan suatu pengertian, kesepakatan, dan keputusan bersama mengenai suatu masalah. Oleh karena itu, dalam diskusi akan terjadi perdebatan atau adu pendapat yang dilontarkan oleh peserta diskusi. 

2. Fungsi dan Kegunaan Teks Diskusi

Suatu kegiatan dilaksanakan pastilah ada gunanya. Begitu dengan bediskusi, tentu ada gunanya. Berikut ini kegunaan-kegunaan teks diskusi.

  • Melatih untuk berani mengemukakan pendapat dan berpikir secara kritis, tepat, logis, dan objektif.
  • Menemukan sumber bagi pemecahan masalah.
  • Belajar menghargai pendapat yang disampaikan orang lain untuk mencari kebenaran simpulan.
  • Membentuk sikap diri peserta. Diskusi tidak hanya menambah pengetahuan dan pengalaman serta kecakapan, tetapi juga semangat demokratis dan toleransi berkembang.
  • Berdiskusi membuat pikiran menjadi terbuka dan segera bertindak menyikapi kenyataan dan masalah di sekitar kita.

3. Unsur Pendukung Teks Diskusi

Unsur pendukung yang dimaksud adalah unsur materi dan unsur personal. Selain unsur materi dan personal ada juga unsur lainnya yaitu sarana atau fasilitas diskusi.

a. Unsur Materi

Materi merupakan tema atau topik yang akan dibicarakan dalam diskusi. Sebelum memulai diskusi, sebaiknya ada topik yang akan dibahas. Agar diskusi dapat berjalan terarah, perlu adanya pembatasan topik atau masalah.

Syarat tema yang baik dalam teks diskusi adalah sebagai berikut

  1. Tema dirumuskan agar menarik, jelas, dan tepat.
  2. Tema harus dibatasi, tidak perlu luas, tetapi tidak terlalu sempit.
  3. Tema tidak boleh terlalu sempit atau terlalu umum.

b. Unsur Personal

Personal atau manusia sebagai pelalu diskusi terbagi atas beberapa peran dalam melakukan diskusi. Adapun peran-peran tersebut adalah sebagai berikut.

1. Pemimpin Diskusi

Pemimpin diskusi atau moderator adalah orang yang bertindak sebagai pemandu diskusi. Pemimpin diskusi atau moderator harus fleksibel, artinya pemimpin diskusi bertuga mengatur dan mengarahkan jalannya diskusi. Pemimpin diskusi harus menjadi rekan sederajat dari peserta yang akan menyumbangkan pikiran dan pendapat. Selain itu, pemimpin diskusi juga harus menjadi penegah jika terjadi perbedaan pendapat antara peserta.

2. Peserta Diskusi

Peserta diskusi adalah orang-orang yang hadir sebagai pendengar dalam diskusi. Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan untuk mendukung kelancaran diskusi. Aspek-aspek tersebut, yaitu mempelajari masalah yang dibahas, memerhatikan penjelasan dengan saksama, menanggapi masalah, ikut aktif dalam pemecahan masalah, menghormati orang lain, mematuhi peraturan diskusi, dan bersikap sopan dalam diskusi.

3. Sekretaris

Sekretaris adalah orang yang bertugas sebagai pencatat dalam forum diskusi.

4. Penyaji 

Penyaji adalah orang yang memberikan materi diskusi atau pembicara dalam diskusi. Penyaji tidak harus ada dalam diskusi, tetapi jika penyaji tersebut ada, dia merupakan ahli atau tokoh yang menguasai topik masalah.

c. Unsur Fasilitas

Agar diskusi dapat berjalan dengan baik maka harus dilengkapi dengan tempat, peralatan, dan perlengkapan. Unsur fasilitas meliputi ruangan, meja, kursi, alat audiovisual, dan alat tulis. Semua unsur tersebut diharapkan mampu menciptakan suasana nyaman. Sebuah ruangan diskusi harus didesain senyaman mungkin untuk memberikan efek bagus kepada peserta diskusi.

