Teks Observasi : Mengidentifikasi, Menelaah, Menyimpulkan, Menyusun, dan Contoh (Revisi K13)

Bahasa Indonesia | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi seputar teks laporan observasi dalam mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VII. Adapun indikator pembelajaran yang admin bagikan kali ini adalah siswa mampu mengidentifikasi, menelaah struktur dan kaidah kebahasaan, meringkas, menyusun, dan contoh teks observasi terbaru. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang teks laporan observasi dalam mata pelajaran bahasa Indonesia mengidentifikasi, menelaah struktur dan kaidah kebahasaan, meringkas, menyusun, dan contoh teks observasi. 

Teks Observasi : Mengidentifikasi, Menelaah, Menyimpulkan, Menyusun, dan Contoh (Revisi K13)

A. Mengidentifikasi Teks Observasi

1. Pengertian Teks Observasi

Teks observasi adalah teks yang menyajikan hasil-hasil pengamatan atau laporan. Teks ini berfungsi menjelaskan suatu objek atau fenomena yang didasari oleh hasil pengamatan. Dalam penyusunannya, teks ini memaparkan fakta-fakta dengan jelas dan terperinci.

2. Syarat-Syarat Teks Observasi

Syarat-syarat teks hasil observasi yang baik adalah sebagai berikut.

  1. Objek yang akan diamati harus menarik.
  2. Objektif.
  3. Disusun secara sistematis.
  4. Dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
  5. Menggunakan bahasa yang efektif dan logis.

3. Perbedaan Teks Observasi

Perhatikan teks berikut!

Meningkatkan kesejahteraan keluarga berkaitan erat dengan besarnya anggota keluarga yag harus ditanggung oleh pencari nafkah. Suatu keluarga dengan anak banyak, sedangkan pencari nafkah hanyalah sang ayah, tentu akan menimbulkan kesulitan dibidang ekonomi. Secara teori, dapat disarankan itu agar pada keluarga seperti, sang ibu pun bekerja atau anak-anak uamh kuliah sambil bekerja.

Teks di atas dibentuk oleh tiga buah kalimat. Kalimat ini merupakan pendapat mengapat suatu fenomena, dalam hal ini fenomena sosial, dapat terjadi. Teks yang memaparkan serangkaian proses dari suatu fenomena alam maupun sosiokultural disebut teks eksplanasi. Teks  ini berbeda dengan teks observasi yang lebih banyak menyajikan fakta-fakta sebagai hasil pengamatan suatu objek.

B. Mengklasifikasi Teks Observasi

Teks observasi dapat diklasifikasi berdasarkan objek yang diamati. Objek tersebut bisa berupa hewan, tumbuhan, tempat, atau peristiwa alam. Teks hasil observasi juga bisa berupa laporan hasil percobaan. Bila teks hasil observasi merujuk pada suatu percobaan, maka yang perlu diamati yaitu kondisi sebelum dan sesudah dilakukan percobaan.

Perhatikan contoh berikut!

Pada musim hujan, sering kali kita menemui buah-buahan yang rontok sebelum matang. Kadang kala buah berwarna kuning dan keriput, terlihat bintik hitam kecil pada bagian kulit buah. Hal tersebut merupakan beberapa gejala serangan lalat buah (Bartrocera sp, dulunya Dacus dorsalis). Lalat buah bisa menyerang banyak sekali tanaman sehingga sulit sekali bisa menyerang banyak sekali dikendalikan. Contoh tanaman yang biasa diserang lalat buah adalah nangka, belimbing, mangga, tomat, cabai, lengkeng, melon, pepaya, dan mentimun. Lalat buah memiliki banyak sekali spesies, yakni sekitar 60 jenis.

Lalat buah biasanya berukuran 1-6 mm, berkepala besar, berleher sangat kecil. Warnanya sangat bervariasi mulai kuning cerah, oranye, hitam, cokelat, atau kombinasinya. Disebut tephritidae (berarti bor) karena terdapat ovipositor pada lalat betina yang berfungsi untuk memasukkan telur ke buah.

Buah yang terserang ditandai oleh lubang titik hitam pada bagian pangkalnya, tempat serangga dewasa memasukkan telur. Umumnya telur diletakkan pada buah yang agak tersembunyi dan tidak terkena sinar matahari langsung, pada buah yang agak lunak dengan permukaan agak kasar. Larva membuat saluran di dalam buah dengan memakan daging buah serta menghisap cairan buah. Hal ini dapat menyebabkan infeksi, buah menjadi busuk, dan biasanya jatuh ke tanah sebelum larva berubah menjadi pupa.

