Teks Tanggapan : Membedakan, Mengklasifikasi, Mengidentifikasi, Menyusun, Menelaah, dan Meringkas

Bahasa Indonesia | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi seputar teks tanggapan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IX yang meliputi membedakan, mengklasifikasi, mengidentifikasi,menelaah, dan meringkas. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang teks tanggapan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IX yang meliputi membedakan, mengklasifikasi, mengidentifikasi,menelaah, dan meringkas. Untuk lebih jelasnya silakan simak penjelasannya berikut ini!

Teks Tanggapan : Membedakan, Mengklasifikasi, Mengidentifikasi, Menyusun, Menelaah, dan Meringkas

A. Struktur Teks Tanggapan

Struktur teks tanggapan mencakup isu, argumen, dan rekomendasi/penilaian.
1. Isu 
Isu merupakan masalah yang akan ditanggapi. Contohnya tentang isi suatu artikel yang di dalamnya terdapat hal menarik yang perlu dikomentari.
2. Argumen
Argumen merupakan pendapat baik yang mendukung atau menentang, yang didukung fakta ataupun pengalaman dari pembicara atau penulis.
3. Rekomendasi
Rekomendasi atau penilaian berupa simpulan atau pendapat akhir atas isu yang telah dikomentari.

B. Kaidah Kebahasaan

Adapun berdasarkan kaidah kebahasaan, teks tersebut memiliki karakteristik sebagai berikut.

1. Banyak menggunakan konjungsi penerang, seperti bahwa, yakni, yaitu.

Contoh:

  • Para pengkritik UN sudah tahu bahwa bobot UN cuma 60%.
  • Banyak pembuat kebijakan terlalu percaya diri bahwa kebijakannya akan ditaati 100%.

2. Banyak menggunakan konjungsi penyebaban konjungsi penyebaban, seperti karena, sebab, sehingga.

Contoh:

  • Banyak rektor menolak UN sebagai instrumen seleksi masuk karena validasinya diragukan.
  • Oleh karena itu, kelulusan UN nyaris 100% padahal hasil UKG jeblok.

3. Menggunakan pernyataan-pernyataan yang berupa saran atau rekomendasi pada bagian akhir teks. Hal ini ditandai oleh konjungsi hubungan bersyarat, seperti jika, jangan, harus, dan hendaknya.

Contoh:

  • Jika UN adalah uji standar, mestinya direspons dengan cara belajar yang standar.
  • Jika kurikulum berubah, UN-nya tidak berubah, sulit untuk tidak mengambil kesimpulan bahwa semua akrobat kebijakan Kemendikbud ini tidak sungguh-sungguh.
  • Jika perubahan kurikulum dimaksudkan agar murid benar-benar belajar sesuatu yang berharga bagi hidupnya, jangan sampai alat evaluasinya hanya mengukur kompetensi yang tidak berharga sama sekali.

C. Membedakan Teks Tanggapan

Perhatikan pernyataan-pernyataan di bawah ini.

  1. Saya kira informasi yang disampaikan berita itu cukup akurat karena isinya tidak jauh berbeda dengan informasi-informasi yang disampaikan sumber berita lainnya.
  2. Informasi yang disampaikan berita tadi malam masih diragukan kebenarannya karena setelah saya cross check dengan berita dari sumber lainnya ada yang berbeda, terutama di dalam jumlah korban. Jumlahnya tidak sebanyak dengan informasi dalam berita itu.
  3. Bahasa yang disampaikan berita itu cukup jelas, sehingga kita sebagai pendengarnya mudah untuk memahami informasi yang disampaikannya.

Ketiga contoh pernyataan di atas juga disebut sebagai tanggapan lisan atas suatu berita. Adapun yang dimaksud dengan tanggapan itu sendiri adalah sambutan terhadap suatu ucapan. Isinya bisa berupa kritik atau komentar. Berkaitan dengan pemberitaan, aspek yang ditanggapi bisa berkenaan dengan isi beritanya itu sendiri dan kebahasaannya. Contoh (1) dan (2) merupakan tanggapan berkaitan dengan isi berita. Contoh (3) berkaitan dengan aspek bahasanya.

Berdasarkan isinya, tanggapan dapat bersifat positif atau negatif.

  1. Gagasan-gagasan yang disampaikannya saya kita bagus, bisa menginspirasi banyak orang untuk terbiasa hidup sehat.
  2. Saya kira gagasan-gagasannya kurang meyakinkan, dia hanya berbicara pengalaman dirinya sendiri yang belum tentu bisa diterapkan oleh orang lain.