4. Jenis-Jenis Teks Diskusi

Ada beberapa jenis teks diskusi yang perlu kalian ketahui sebelum melakukan sebuah praktik diskusi di kelas. Adapun jenis-jenis teks diskusi tersebut adalah sebagai berikut.

a. Diskusi Kelompok

Pada hakikatnya diskusi ini digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah. Metode yang digunakan adalah proses berpikir kelompok. Oleh karena itu, diskusi kelompok merupakan suatu kegiatan koordinatif yang mengandung langkah-langkah tertentu dan harus dipatuhi oleh kelompok. Diskusi kelompok berlangsung apabila sejumlah orang yang berminat terhadap suatu masalah dengan senggaja berkumpul untuk mendiskusikannya.

b. Dialog Interaktif

Dialog interaktif merupakan percakapan yang melibatkan pemirsa atau pendengar dengan narasumber atau pembicara. Narasumber dalam dialog interaktif bisa lebih dari satu. Adanya beberapa narasumber ini bertujuan menjaga keseimbangan informasi yang disajikan. Pemirsa atau pendengar berperan untuk ikut menanggapi atau menanyakan seputar isi pembicaraan dalam dialog tersebut.

c. Rapat

Rapat merupakan komunikasi timbal balik dengan sarana bahasa antara dua orang atau lebih untuk memperdalam pemahaman dan memutuskan pengambilan langkah tertentu dalam rangka suatu kerja sama tetap. Bahan pembicaraan dapat berupa baik pengupasan suatu bagian masalah dalam kerja sama, penilaian atas pelaksanaan kerja sama, maupun penyusunan rencana kerja.

d. Diskusi Panel

Diskusi panel adalah diskusi yang dilakukan oleh sekelompok orang (panel). Mereka membahas sebuah topik yang menjadi perhatian umum dihadapan khalayak, bisa juga pendengar radio atau penonton televisi.

e. Simposium

Simposium merupakan variasi dari diskusi panel. Dalam simposium terdapat beberapa ahli yang memiliki pandangan berbeda tentang permasalahan yang sedang dibicarakan dan disampaikandalam diskusi tersebut. Peserta simposium terlibat aktif dalam kegiatan tersebut.

f. Seminar

Diskusi jenis ini bertujuan untuk mencari kesepakatan langkah atau pandangan dalam menghadapi suatu persoalan. Diskusi ini bersifat formal sehingga pemrasaran perlu menyiapkan makalah atau kertas kerja untuk disajikan.

g. Konferensi

Konferensi merupakan bentuk diskusi resmi mengacu pada pengambilan tindakan. Diskusi ini bertujuan untuk membuat keputusan bersama dan bertindak sesuai dengan keputusan tersebut. Diskusi ini dilakukan jika terdapat suatu masalah yang menuntut suatu tindakan. Dalam konferensi ini, aspek yang diutamakan adalah cara menyelesaikan masalah tersebut sehingga sering dilakukan pemungutan suara untuk menentukan cara penyelesaian efektif.

h. Komite

Komite melakukan penelitian dan pengusutan sesuai bidang komite tersebut, lalu mendiskusikannya dengan anggota komite lain berdasarkan temuan penelitian. Langkah ini sesuai dengan arti komite, yaitu panitia yang dibentuk khusus untuk menyelenggarakan suatu usaha atau pekerjaan.

i. Diskusi Fak

Diskusi fak bertujuan mengolah suatu bahan secara bersama-sama di bawah bimbingan seorang ahli. Diskusi ini biasanya diselenggarakan pada akhir suatu cerita atau makalah yang mengupas suatu masalah dari bidang ilmu tertentu.

j. Diskusi Podium

Diskusi podium adalah sebuah penjelasan suatu masalah yang dilakukan oleh wakil dan berbagai kelompok yang memiliki pendapat berbeda. Dalam diskusi ini, masalah-masalah bersifat umum dijelaskan secara panjang lebar sehingga jelas.

k. Forum Diskusi

Forum diskusi merupakan bentuk dialog yang sering dipergunakan dalam bidang politik. Forum diskusi merupakan kombinasi beberapa bentuk dialog. Dalam bidang politik, para pemimpin partai sering mengadakan forum diskusi secara terbuka kepada para pendengar atau pemirsa televisi.

l. Lokakarya

Lokakarya adalah pertemuan antara para ahli atau pakar untuk membahas masalah praktis atau bersangkutan dengan palaksanaan dalam bidang keahliannya. Oleh karena itu, peserta lokakarya biasanya berlatar belakang sama.

m. Debat

Debat pada dasarnya merupakan pembicaraan saling adu argumentasi. Pelaku debat bisa antarpribadi atau kelompok. Tujuan dari debat untuk mencapai kemenangan bagi salah satu pihak yang berdebat. Oleh karena itu, terjadi sikap saling menjatuhkan antarpribadi atau antarkelompok yang berdebat.

