Menyusun Cerita Pendek : RPP 1 Lembar Bahasa Indonesia Kelas 9 (Revisi K13)

Bahasa Indonesia | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan perangkat pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP 1 lembar mata pelajaran bahasa Indonesia kelas sembilan sub materi pokok pembelajaran menyusun cerita pendek (cerpen). Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang perangkat pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP 1 lembar mata pelajaran bahasa Indonesia kelas sembilan sub materi pokok pembelajaran menyusun cerita pendek (cerpen).

Menyusun Cerita Pendek : RPP 1 Lembar Bahasa Indonesia Kelas 9 (Revisi K13)

A. Pengertian Teks Cerpen

Cerpen merupakan salah satu dari bagian dalam prosa yang berbentuk cerita fiksi dengan hanya satu konflik. Sementara itu, fiksi sendiri memiliki pengertian berupa tulisan prosa tentang peristiwa dan karakter yang dibayangkan (tidak nyata). Berbeda dengan novel ataupun novelet, cerpen lebih pendek dari segi isi.

Pada umumnya, sebuah cerita pendek dapat berkisar 1.600 hingga 10.000 kata. Karena panjangnya yang lebih pendek, sebuah cerpen biasanya berfokus pada satu plot, satu karakter utama (dengan beberapa karakter tambahan), dan satu tema sentral, sedangkan sebuah novel dapat menyajikan berbagai plot dan tema, dengan berbagai karakter yang menonjol sehingga lebih kompleks.

B. Struktur Cerpen

Dilihat dari isi, cerpen memiliki beberapa bagian, antara lain:

1. Abstrak

Sebagai bagian dari cerpen yang bersifat pilihan, abstrak memberikan gambaran awal cerita. Selain itu, abstrak juga berisi rangkuman atau intisari dari cerita, dan dari abstrak juga pembaca bisa memperkirakan pesan yang ingin disampaikan oleh penulis.

2. Orientasi

Pada bagian ini, tokoh dan latar diperkenalkan. Latar, yang terdiri atas latar waktu, suasana, dan tempat, diceritakan baik langsung maupun tak langsung, begitupun dari watak tokoh.

3. Komplikasi

Di bagian tengah, seorang penulis memiliki tugas yang sulit untuk membuat pembaca tertarik, sebelum mencapai akhir cerita. Tokoh-tokoh akan mendghadapi konflik, dan seringkali hal-hal menjadi lebih buruk bagi mereka dan mereka perlu menemukan cara untuk membereskannya. Bagian inilah disebut dengan komplikasi.

4. Evaluasi

Bagian ini menyajikan perjalanan konflik sampai ke titik tertinggi (klimaks) yang setelahnya akan ditemukan pemecahan ataupun peleraian.

5. Resolusi

Bagian ini disebut juga dengan peleraian, yaitu saat titik tertinggi mulai menurun hingga bertemu pada bagian koda.

6. Koda

Bagian ini adalah bagian akhir dari cerpen. Penulis akan menyampaikan pesan moralnya baik secara eksplisit maupun implisit

C. Ciri-Ciri Cerpen

Cerpen memiliki ciri-ciri yang berbeda dari jenis prosa lainnya, antara lain:

  1. Terdiri atas 1.600-10.000 kata sehingga membutuhkan 10-30 menit saja untuk membacanya.
  2. Cerpen biasanya berfokus pada satu subjek atau tema. Subjek atau tema berupa sesuatu yang biasa seperti tugas sehari-hari sehingga mempunyai nilai moral yang tinggi.
  3. Cerpen biasanya berlangsung dalam satu latar sehingga berfokus pada satu alur sehingga hanya bersifat satu konflik dan tidak ada konflik turunan.
  4. Cerpen biasanya fokus hanya pada satu atau beberapa karakter sehingga karakter bersifat datar atau watak yang dimiliki tidak berubah secara berangsur-angsur.
  5. Diksi yang digunakan bersifat mudah dipahami.

D. Kaidah Kebahasaan Cerpen

Dilihat dari gaya bahasa dan diksi yang digunakan, cerpen memiliki ciri-ciri kebahasaan, antara lain:

  1. Menggunakan pendeskripsian yang kuat. Dalam mendeskripsikan fisik tokoh penulis menggunakan kata-kata sifat atau perbandingan. Hal ini juga yang dibutuhkan untuk menggambarkan suasana, seperti suasana di sawah ataupun di sebuah gua. Kepiawaian penulis sangat dibutuhkan agar semakin membuat pembaca menyelam ke dalam cerita.
  2. Menggunakan frasa adverbial (kata keterangan) untuk menunjukkan latar tempat atau pun waktu, seperti pada pagi hari, di sebuah desa, pada dinihari, dsb. Menggunakan kalimat langsung dan ada juga yang tak langsung, ataupun berupa dialog.
  3. Menggunakan kata-kata kiasan atau konotatif, seperti dewi pagi yang berarti matahari, surga dunia yang berarti merujuk pada tempat-tempat hiburan atau pariwisata.
  4. Menggunakan bahasa yang informal ataupun semiformal. Meskipun demikian, tanda baca digunakan secara tepat berdasarkan aturan PUEBI.