5. Ciri Tujuan dan isi Teks Observasi

Berikut ini adalah beberapa ciri tujuan dan isi teks laporan hasil observasi. Adapun ciri dan tujuan teks laporan observasi adalah sebagai berikut.

  • Teks laporan hasil observasi disusun secara runtut
  • Data teks hasil observasi bersifat menyakinkan
  • Teks laporan hasil observasi dapat dibuktikan kebenarannya
  • Teks laporan hasil observasi disusun dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami
  • Isi yang di bahas adalah ilmu tentang suatu objek atau konsep
  • Objek yang dibahas bersifat umum sehingga menjelaskan ciri umum yang termasuk kategori
  • Memerinci objek atau hal secara sistematis dari sudut ilmu.

6. Ciri Bahasa Teks Observasi

Teks laporan hasil observasi merupakan bagian dari pemaparan ilmu pengetahuan. Laporan hasil observasi biasanya menggunakan ciri kebahasaan tersendiri seperti halnya teks yang lain. Adapun ciri kebahasaan teks laporan hasil observasi meliputi istilah, kata baku dan tidak baku, kalimat definisi, dan kalimat klasifikasi.

1. Istilah

Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu. Makna suatu istilah dapat dicari dengan menggunakan kamus istilah. Kamus istilah yang dapat kalian temukan misalnya kamus istilah ekonomi, kimia, biologi, kedokteran, dan politik. Contoh kata istilah antara lain abiotik, asimilasi, komplikasi, dan ekosistem.

2. Kata Baku dan Tidak Baku

Kata baku adalah kata-kata yang sudah disesuikan dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan. Dalam menulis teks laporan hasil observasi, diperlukan kecermatan dalam pemilihan kata baku. Hal yang perlu kalian perhatikan bahwa penggunaan kata baku dalam teks laporan hasil observasi tidak dapat diabaikan. Contoh kata baku dari apotik adalah apotek.

3. Kalimat Definisi

Kalimat definisi adalah kalimat yang mengungkapkan makna, keterangan, atau ciri utama dari orang, benda, proses, atau aktivitas. Dalam teks laporan hasil observasi diperlukan sebuah definisi yang berupa pengertian. Contoh, hutan bakau adalah hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau dan terletak di garis pantai.

4. Kalimat Klasifikasi

Kalimat klasifikasi adalah kalimat yang berisi pengelompokkan berdasarkan ciri-ciri atau sifat tertentu. Dalam laporan hasil observasi, kalimat klasifikasi sering digunakan untuk menjelaskan bagian-bagian yang lebih mendalam. Contoh, makhluk hidup dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan.

Teks Observasi : Mengidentifikasi, Menelaah, Menyimpulkan, Menyusun, dan Contoh (Revisi K13)
Teks Observasi Sampah

Sampah merupakan material sisa yang tidak digunakan lagi setelah mengalami suatu proses. Sampah dapat bersumber dari alam, manusia, industri, dan pertambangan. Sampah di bumi akan terus bertambah selama masih ada kegiatan yang dilakukan baik itu oleh alam maupun oleh manusia. Sampah yang dihasilkan di Indonesia mencapai 11 ton perharinya. Sampah bisa dibedakan berdasarkan sifat dan bentuknya.

Berdasarkan sifatnya, sampah dapat dibagi menjadi dua, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik merupakan sampah yang bisa terurai oleh bakteri. Sedangkan sampah anorganik merupakan sampah yang tidak dapat terurai. Contoh sampah organik adalah sisa makanan seperti sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya.

Sampah ini bisa diolah sebagai pupuk atau kompos. Contoh sampah anorganik adalah plastik, kaca, kaleng, dan sebagainya. Sampah anorganik bisa di daur ulang atau bisa dimanfaatkan kembali menjadi barang yang memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Berdasarkan bentuknya, sampah bisa dibedakan menjadi sampah padat, sampah cair, sampah alam, sampah konsumsi, sampah manusia, dan sampah radio aktif. Sampah padat adalah sampah yang berwujud padat.