B. Menyimpulkan Teks Diskusi

Salah satu kegiatan yang penting kita lakukan ketika membaca teks diskusi adalah menyimpulkan isinya. Selain menambah wawasan pengetahuan, menyimpulkan isi teks diskusi akan menumbuhkan sikap menghargai pendapat orang lain.

Teks Diskusi : Mengidentifikasi, Menyimpulkan, Menelaah, Menyajikan, dan Menulis
 
Makan Mi Instan Dicampur Nasi

Mi instan termasuk salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. Mi cepat saji ini sudah dimasak terlebih dahulu dan dicampur dengan minyak. Untuk menikmatinya, cukup dengan menambahkan air panas dan bumbu-bumbu yang sudah ada dalam paketnya. Begitu praktis dan mudahnya mi instan ini disajikan, bahkan sering kali dalam penyajiannya, mi instan tersebut dicampur dengan nasi sebagai pengganti sayur.

Secara medis, mengonsumsi mi instan yang dicampur dengan nasi dapat meningkatkan risiko diabetes. Meskipun mi instan menawarkan cita rasa yang menggugah selera makan, kandungan nutrisi di dalamnya hampir tidak ada. Mi instan justru mengandung berbagai jenis senyawa yang bisa mengakibatkan munculnya penyakit diabetes.

Di dalam mi instan juga terdapat kandungan lemak. Jenis senyawa tersebut akan meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan risiko diabetes. Obesitas merupakan salah satu faktor pemicu munculnya diabetes. Meningkatnya kadar lemak dalam tubuh kita secara drastis akan menyebabkan resistensi insulin. Padahal, insulin sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk mengontrol jumlah gula dalam darah. Oleh karena itu, lebih baik menghindari mi instan yang dicampur dengan nasi daripada sekadar mengikuti selera makan yang akan berdampak serius terhadap kesehatan tubuh.

Meskipun demikian, banyak kalangan yang berpendapat bahwa tak masalah apabila makan mi dicampur nasi karena sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang menganggap nasi sebagai makanan pokok. Selain praktis, mi instan juga bisa menjadi pengganti sayur atau lauk pauk yang bisa dicampur dengan nasi. Selain dapat menghilangkan rasa lapar, mi instan juga bisa menghamat waktu. Selama tidak dijadikan sebagai menu harian, mi instan bercampur nasi bisa dijadikan sebagai menu selingan sehingga tidak memberikan dampak negatif bagi kesehatan.

Nah, teks di atas adalah satu contoh teks diskusi yang akan kita buatkan simpulannya isi teksnya. Bagaimana cara menyimpulkannya? Silakan baca dengan saksama caranya di bawah ini.

Contoh Simpulan:

Gagasan utama dan pendukung pihak yang kontra;

Secara medis, makan mi instan yang dicampur dengan nasi dapat meningkatkan risiko diabetes. Meskipun mi instan menawarkan cita rasa yang menggugah selera makan, kandungan nutrisi di dalamnya hampir tidak ada. Mi instan justru mengandung berbagai jenis senyawa yang bisa mengakibatkan munculnya penyakit diabetes.

Di dalam mi instan juga terdapat kandungan lemak. Jenis senyawa tersebut akan meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan risiko diabetes. Obesitas merupakan salah satu faktor pemicu munculnya diabetes. Meningkatnya kadar lemak dalam tubuh kita secara drastis akan menyebabkan resistensi insulin. Padahal, insulin sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk mengontrol jumlah gula dalam darah. Oleh karena itu, lebih baik menghindari mi instan yang dicampur dengan nasi daripada sekadar mengikuti selera makan yang akan berdampak serius terhadap kesehatan tubuh.

Gagasan utama dan pendukung pihak yang pro:

Meskipun demikian, banyak kalangan yang berpendapat bahwa tak masalah apabila makan mi dicampur nasi karena sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang menganggap nasi sebagai makanan pokok. Selain praktis, mi instan juga bisa menjadi pengganti sayur atau lauk pauk yang bisa dicampur dengan nasi. Selain dapat menghilangkan rasa lapar, mi instan juga bisa menghamat waktu. Selama tidak dijadikan sebagai menu harian, mi instan bercampur nasi bisa dijadikan sebagai menu selingan sehingga tidak memberikan dampak negatif bagi kesehatan.