E. Langkah Menyusun Teks Cerpen

Berikut adalah cara menulis teks cerpen :

1. Memilih Tema

Kalian dapat memilih tema apapun juga sesuai keinginan yang dikehendaki. Tema dalam cerpen sangatlah banyak, tidak susah bingung untuk mencari sebuah tema. Contoh tema tersebut yakni tema percintaan, misteri, pendidikan, persahabatan, sosial, dan lain sebagainya. Tanpa sebuah tema, memproduksi teks cerpen menjadi jauh lebih susah dari apa yang dibayangkan. Yang seharusnya jadi dalam 2 jam, malah baru jadi 6 jam kemudian karena kebingungan menentukan fokus cerita. 

2. Tentukan Jenis Cerpen dan Target Bacanya

Menentukan jenis cerpen seperti cerpen horor, drama, religi, romantis, tragis, misteri, drama komedi, komedi romantis, biografi, dan lain sebagainya. Menentukan jenis cerpen akan lebih memfokuskan cerita pada gaya bahasa yang lebih mengena. Misalnya jika kalian ingin membuat cerpen jenis horor, maka buatlah sesuatu yang terkesan menakutkan dan mencekam. Hal-hal absurd dan aneh lebih ditonjolkan agar terkesan benar-benar horor.

Intinya jangan tanggung-tanggung menulis cerpen sesuai jenis yang akan di buat. Target baca penting dalam hal ini. Buatlah kesan cerpen secara menarik untuk memikat target baca, baik itu anak-anak, remaja, dewasa, atau segala umur. Target baca harus jelas, jangan dipadukan dengan yang lainnya. Cerpen anak-anak tentu tidak sama dengan cerpen dewasa, cerpen remaja juga tidak sama dengan cerpen dewasa.

3. Menentukan Tokoh-Tokoh

Persiapkan tokoh-tokoh yang akan dibuat dalam cerpen dengan matang. Tokoh ini meliputi tokoh utama dan tokoh sampingan. Nama-nama tokoh juga harus sesuai dengan cerpen.

4. Menganalisis Watak Tokoh

Watak tokoh atau penokohan dapat dibuat sesuai dengan cerita yang akan dibuat. Penokohan ini dapat digambarkan dari paparan langsung maupun tidak langsung. Paparan langsung misalnya dialog antar tokoh, pikiran tokoh, dan penggambaran fisik tokoh. Anda dapat membuat sebuah watak jika kalian memang sudah benar-benar memahami cerpen apa yang akan dibuat.

5. Menulis Garis Besar Cerita

Garis besar cerita meliputi apa-apa saja yang akan terjadi, konflik yang akan terjadi serta penyelesaian. Buatlah garis besar cerita dengan singkat, padat dan jelas serta harus memperhatikan berbagai kejadian yang akan muncul.

6. Menentukan Alur

Tentukan alur cerita secara tepat dan baik sehingga memberi kesan mendalam bagi pembaca. Perlu diketahui, alur ada 3 yaitu alur maju, alur mundur dan alur campuran. Ketiganya memiliki tahapan yaitu : Perkenalan Penanjakkan Klimaks Puncak klimaks Penyelesaian / anti klimaks Tahapan tersebut harus benar-benar diperhatikan agar alur menjadi baik dan menarik.

7. Menentukan Latar Cerita

Di mana cerita terjadi? kapan terjadinya? bagaimana suasananya? tentukan kesemuaannya dengan jelas. Dapat digambarkan secara langsung maupun tidak langsung.

8. Memilih Gaya Penceritaan atau Sudut Pandang

Untuk menulis cerpen, perlu adanya sudut pandang yang jelas. Sudut pandang ini terdiri dari 2 macam, yaitu sudut pandang pertama dan ketiga. Untuk penggunaan sudut pandang itu sendiri, sudut pandang ada 4 yaitu :

  • Orang pertama sebagai pelaku utama.
  • Orang pertama sebagai pelaku sampingan.
  • Orang ketiga serba tahu.
  • Orang ketiga sebagai pengamat.