Sampah pada bisa berupa sampah rumah tangga, sampah dapurm kebun dan yang lainnya. Sampah cair adalah sampah yang berbentuk cair yang telah digunakan dan tidak diperlukan lagi seperti limbah. Pengertian limbah adalah sampah cair yang dihasilkan dari aktivitas industri. Sampah alam merupakan daun kering yang berasal dari hutan kemudian terurai melalui proses alami.

Sampah manusia merupakan istilah yang digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan dari manusia, seperti feses dan urin. Sampah ini dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia karena dapat dikatakan sebagai sarana perkembangan penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri.

Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh kegiatan konsumsi manusia dan dibuang ke tempat sampah. Jumlah sampah konsumsi sampai sekarang selalu meningkat.

Limbah radio aktif merupakan sampah nuklir yang dihasilkan dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium. Limbah radio aktif sangat berbahaya bagi lingkungan dan kehidupan manusia karena dapat menghasilkan radiasi yang berdampak buruk bagi kesehatan makhluk hidup.

Oleh karena itu sampah nuklir disimpan di tempat-tempat yang sangat aman dan tidak sembarangan untuk digunakan. Untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang di tuju biasanya tempat bekas tambang garam atau dasar laut.

C. Menelaah Struktur dan Kebahasaan Teks Observasi

1. Menelaah Struktur Teks Observasi

Setelah teks hasil observasi tersusun, langkah berikutnya adalah menelaah kembali teks laporan hasil observasi tersebut. Kemudian, merevisinya jika ada bagian-bagian yang kurang baik itu berkenaan dengan isi, susunan, maupun penggunaan bahasanya.

Perhatikan isi laporan teks

  1. Apakah fakta-fakta sudah jelas.
  2. Apakah fakta-faktanya itu sesuai dengan kenyataan

Perhatikan susunannya

  1. Apakah bagian-bagiannya itu sudah lengkap
  2. Apakah hubungan antarbagiannya sudah padu

Perhatikan penggunaan bahasanya

  1. Apakah kalimat-kalimatnya sudah efektif
  2. Apakah penggunaan kata-katanya sudah baku
  3. Apakah penulisan sudah sesuai dengan ejaan yang disempurnakan

Sebuah teks laporan hasil observasi yang baik memuat bagian-bagian penting. Bagian-bagian dalam laporan hasil observasi tersebut disusun berdasarkan struktur laporan observasi atau pengamatan. Bagian-bagian tersebut antara lain sebagai berikut.Objek yang membuat laporan Objek yang diamati Waktu pengamatan Tempat pengamatan Tujuan pengamatan Hasil pengamatan Simpulan Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

Berikut ini adalah beberapa struktur teks laporan hasil observasi. Adapun struktur teks laporan observasi adalah sebagai berikut.

  1. Definisi umum
  2. Deskripsi bagian
  3. Deskripsi manfaat
  4. Simpulan

Struktur teks laporan hasil observasi terdiri atas definisi umum (bagian pembuka), deskripsi bagian (bagian isi), deskripsi manfaat (bagian penutup), dan simpulan. Bagian definisi umum berisi pengertian sesuatu yang dibahas. Deskripsi bagian berisi gambaran tentang sesuatu cara secara terperinci. Sementara, deskripsi manfaat merupakan bagian yang berisi manfaat atau kegunaan. Simpulan berisi ringkasan umum sesuatu yang dilaporkan.

Berikut ini adalah contoh teks laporan hasil observasi yang dilengkapi dengan struktur teksnya. Contoh teks laporan hasil observasi ini berjudul "Keanekaragaman Kekayaan Laut dan Samudra Kita" yang dikutip dari Nunung Yuli Eti, Keanekaragaman Kekayaan Laut dan Samudra Kita, Cempaka Putih 2011.

Teks Observasi : Mengidentifikasi, Menelaah, Menyimpulkan, Menyusun, dan Contoh (Revisi K13)
 
Kekayaan Laut dan Samudra Kita

Deskripsi Umum

Laut menjadi bagian terbesar dari bumi. Laut terbentuk pada saat bumi mulai mendingin akibat dari berkurangnya aktivitas vulkanik yang menyertai proses pembentukan bumi. Pada zaman dahulu, bumi berbentuk cekungan-cekungan. Cekungan-cekungan tersebut terisi air karena terjadi hujan dahsyat. Hujan yang terus-menerus mengisi cekungan-cekungan itu membentuk laut.