Simpulan:

Jika memang benar bahwa makan mi instan bercampur nasi memiliki risiko terhadap penyakit diabetes, kita memang perlu berhati-hati mengonsumsinya. Kalau hanya sesekali dikonsumsi sebagai selingan, mungkin risikonya tidak terlalu fatal. Namun, jika terlalu sering, apalagi dijadikan sebagai kebiasaan, kita harus menghindarinya. Lebih baik mencegah daripada mengobati.

C. Menelaah Teks Diskusi

a. Menelaah Struktur Teks Diskusi

Teks diskusi terdiri atas struktur-struktur utama. Struktur teks diskusi tersebut sebagai berikut.

1. Pendahuluan

Pendahuluan dalam teks diskusi berisi isu atau topik permasalahan yang akan didiskusikan. Isu terletak pada paragraf pertama. Isu berisi penempatan masalah yang akan didiskusikan. Topik isu atau permasalahan yang dipilih sebaiknya bersifat aktual dan kontroversial agar memiliki banyak argumen yang mendukung maupun menentang.

2. Isi

Bagian isi dalam teks diskusi berisi pendapat atau argumentasi. Argumentasi dalam teks diskusi terdiri atas argumentasi yang menyetujui atau mendukung dan argumentasi yang menentang atau menolak.

3. Simpulan

Dalam bagian ini penulis menghadirkan simpulan atau bisa juga rekonmendasi dari isu atau masalah yang telah didiskusikan. Simpulan yang diambil tidak lagi mendatangkan masalah baru.

b. Menelaah Ciri Kebahasaan Teks Diskusi

Teks diskusi mempunyai ciri kebahasaan yang membedakannya dari teks-teks lain. Adapun beberapa ciri teks diskusi dalam pembelajaran bahasa Indonsia adalah sebagai berikut.

1. Menggunakan Kalimat Argumentatif

Kalimat argumentatif adalah kalimat yang berisi gagasan pribadi yang dikembangkan oleh penulisnya berupa pendapat, ide, dan opini. Tujuan kalimat argumentasi adalah menyakinkan dan memengaruhi pembaca atau pendengar agar memiliki pendapat yang sama dengan penulis. Oleh karena itu, penulis dalam menyampaikan kalimat argumentasi harus disertai fakta atau data yang mendukung gagasannya tersebut.

2. Menggunakan Kata

Kajian dan Kata Populer Kata kajian adalah yang perlu ditelaah lebih jauh lagi artinya karena tidak bisa langsung dipahami oleh semua orang. Kata kajian digunakan untuk suatu pengkajian atau kepentingan keilmuan. Kata kata kajian yang juga disebut kata ilmiah diserap dari bahasa asing atau daerah.

Ciri-ciri kata kajian adalah sebagai berikut

  • Hanya dikenal orang tertentu (ilmuan, atau cendikia)
  • Dipakai dalam kegiatan-kegiatan ilmiah Kata populer adalah kata-kata yang umum digunakan dalam masyarakat. Arti kata-kata populer atau umum diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat. Kata tersebut digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Ciri-ciri kata populer adalah sebagai berikut

  • Mudah diketahui, dimengerti, dan dipakai oleh masyarakat luas
  • Dipakai dalam kehidupan sehari-hari

3. Menggunakan Konjungsi

Konjungsi adalah kata untuk menghubungkan kata-kata, ungkapan-ungkapan atau kalimat-kalimat dan sebagainya dan tidak untuk tujuan atau maksud lain. Konjungsi tidak dihubungkan dengan objek, konjungsi tidak menerangkan kata, konjungsi hanya menghubungkan kata-kata atau hanya menghubungkan kata-kata atau kalimat-kalimat dan sebagainya. Oleh karena itu kata yang sama dapat merupakan preposisi dalam bagian yang satu, adverb dalam bagian yang lain atau konjungsi dalam bagian yang lain pula.

Berdasarkan fungsinya konjungsi terbagi menjadi dua kelompok. Adapun jenis-jenis konjungsi tersebut adalah sebagai berikut.

a. Konjungsi Antarklausa

Konjungsi antarklausa adalah kata hubung yang menghubungkan dua buah klausa atau lebih. Ada tiga macam konjungsi antarklausa yaitu konjungsi korelatif, konjungsi subordinatif, dan konjungsi koordinatif.