D. Mengklasifikasikan Teks Tanggapan

Berdasarkan cara penyampaiannya, suatu tanggapan bisa diklasifikasi ke dalam dua jenis, yakni tanggapan lisan dan tanggapan secara tertulis. Tanggapan lisan dinyatakan dlaam bentuk percakapan sehari-hari, forum diskusi, dan wawancara. Tanggapan tertulis dinyatakan dalam bentuk artikel, mungkin juga surat.

Berdasarkan objeknya, teks tanggapan terdiri atas bermacam-macam jenis. Ada teks tanggapan kritis untuk suatu artikel, peristiwa, pendapat. Ada pula yang berupa karya semacam cerpen, novel, film, drama, lagu, buku ilmu pengetahuan, lukisan, dan karya-karya lainnya. 

E. Mengidentifikasi Kekurangan Teks Tanggapan

Sebuah tanggapan yang baik harus mengandung unsur-unsur pokok, yakni isi, argumen, dan rekomendasi/penilaian. Akan lebih baik apabila disertakan pula fakta dan gambar-gambar grafis, seperti tabel, grafik untuk memperjelas tanggapan. Tidak terabaikan pula penggunaan kaidah kebahasaanya dengan benar, terkait dengan keefektifan kalimat, ketepatan pilihan kata, dan kebakuan ejaan/tanda bacanya.

F. Menangkap Makna Teks Tanggapan

Ada beberapa makna atau arti penting yang dapat diperoleh setelah membaca teks tanggapan, yaitu:

  1. menambah pengetahuan
  2. meningkatkan pemahaman
  3. memicu sikap apresiasif
  4. mempertajam daya kritis

G. Menulis Teks Tanggapan

Teks tanggapan kritis merupakan jenis teks yang berisi tanggapan terhadap kualitas suatu karya. Teks jenis ini ditulis untuk menarik minat masyarakat agar mereka turut mengapresiasi karya yang dibahas itu. Aadapun aspek-aspek yang dapat dijadikan bahan penilainnya adalah sebagai berikut.

1. Menginformasikan identitas dan latar belakangnya

Kita dapat mulai dengan mengemukakan tema dari karya itu. Apa sebenarnya yang ingin disampaikan dalam film, drama, atau buku itu? Demikianlah pertanyaan yang harus dijawab dalam mengawali tanggapan kita itu. Dengan demikian, kita dapat menyampaikan ringkasan atau sinopsisnya.

Deskripsi mengenai karya itu bukan hanya menyangkut isinya, tetapi juga dapat menyangkut lembaga atau badan yang menanganinya. Jika karya itu berupa buku, kita perlu menyebutkan nama penerbit, tempat/waktu diterbitkan, ketebalan, dan kalau perlu sampai pada format penyajiannya. Kita dapat pula mengenalkan pengarangnya: nama, ketenaran yang  diperolehnya, buku yang telah ditulisnya, atau alasan-alasan dia menulis buku itu.

Pada intinya, semua hal yang menyangkut latar belakang keluarganya karya itu yang dikiranya perlu diketahui pembaca, haruslah kita kemukakan dengan baik. Dengan demikian, sebelum masuk teknis tanggapan atau penilaian, para pembaca sudah mengetahui buku itu secara garis besar.

2. Menentukan jenis karya

Pembaca tidak selalu mempunyai selera  yang sama. Berkaitan dengan buku, misalnya, ada yang senang dengan komik, ada yang senang dengan cerita detektif, ada pulan yang lebih senang dengan roman, biografi, dan sebagainya. Disamping itu, ada yang lebih senang dengan buku-buku populer dan ilmu pengetahuan.

Pasti terdapat perbedaan diantara pembaca, namun masih terdapat suatu persamaan umum, yaitu mereka semua ingin mengetahui sesuatu jika ada buku baru diterbitkan. Mereka ingin mengetahui: Buku itu macam apa? Penulis yang mengabaikan pertanyaan ini, senggaja atau tidak, sudah gagal dalam melaksanakan tugasnya. Ia harus menunjukkan kepada pembaca mengenai golongan buku baru yang baru diterbitkan itu.

Dengan kata lain, kita harus mengklasifikasi buku tersebut. Dengan memasukkannya ke kelas buku tertentu, dengan mudah seorang pembaca menemukan persamaandan perbedaan dengan buku-buku lain dari kelompok  yang sama. Dengan klasifikasi, pembaca bisa melihat ke semua sisi dan secara lebih konkret memberi penilaiannya. Dengan mengadakan perbandingan itu, pembaca pun akan merasa tertarik dan ingin mengetahui lebih lanjut tentang isi buku tersebut secara terperinci.