Deskripsi Bagian

Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Kepulauan Indonesia terdiri atas 17.508 pulau besar dan kecil. Selain itu, Indonesia memiliki garis pantai sepanjang 81.000 km. Laut Indonesia menjadi tempat bertemunya dua samudra dan dua benua yaitu Samudra Hindia, Samudra Pasifik, Benua Asia, dan Benua Australia. Akibat pertemuan dua samudra dan dua benua tersebut, laut dan daratan Indonesia memiliki keanekaragaman hayati, nonhayati, potensi wisata, dan transportasi. Kekayaan hayati laut dan samudra Indonesia antara lain berbagai jenis terumbu karang, rumput laut, hutan mangrove, padang lamun, dan berbagai jenis ikan. Kekayaan nonhayati laut dan samudra Indonesia terdiri atas kekayaan mineral dan nonmineral. Kekayaan mineral tersebut seperti timah, bintil mangan, emas, perak, tembaga, minyak dan gas bumi, klorin, uranium, garam, belerang, dan pasir laut. Kekayaan nonmineral antara lain energi panas laut, energi pasang surut, dan energi arus atau gelombang laut.

Perairan Indonesia yang cukup luas tersebut memiliki keindahan alam bawah laut yang sangat beragam sehingga berpotensi untuk dikembangkan menjadi salah satu destinasi wisata bahari. Transportasi laut Indonesia berperan penting dalam kegiatan perdagangan dan lalu lintas manusia. Transportasi laut menjadi pilihan yang paling masuk akal bagi masyarakat yang tinggal di pulau yang masih minim sarana dan prasarana transportasi darat dan udara.

Deskripsi Manfaat

Laut memang menyimpan harta yang ternilai harganya. Kekayaan laut dan samudra bak harta karun yang tidak akan habis. Keanekaragaman kekayaan laut dapat kita lestarikan dan memanfaatkan dengan baik. Kegiatan melestarikan dan menjaga keanekaragaman laut seperti pembuatan konservasi laut, taman nasional laut, taman wisata alam laut, cagar alam laut, dan suaka margasatwa laut.

Simpulan Teks

Kekayaan laut dan samudra di wilayah Indonesia berperan cukup besar bagi kelangsungan kehidupan kita. Indonesia yang terletak di posisi strategis dan terletak di wilayah khalustiwa sangatlah potensial. Potensi laut Indonesia terdiri dari berbagai macam keanekaragaman biota laut, pariwisata bahari, jalur transportasi, hingga sumber energi terbarukan yang secara terus-menerus dapat digunakan.

2. Menelaah Kebahasaan Teks Observasi

Di samping memiliki kekhasan di dalam strukturnya, teks laporan hasil observasi memiliki karakteristik tersendiri dalam kebahasaannya, yakni sebagai berikut.

  • Banyak menggunakan kata benda atau peristiwa umum sebagai objek utamanya. Kata-kata yang dimaksud, misalnya gunung, sungai, keadaan penduduk, peristiwa banjir, bencana alam, dan buah manggis.
  • Banyak menggunakan kata kerja material atau kata kerja yang menunjukkan tindakan suatu benda, binatang, manusia, atau peristiwa.
  • Banyak menggunakan kopula, seperti adalah, merupakan, yaitu.
  • Banyak menggunakan fakta-fakta yang berupa angka, penjumlahan, ataupun penghitungan.

Contoh:

  1. Buah manggis berdiameter 5,5 cm.
  2. Berat buah bervariasi antara 75-150 gram.
  3. Buahnya memunyai 4-8 segmen.

Banyak menggunakan kata yang menggambarkan sifat atau perilaku benda, orang, atau suatu keadaan.

Contoh:

  1. Gempa ini sedikit lebih kuat daripada gempa dalam.
  2. Daun kelopak dua pasang, daun mahkota dua pasang, tebal dan berdaging, berwarna hijau-kuning dengan pinggir kemerah-merahan.
  3. Benang sari semu dan biasanya banyak.
  4. Bakal buah manggis bertangkai berbentuk agak bulat dan beruang empat.

Banyak menggunakan kata-kata teknis (istilah ilmiah) berkaitan dengan tema atau objek pembahasannya.