1) Konjungsi Korelatif

Konjungsi ini menghubungkan dua buah klausa yang memiliki hubungan sintaksis setara. Contoh konjungsi korelatif antarklausa yaitu baik ... maupun, tidak ... tetapi, dan bukan ... melainkan.

2) Konjungsi Subordinatif

Konjungsi ini menghubungkan dua buah klausa yang memiliki hubungan sintaksis yang sama (bertingkat). Contoh konjungsi jenis ini adalah jika, agar, dan meskipun.

3) Konjungsi Koordinatif

Konjungsi ini sama dengan konjungsi korelatif. Konjungsi ini menghubungkan dua buah klausa yang sejajar, tetapi konjungsi ini hanya terjadi pada klausa-klausa yang sederhana. Contoh konjungsi koordinatif adalah dan, tetapi, serta, atau.

b. Konjungsi Antarkalimat

Konjungsi antarkalimat adalah kata hubung yang menghubungkan antara satu kalimat dan dan kalimat lain sehingga menjadi logis.

Macam-macam konjungsi antarkalimat adalah sebagai berikut.

  1. Konjungsi yang menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya, misalnya sebelum itu.
  2. Konjungsi yang menyatakan akibat, misalnya oleh karena itu dan oleh sebab itu.
  3. Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya, misalnya namun dan akan tetapi. Konjungsi yang menguatkan keadaan sebelumnya, misalnya bahkan.
  4. Konjungsi yang menyatakan keadaan yang sebenarnya, misalhnya sesungguhnya dan bahwasanya.
  5. Konjungsi yang menyatakan kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya, misalnya sebaliknya.
  6. Konjungsi yang menyatakan adanya peristiwa atau keadaan lain diluar dari yang telah dinyatakan sebelumnya, misalnya tambahan pula, lagi pula, dan selain itu.
  7. Konjungsi yang menyatakan lanjutan dari peristiwa atau keadaan pada kalimat sebelumnya, misalnya walaupun demikian, sungguh pun demikian, dan meskipun demikian.
  8. Konjungsi yang menyatakan konsekuensi atau akibat, misalnya dengan demikian, akibatnya, dan konsekuensinya.

D. Menyajikan Teks Diskusi

Di bawah ini adalah beberapa langkah-langkah menyusun teks diskusi. Adapun langkah-langkah menyusun teks diskusi tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Memilih dan menentukan topik yang akan ditulis.
  2. Menentukan tujuan teks diskusi
  3. Mengumpulkan data untuk mendukung argumen dari dua sudut pandang yang berbeda.
  4. Menyusun kerangka tulisan Pembahasan dengan mengembangkan kerangka karangan 

E. Contoh Teks Diskusi

Berikut ini adalah salah contoh teks diskusi yang dapat kalian jadikan referensi dalam membuat sebuah teks diskusi yang baik dan benar sesuai dengan struktur teks. Adapun contoh teksnya adalah sebagai berikut.

Teks Diskusi : Mengidentifikasi, Menyimpulkan, Menelaah, Menyajikan, dan Menulis

Hidup dalam Balutan Konsumerisme

Kata diskon atau potongan harga sudah akrab di telinga masyarakat Indonesia. Hampir semua masyarakat akan tergiur ketika mendengar kata diskon. Terutama kalangan wanita gemar belanja. Jangankan 50%, diskon 10% pun menjadi daya tarik bagi wanita gemar belanja tersebut.

Diskon menjadi istimewa karena masyarakat bisa memeroleh barang dengan harga lebih murah. Akan tetapi, waktu pemberian diskon tidak setiap hari. Pemilik toko atau mall hanya memberikan potongan harga pada waktu tertentu, misalnya pada akhir tahun., lebaran, atau ulang tahun toko atau mall. Masyarakat dapat memanfaatkan momen tersebut sebaik mungkin.

Tidak sedikit masyarakat, khususnya wanita, tergiur dengan barang yang didiskon. Sikap tersebut menimbulkan budaya konsumtif pada wanita Indonesia. Budaya konsumtif tersebut dapat mengubah gaya hidup seseorang. Gaya hidup konsumtif tidak sesuai dengan budaya asli Indonesia.

Dampak globalisasi terjadi pada semua aspek kehidupan. Salah satu dampaknya kebiasaan memburu barang yang mendapat potongan harga. Kebiasaan membeli barang diskonan tersebut tidak hanya menjadi gaya hidup. Gaya hidup tersebut dianggap penting dalam penyusunan identitas diri seseorang (prestise).