3. Menganalisis isi, struktur, dan kaidah teks

Setelah memperkenalkan identitasnya, selanjutnya adalah menjelaskan struktur atau organisasinya. Struktur karya adalah hubungan antara satu bagian dengan bagian lain. Misalnya, kalau berupa buku, apakah hubungan antara bab yang satu dengan yang lainnya tersusun dengan jelas dan logis. Kalau berupa novel, apakah bagian cerita yang satu dengan yang lainnya menunjukkan hubungan yang bersifat kronologis, loncat-loncat, atau alur sorot balik?

Hal lainnya adalah kaidah bahasanya. Barang kali ada yang berpendapat bahwa yang penting itu isinya, bahasa tidak penting. Akan tetapi, bagaimana mungkin pembaca dapat memahami sesuatu kalau bahasa yang digunakan tidak dapat dimengerti? Dalam hal ini kita bisa mengomentari aspek bahasa berdasarkan keefektifan, pilihan kata, dan ejaan serta tanda bacanya.

Aspek berikutnya yang dapat kita kemukakan dalam menulis. Sebuah buku tanggapan (terhadap suatu buku) adalah masalah teknik. Sebuah buku yang baik harus pula ditampilkan dalam wajah yang baik. Apa yang dimaksud dengan wajah yang baik di sini adalah segala sesuatu yang menyangkut perwajahannya (lay out), kebersihan, dan terlebih lagi pencetakannya. Kesalahan dalam mencetak kata-kata atau menempatkan tanda baca akan sangat mengganggu pada pembaca. Oleh sebab itu, salah satu aspek yang tidak kalah pentingnya adalah memberi catatan mengenai kesalahan-kesalahan pencetakan. Mungkin hal itu disebabkan oleh petugas di percetakan, tetapi juga ada kemungkinan kesalahan dari pengarang.

4. Memberikan penilaian

Seorang penulis teks tanggapan harus berusah dengan tepat menunjukkan keunggulan suatu karya dengan memberikan penilaian langsung, dengan memberi kutipan-kutipan yang tepat dan menunjukkan pertalian yang kompak antara bagian-bagiannya. Menilai sebuah karya (buku) berarti memberi saran kepada pembaca untuk menolak atau menerima kehadiran buku itu. Oleh sebab itu, jangan pula menolak kehadiran sebuah buku dengan menyoroti sebagian saja dari buku itu. Sebuah buku harus dinilai secara keseluruhannya. Suatu bagian boleh dipakai sebagai ilustrasi keunggulannya. Namun, satu bagian saja yang sangat jelek sebagai ilustrasi bahwa seluruh buku adalah demikian. Kita sebagai penulis harus tetap berusaha untuk memberi kesan kepada pembaca bahwa penilaian kita itu telah diberikan secara jujur, secara apa adanya.

H. Menelaah dan Merevisi Teks Tanggapan

Cermatilah cuplikan teks berikut!

Sebelum kita melakukan telaah terhadap sebuah teks tanggapan, kalian bisa memerhatikan cuplikan teks tanggapan berikut di bawah. Baca dan cermati kutipan teks dengan baik agar kalian dapat menelaah teks tersebut dengan sempurna. Cermati cuplikan teks berikut! Lewat Beth, Aria memang ingin menawarkan pandangan baru lewat suatu 'kerajaan' yang dibangunnya. Bukan di dunia waras tidak pula di dunia gila, tetapi di antara keduanya. "Melalui film ini saya hanya ingin mengungkap realitas dalam ekspresi yang jujur-jujur saja. Tak lebih dari itu," kata Aria.

Menurutnya, seperti juga dunia waras, kehidupan di 'dunia gila' juga memiliki logikanya sendiri. Itu sebabnya ada orang gila yang ternyata berpikiran justru lebih logis dari pada orang sehat. "Sebaliknya  banyak juga orang mengaku sehat tapi ternyata berperilaku tak lebih baik dari orang gila," tambah Aria.

Bagaimana pun keadaannya, film ini merupakan ungkapan semangat pembrotakan Aria pada sesuatu yang mapan. Dari sana Aria ingin memberi isyarat bawah sudah waktunya kita mengkritisi idiom-idiom sesat yang kini terlanjur hidup dalam masyarakat kita. Jelasnya, memandang hidup secara lebih jujur adalah sebuah kebutuhan mendesak.