Contoh:

  1. Hiposenter berada pada kedalaman kurang dari 60 km.
  2. Dangkal-dalamnya gempa dipelajari atau dapat diketahui melalui pengamatan seseorang seismologis.
  3. Hasil penelitian ilmiah menyebutkan bahwa kulit buah manggis sangat kaya akan antioksidan, terutama xanthone, tanin, asam fenolat, ataupun antosianin.
  4. Dalam kulit buah manggis juga mengandung air sebanyak 62,05%, lemak 0,63%, protein 0,71%, dan juga karbohidrat sebanyak 35,61%.

D. Simpulan/Ringkasan Teks Observasi

1. Pengertian Simpulan

Simpulan adalah sebuah penyajian peristiwa atau kejadian yang panjang di sajikan secara singkat. Ringkasan memiliki perbedaan dengan ikhtisar. Ringkasan adalah hasil dari karangan yang asli tetapi dalam penyajiannya tetap mempertahankan urutan dan rumusan yang asli dari teksnya. Sedangkan ikhtisar tidak memerlukan susunan atau sistematika tidak harus sesuai dengan karangan atau teks aslinya dan secara proposional tidak memerlukan sajian isi dari semua hasil karangan.

2. Ciri-Ciri Simpulan

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri yang dimiliki oleh sebuah ringkasan. Adapun ciri-ciri ringkasan tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Menuliskan kalimat pendek yang mewakili tulisan pengarang. Pada prinsipnya, meringkas berarti membuat tulisan menjadi lebih pendek. Oleh karena itu, kalimat-kalimat dalam ringkasan pun harus pendek dan padat serta tidak menghilangkan unsur-unsur estetika dari naskah aslinya.
  2. Susunan ringkasan, sudut pandang, dan isi mengikuti naskah aslinya. Meskipun kalian menuliskan kembali, namun tidak boleh keluar dari susunan naskah aslinya.
  3. Menjaga urutan ide-ide pokok sehingga terbangun ringkasan dari naskah asli. Dalam meringkas kalian harus tetap merunut ide-ide pokok sehingga ringkasan yang kalian buat tetap mewakili naskah bacaan aslinya.
  4. Memproduksi kembali yang yang diungkapkan pengarang dalam tulisannya. Kalian dapat mengambil intisari yang kemudian ditulis ulang dengan bahasa kalian sendiri apa yang diungkapkan oleh sang penulis.
  5. Mengungkapkan kembali sebuah karangan atau naskah bacaan dalam bentuk padat. Dalam meringkas kalian harus mengambil intisari atau ide-ide pokok suatu bacaan sehingga menjadi bentuk yang lebih padat.
  6. Kalimatnya pendek-pendek dan senada dengan kalimat pengarang aslinya.
  7. Penyusunan ringkasan terikat oleh penataan, isi, dan sudut pandang pengarangnya.
  8. Mempertahankan urutan-urutan gagasan yang membangun sosok karangan.
  9. Pengungkapan kembali apa yang dituliskan sebelumnya oleh seorang pengarang.

3. Tujuan Membuat Ringkasan

Ada beberapa tujuan kita dalam membuat sebuah ringkasan. Adapun tujuannya adalah untuk mempermudah kita dalam memahami dan mengingat isi suatu bacaan atau buku. Kalian dapat menuliskan ringkasan bahan bacaan atau buku yang sudah kalian baca sebelumnya. Untuk itu, kalian terlebih dahulu harus mencatat tema atau pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam setiap paragraf. Kemudian dengan memanfaatkan bahan hasil catatan itu, kalian dapat menuliskan ringkasan isi bacaan dengan menggunakan kata-kata kalian sendiri.

4. Manfaat Ringkasan

Ada beberarapa manfaat sebuah ringkasan yang bisa kalian peroleh. Adapun manfaat ringkasan tersebut adalah sebagai berikut. Menemukan secara cepat informasi yang dibutuhkan.

Menemukan bagian-bagian penting isi teks atau bacaan Dapat menggambarkan keadaan mengenai isi buku Waktu yang digunakan untuk membaca jauh lebih singkat Membantu keperluan yang sifatnya praktis.

5. Syarat-Syarat Ringkasan

Berikut ini adalah beberapa syarat ringkasan yang baik. Adapun beberapa ringkasan yang baik tersebut adalah sebagai berikut.