9. Memilih Diksi yang Sesuai

Dengan adanya diksi atau pemilihan, sebuah cerpen akan jauh lebih menarik dan tidak berkesan biasa saja. Pemilihan kata yang sesuai juga dapat dijadikan tombak untuk memperoleh cerpen yang berkualitas. Pilihlah diksi dengan memperhatikan padu tidaknya antar kata dan kalimat. Jangan asal memilih diksi, karena diksi juga ikut berperan dalam suksesnya sebuah cerpen.

10. Membuat Kerangka Karangan Sesuai Alur

Setelah tahapan sebelumnya selesai, maka langkah selanjutnya adalah membuat kerangka. Kerangka dibuat sesuai alur yang ditentukan dan mencakup langkah yang sebelumnya sudah dibuat.

11. Memperhatikan Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik

Unsur intrinsik adalah unsur yang berasal dari dalam cerpen. Unsur-unsur ini meliputi tema, tokoh, alur cerita, latar, gaya Bahasa, sudut pandang dan amanat. untuk lebih jelasnya, ikuti pembahasan berikut ini.

a. Tema

Tema adalah ide ata gagasan yang melatarbelakangi suatu cerita pendek, oleh karena itu, tema sering disebut sebagai ruh atau nyawa dari sebuah cerpen. Tema memiliki sifat umum atau general yang diambil dari permasalahan yang ada di masyarakat, lingkungan, pengalaman hidup penulis, sejarah, pendidikan, persahabatan dan masih banyak lagi.

b. Tokoh dan Penokohan

Unsur intrinsik yang tidak kalah penting selanjutnya adalah tokoh atau penokohan. Sebuah cerpen tidak bisa lepas dari unsur ini. Nah, Tokoh dan penokohan ini adalah dua hal berbeda dalam sebuah penulisan cerpen. Tokoh adalah pelaku atau orang yang terlibat dalam cerita. Sedangkan penokohan adalah gambaran watak atau sifat tokoh dalam sebuah cerita.

c. Alur

Alur adalah urutan jalan cerita dalam sebuah cerpen yang disusun secara kronologis. Dalam definisi lain, alur artinya rangkaian cerita sejak awal sampai akhir.

d. Setting atau Latar

Latar memuat tiga aspek yaitu waktu, suasana, dan tempat terjadinya cerita. Latar atau setting memberikan gambaran konkrit mengenai cerita yang ada dalam cerpen.

e. Sudut pandang

Sudut pandang atau point of view adalah arah pandang seorang penulis dalam menyampaikan sebuah cerita. Atau dengan kata lain, didefinisikan sebagai cara penulis memandang/menempatkan dirinya dalam sebuah cerita. Sudut pandang dalam sebuah cerpen dibagi menjadi 3 yaitu sudut pandang orang pertama, kedua dan ketiga, bahkan kadang para penulis menggunakan sudut pandang orang yang berada diluar cerita.

f. Gaya Bahasa

Unsur intrinsik selanjutnya adalah gaya Bahasa. Gaya Bahasa adalah cirikhas seorang penulis dalam menyampaikan tulisanya kepada para pembaca. Masing-masing penulis memiliki ciri khas tersendiri seperti penggunaan majas yang khas, diksi dan pemilihan kalimat yang tepat dalam sebuah cerita.

g. Amanat

Amanat adalah pesan moral atau pelajaran yang bisa ambil dari cerpen. Pesan moral biasanya disampaikan tidak tertulis secara langsung dalam cerpen atau secara tersirat dan bergantung juga bagaimana seorang pembaca memahami cerita pendek.Perhatikan semua unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen dengan baik.

12. Mulai Menyusun Cerpen dengan Memerhatikan Padu Tidaknya Antarkalimat

Hal ini juga berkaitan dengan diksi yang sesuai. Menyusun cerpen dengan diksi yang sesuai akan mempermudah penyusunan kata agar padu dengan kalimat sebelumnya. Intinya, tulis cerita sesuai kerangka yang telah dibuat dan berikan diksi yang benar-benar tepat dengan memperhatikan padu tidaknya kalimat. Jika antar kalimat tidak padu, maka akan terkesan janggal.

13. Memberi Judul yang Paling Sesuai dengan Cerpen yang Telah Dibuat

Buatlah judul semenarik mungkin berdasar isi cerpen. Unik, berkesan,beda dari yang lain dan jarang ditemui. Periksa dan koreksi kembali jika terdapat kesalahan Baca dahulu, periksa dan perbaiki kesalahan dalam segala aspek. Misalnya memperbaiki ejaan, memperbaiki struktur, memperbaiki ketidakpaduan kalimat, dan lainnya.

F. Garis Besar Isi Teks Cerpen

Berikut ini adalah garis besar isi RPP 1 lembar mata pelajaran bahasa Indonesia kelas sembilan sub materi pokok pembelajaran menyusun cerita pendek (cerpen) adalah sebagai berikut.

1. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengukuti kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovery Learning, dengan metode literasi, eksperimen, praktikum, dan presentasi dengan menumbuhkan sikap menyadari kebesaran Tuhan, sikap gotong royong, jujur, dan berani mengemukakan pendapat, siswa dapat : Menyusun ragangan cerpen; dan menyusun cerpen.

2. Langkah Kegiatan Pembelajaran

a. Kegiatan Pembelajaran (10 Menit)

Penguatan Pendidikan Karakter. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik terhadap materi sebelumnya, mengingatkan kembali materi dengan bertanya.

Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi Mengungkapkan Pengalaman dan Gagasan dalam Bentuk Cerita Pendek dalam kehidupan sehari-hari. Memberitahukan tentang tujuan pembelajaran, materi, kompetensi inti, kompetensi dasar, indik ator, dan KKM pada pertemuan yang sedang berlangsung

b. Kegiatan Inti (140 Menit)

Peserta didik diberi stimulus atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada materi Mengungkapkan Pengalaman dan Gagasan dalam Bentuk Cerita Pendek melalui pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/eksperimen, mengasosiasikan mengolah informasi, mengomunikasikan). Peserta didik bersama kelompoknya melakukan pengamatan dari permasalahan yang ada di buku paket berkaitan dengan. Mengungkapkan Pengalaman dan Gagasan dalam Bentuk Cerita Pendek.

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi aneka pertanyaan yang berkaitan dengan tayangan yang disajikan dan dijawab melalui kegiatan pembelajaran tentang Mengungkapkan Pengalaman dan Gagasan dalam Bentuk Cerita Pendek Misalnya, Bagaimana Mengungkapkan Pengalaman dan Gagasan dalam Bentuk Cerita Pendek. Siswa berlatih praktik /mengerjakan tugas halaman buku. Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Mengungkapkan Pengalaman dan Gagasan dalam Bentuk Cerita Pendek.

Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok atau kegiatan lain guna menemukan solusimasalah terkait materi pokok yaitu Peserta didik diminta mengubah teknik penceritaan kutipan cerpen berikut menjadi sudut pandang orang ketiga. Saat mengubah menjadi sudut pandang orang ketiga, dibolehkan untuk mengubah kalimat. Namun, perubahan kalimat tersebut tidak mengubah maknanya.

Peserta didik berlatih melanjutkan cerita pendek yang diputus yaitu tentang Sepatu Butut. Peserta didik diarahkan untuk mengumpulkan dan mengeksplorasi data dari aneka sumber yang akan digunakan untuk menyelesaikan permasalahan di Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).

Communication (Komunikasi Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok/individu. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentang Mengungkapkan Pengalaman dan Gagasan dalam Bentuk Cerita Pendek dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan, bertanya atas presentasi yang dilakukan, dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.

Creativity (Kreativitas Kesimpulan Pembelajaran. Guru dan Peserta didik menarik sebuah kesimpulan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan tentang Mengungkapkan Pengalaman dan Gagasan dalam Bentuk Cerita Pendek. Peserta didik bertanya tentang hal yang belum dipahami atau guru menyampaikan beberapa pertanyaan pemicu kepada siswa berkaitan dengan yang akan selesai dipelajari. 

c. Penutup (10 Menit)

Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan. Memeriksa pekerjaan peserta didik yang selesai dan diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, memberikan penghargaan pada kelompok yang memiliki kinerja dan kerja sama yang baik dalam kegiatan pembelajaran. Memberikan tugas kepada peserta didik (PR), dan mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya.

3. Penilaian Pembelajaran

Buatlah cerpen yang mengangkat kehidupan remaja dilingungan sekitar. Tokoh remaja yang tidak memiliki orang tua, tetapi harus mengurus adiknya. Cara ia sekolah, mencari nafkah, dan mengurus adiknya. Suatu saat adiknya minta dibelikan kue dan es krim di hari ulang tahunnya. Ia ingin membuat adiknya bahagia, tetapi tidak punya uang untuk memenuhi permintaan adiknya. Apa yang hams dilakukannya? Masalah apa yang terjadi?

Bagaimana akhir ceritamu? Sebelum itu, tentukan pula pesan apa yang ingin kamu sampaikan: kerja keras, kejujuran, percaya kepada Tuhan, atau kasih sayang. Jika menemukan ide lain yang menurutmu menarik, konsultasikan dengan gummu untuk disetujui. Selamat menulis. Untuk lebih jelasnya, Bapak dan Ibu Guru mendownload perangkat pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP 1 lembar mata pelajaran bahasa Indonesia kelas sembilan sub materi pokok pembelajaran menyusun cerita pendek (cerpen) di link yang telah admin sediakan.

Menyusun Teks Cerpen