Apabila ditelaah dengan cermat, cuplikan tersebut masih memiliki beberapa kekurangan yang harus kita revisi. Hal itu terutama berkaitan dengan kaidah kebahasaannya. Adapun berdasarkan strukturnya, cuplikan tersebut termasuk ke dalam bagian analisis dan penilaian. Pada aspek tersebut, cuplikan teks di atas sudah terstruktur dengan baik. Oleh karena itu, cuplikan tersebut tidak ada yang perlu diperbaiki.

Berdasarkan aspek kebahasaan, terdapat beberapa penulisan kata dan kalimat yang harus diperbaiki. Berikut beberapa di antaranya.

  1. Penggunaan kaidah bahasa yang salah yaitu itu sebabnya ada orang gila yang ternyata berpikiran justru lebih logis dari pada orang sehat. Penyebab kesalahan penulisan kata dari pada harus disatukan. Perbaikannya yaitu Itu sebabnya ada orang gila yang ternyata berpikiran justru lebih logis daripada orang sehat
  2. Penggunaan kaidah bahasa yang salah yaitu‘kerajaan’ dan ‘dunia gila’. Penyebab kesalahan tanda petik tunggal tidak digunakan untuk mengapit kata dengan makna khusus. Perbaikannya yaitu “kerajaan” dan ‘’dunia gila’’
  3. Penggunaan kaidah bahasa yang salah yaitu bagaimana pun keadaannya, film ini merupakan ungkapan semangat pembrontakan Aria pada sesuatu yang mapan. Penyebab kesalahan yaitu penulisan kata bagaimana pun harus ditulis serangkai atau disatukan. Dan kata pembrontakan harus ditulis pemberontakan. Perbaikannya adalah bagaimanapun keadaannya, film ini merupakan ungkapan semangat pemberontakan Aria pada sesuatu yang mapan.

I. Meringkas Teks Tanggapan

Teks tanggapan terdiri atas beberapa paragraf. Teks tanggapan kritis dapat diringkas menjadi satu paragraf . Meringkas adalah kegiatan memperpendek teks atau mengambil inti sari teks. Ringkasan merupakan penyajian singkat suatu teks dengan kalimat sendiri. Kejelasan urutan teks dan pokok-pokok isi teks perlu diperhatikan saat meringkas.

Berikut cara meringkas teks tanggapan:

  1. Bacalah teks tanggapan secara menyeluruh.
  2. Catatlah ide-ide pokok setiap paragraf teks tanggapan. li>
  3. Kembangkan ide-ide pokok tersebut menjadi kalimat.
  4. Kalimat disusun dalam bentuk baru dan berbeda dengan kalimat dalam teks sebelumnya.
  5. Buatlah ringkasan teks tanggapan dimulai dengan pendapat berisi kelebihan atau kekurangan dari pokok bahasan, serta penilaian menyeluruh terhadap masalah dalam teks tanggapan.

Simpulan merupakan pendapat akhir dari suatu uraian yang berupa informasi. Simpulan bisa didefinisikan sebagai ikhtisar atau pendapat terakhir berdasarkan uraian sebelumnya. simpulan dapat diketahui berdasarkan gagasan pokok. Hal utama yang harus dilakukan untuk mengidentifikasi informasi penting dalam teks tanggapan adalah dengan membaca intensif. Setelah mendapatkan informasi dalam teks tanggapan, kalian dapat menyimpulkan teks tersebut secara keseluruhan dengan memahami gagasan pokok setiap paragraf.

Menyimpulkan isi teks tanggapan sangat mudah dilakukan jika kita mengetahui cara dan langkahnya. Berikut ini adalah cara menyimpulkan isi teks tanggapan.

  1. Membaca Paragraf dengan Saksama Jika kita akan menyimpulkan teks tanggapan, sebaiknya kita mengerti isi teks tersebut terlebih dahulu. Caranya adalah dengan membaca seluruh teks dengan saksama dengan cermat.
  2. Menentukan kalimat utama atau kalimat pokok setiap paragraf Setelah membaca teks tanggapan tersebut, tentukanlah kalimat utamanya. Dengan menentukan kalimat utama, kita dapat menyimpulkan isi suatu paragraf.
  3. Membuat simpulan Setelah menentukan inti paragraf, susunlah kalimat dengan baik agar dapat menjadi sebuah simpulan yang benar. Untuk membuat suatu simpulan yang baik dan dapat dimengerti, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
  • Simpulan merupakan hasil analisis dari paragraf yang sudah dibaca. 
  • Simpulan harus menggambarkan isi dari paragraf.
  • Simpulan hanya berisi hal-hal yang terdapat dalam paragraf.