  • Bentuk penyajian singkat dari suatu karangan asli.
  • Mempertahankan urutan pembahasan isi dan sudut pandang pengarang.
  • Tetap memerhatikan perbandingan bagian atau bab dari karangan aslinya.

6. Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi

Ringkasan adalah penyajian singkat dari suatu teks. Gagasan-gagasan utama dalam suatu teks disusun kembali dan akhirnya menjadi sebuah karangan baru yang ringkas. Ringkasan dibuat dengan tujuan untuk mempermudah mengetahui isi sebuah teks. Dengan adanya sebuah ringkasan tersebut, waktu yang diperlukan untuk membaca suatu teks akan lebih cepat.

Berikut ini adalah langkah-langkah meringkas sebuah teks laporan hasil observasi. Adapun langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Membaca suatu naskah asli dengan penuh ketelitian.
  2. Mencatat gagasan utama teks tersebut.
  3. Menuliskan gagasan utama itu menggunakan kata-kata kalian sendiri secara padu dan efektif.

Selain dengan memperhatikan gagasan-gagasan utamanya, ringkasan dapat kalian susun dengan memerhatikan kata kunci yang ada. Adapun kata kunci yang dimaksud di sini adalah sebagai berikut.

  1. Ungkapan penekanan, digunakan penulis untuk menunjukkan hal yang penting, contohnya itulah, yang terpenting, pada prinsipnya
  2. Kata simpulan, digunakan untuk mengantar simpulan dari suatu pernyataan dalam suatu paragraf, contohnya oleh karena itu, maka dari itu, akhirnya, jadi.

7. Contoh Simpulan Teks Observasi

Berikut ini adalah contoh hasil ringkasan sebuah teks laporan hasil observasi. Adapun hasil ringkasan teks tersebut adalah sebagai berikut.

Teks Observasi : Mengidentifikasi, Menelaah, Menyimpulkan, Menyusun, dan Contoh (Revisi K13)
 
Badai dan Angin Topan

Badai dan Angin Topan Badai adalah awan hitam yang sangat besar yang bergulung-gulung dilangit, guntur, petir, pukulan hujan yang deras juga hujan es atau salju. Badai sebenarnya ditimbulkan oleh angin. Badai sebenarnya ditimbulkan oleh angin. Angin topan adalah kenampakan tunggal dari mesin cuaca bumi yang besar dan spektakuler.

Angin badai terbentuk dengan cara yang sama persis seperti angin sepoi-sepoi. Berat atmosfer dipermukaan bumi menimbulkan tekanan udara. Besarnya tekanan udara berbeda di setiap tempat, tergantung aktivitas udara saat itu. Udara permukaan selalu bergerak di antara daerah bertekanan tinggi dan bertekanan rendah untuk mencoba menyamakan tekanan. Pergerakan udara seperti ini yang disebut angin. Udara yang bergerak dipengaruhi beberapa faktor seperti suhu dan kelembaban, medan udara, depresi, ketinggian tempat, tekanan dan kekuatan.

Badai ditandai dengan munculnya awan dan hujan. Ada beberapa jenis badai antara lain badai petir, badai es, badai debu, dan badai pasir. Angin topan merupakan bagian dalam badai. Kunci dari energi angin topan adalah uap air. Angin topan bergerak mengikuti arus laut yang panas menuju ke barat dan dibantu oleh angin di ketinggian awan dari timur. Kadang-kadang angin topan berubah arah dengan tiba-tiba, sehigga membuat jalur angin topan sulit diperkirakan. Terjadinya badai dan angin topan dipengaruhi oleh perubahan iklim bumi.

Fenomena mengenai badai dan angin topan dapat memberikan manfaat untuk membuat perlindungan dari bencana. Perlindungan tersebut antara lain pembuatan gudang bawah tanah, pembuatan bangunan rumah dengan dilengkapi daun penutup pintu khusus, dan pemberian rangka besi yang sangat besar. Selain itu, kita dapat mengetahui teknik untuk mengurangi pengaruh badai dan angin topan.

8. Hasil Ringkasan Teks Observasi

Badai dan angin topan merupakan fenomena alam yang terjadi akibat pengaruh perubahan iklim bumi. Pengetahuan mengenai badai dan angin topan memberikan pengenalan dasar tentang perkiraan dan pelacakan terjadinya badai dan angin topan, sehingga dapat mengurangi dampak terjadinya badai dan angin topan.

E. Menyusun Teks Observasi

Teks laporan hasil observasi adalah teks yang menyampaikan keadaan suatu objek dan terjadinya suatu fenomena berdasarkan hasil pengamatan. Oleh karena itu, dalam penulisan teks laporan hasil observasi harus menggunakan fakta-fakta. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menyusun atau menulis teks laporan hasil observasi.

  1. Menentukan objek atau fenomena yang akan ditulis.
  2. Membuat daftar aspek-aspek yang akan diamati.
  3. Melakukan pengamatan
  4. Mendokumentasikan hasil pengamatan dengan pencatatan, pemotretan, dan perekaman.
  5. Mengembangkan hasil pengamatan dalam bentuk teks yang lengkap dan padu.

E. Contoh Teks Observasi

Teks Observasi : Mengidentifikasi, Menelaah, Menyimpulkan, Menyusun, dan Contoh (Revisi K13)

Wayang

Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia. UNESCO, lembaga yang membawahi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka tersohor dari Indonesia, sebuah warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).

Para wali songo, penyebar agama Islam di Jawa sudah membagi wayang menjadi tiga. Wayang kulit di timur, wayang wong atau wayang orang di Jawa Tengah, dan wayang golek atau wayang boneka di Jawa Barat. Penjenisan tersebut disesuaikan dengan penggunaan bahan wayang. Wayang kulit dibuat dari kulit hewan ternak, bisa berupa kerbau, sapi, atau kambing. Wayang wong berarti wayang yang ditampilkan atau diperankan oleh orang. Wayang golek adalah wayang yang menggunakan boneka kayu sebagai pemeran tokoh. Selanjutnya, untuk mempertahankan budaya wayang agar tetap dicintai, seniman mengembangkan wayang dengan bahan-bahan lain, antara lain wayang suket dan wayang motekar.

Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi bermacam jenis. Jenis yang paling terkenal, karena diperkirakan memiliki umur paling tua adalah wayang purwa. Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang berarti awal. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan, diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri dari: tuding dan gapit.

Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah satu di antara pertunjukan wayang yang diperankan langsung oleh orang. Wayang orang yang dikenal di suku Banjar adalah wayang gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah wayang topeng. Wayang topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan iringan gamelan dan tari-tarian. Perkembangan wayang orang pun saat ini beragam, tidak hanya digunakan dalam acara ritual, tetapi juga digunakan dalam acara yang bersifat menghibur.

Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah wayang golek yang mempertunjukkan boneka kayu. Wayang golek berasal dari Sunda. Wayang ini disebut juga sebagai wayang thengul. Selain wayang golek Sunda, wayang yang terbuat dari kayu adalah wayang menak atau sering juga disebut wayang golek menak karena cirinya mirip dengan wayang golek. Wayang tersebut pertama kali dikenalkan di Kudus. Selain golek, wayang yang berbahan dasar kayu adalah wayang klithik. Wayang klithik berbeda dengan golek. Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit. Akan tetapi, cerita yang diangkat adalah cerita Panji dan Damarwulan. Wayang lain yang terbuat dari kayu adalah wayang papak atau cepak, wayang timplong, wayang potehi, wayang golek techno, dan wayang ajen.

Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa wayang suket. Disebut wayang suket karena wayang yang digunakan terbuat dari rumput yang dibentuk menyerupai wayang kulit. Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai figur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang suket biasanya dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita pewayangan kepada anak-anak di desa-desa Jawa.

Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau wayang plastik berwarna. Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan teater bayang-bayang atau serupa wayang kulit. Namun, jika wayang kulit memiliki bayangan yang berwarna hitam saja, wayang motekar menggunakan teknik terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan warna-warni penuh. Wayang tersebut menggunakan bahan plastik berwarna, sistem pencahayaan teater modern, dan layar khusus.

Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai kehidupan antara lain sebagai media pendidikan, media informasi, dan media hiburan. Wayang bermanfaat sebagai media pendidikan karena isinya banyak memberikan ajran-ajaran kehidupan kepada manusia. Pada era modern ini, wayang juga banyak digunakan sebagai media informasi. Ini antara lain dapat kita lihat dari pagelaran wayang yang disisipi informasi tentang program pembangunan seperti keluarga berencana (KB), pemilihan umum, dan sebagainya.Yang terakhir, meski semakin jarang, wayang masih tetap menjadi media hiburan.