Teks Fabel : Mengidentifikasi, Menceritakan, Menelaah, Memerankan, dan Contoh

Bahasa Indonesia | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi seputar mengidentifikasi informasi tentang teks fabel, menceritakan kembali isi fabel, menelaah struktur dan kebahasaan teks fabel, memerankan isi fabel, dan contoh teks fabel dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang mengidentifikasi informasi tentang teks fabel, menceritakan kembali isi fabel, menelaah struktur dan kebahasaan teks fabel, memerankan isi fabel, dan contoh teks fabel.

Teks Fabel : Mengidentifikasi, Menceritakan, Menelaah, Memerankan, dan Contoh

A. Mengidentifikasi Teks Fabel

1. Pengertian Teks Fabel

Fabel merupakan cerita fiksi (rekaan) yang dikembangkan berdasarkan khayalan belaka. Kisah dan peristiwa yang disajikan dalam fabel tidak benar-benar terjadi. Fabel menceritakan kehidupan binatang yang berperilaku menyerupai manusia. Fabel disebut cerita moral karena dibalik kisah dan peristiwa yang disajikan terkandung pesan yang berkaitan dengan nilai-nilai moral.

Fabel merupakan cerita pendek berupa dongeng yang melukiskan perilaku dan budi pekerti manusia yang diibaratkan pada binatang. Watak-watak yang terdapat pada binatang tersebut dianggap mewakili watak-watak manusia dan diceritakan mampu berbicara dan bertindak seperti halnya manusia. Fabel diceritakan bukan dengan tujuan menghibur semata, melainkan juga sebagai media pendidikan moral yang di dalamnya terkandung nilai-nilai luhur, yakni tentang budi pekerti.

2. Ciri-Ciri Teks Fabel

Berikut ini adalah ciri-ciri teks fabel sebagai berikut.

  • Menunjukkan penggambaran nilai moral dan karakter manusia serta kritik tentang serba-serbi kehidupan.
  • Menggunakan latar belakang alam sesuai dengan tokoh binatang yang hidup menyatu dengan alam.
  • Umumnya tokoh baik akan berakhir bahagia dan tokoh jahat berakhir sengsara sebagai akibat dari perbuatan yang pernah dilakukannya.
  • Pembuka cerita sering menggunakan kata-kata yang menunjukkan kisah terjadi pada manusia pada masa lampau, seperti: dikisahkan, pada zaman dahulu, pada suatu hari, waktu itu, alkisah, ketika itu.
  • Teks bersifat fiksi (rekaan): kisah dan peristiwa yang disajikan hanya berdasarkan khayalan belaka.
  • Binatang sebagai tokoh utama yang dapat bertingkah seperti manusia (berbicara dan berpikir). Ada berbagai jenis binatang yang sering digunakan dalam fabel sesuai dengan karakter masing-masing.

3. Jenis-Jenis Fabel

Dilihat dari waktu kemunculannya fabel dapat dikategorikan kedalam fabel klasik dan fabel modern yaitu:

a. Fabel Klasik

Fabel klasik merupakan cerita yang telah ada sejak zaman dahulu, tetapi tidak ketahui persis waktu munculnya, yang diwariskan secara turun-temurun lewat sarana lisan. Ciri-ciri fabel klasik sebagai berikut:

  • Cerita sangat pendek.
  • Tema sederhana.
  • Kental dengan petuah/moral.
  • Sifat hewani masih melekat.

b. Fabel Modern

Fabel modern merupakan cerita yang muncul dalam waktu relatif belum lama dan sengaja ditulis oleh pengarang sebagai ekspresi kesastraan. Ciri-ciri fabel modern sebagai berikut:

  • Cerita bisa pendek atau panjang.
  • Tema lebih rumit.
  • Kadang-kadang berupa epik atau saga.
  • Karakter setiap tokoh unik.

B. Menceritakan Kembali Teks Fabel

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam memahami dan menceritakan kembali isi cerita teks fabel sebagai berikut.

1. Membaca Fabel Keseluruhan

Membaca fabel secara keseluruhan jika perlu dilakukan berulang-ulang. Hal ini dimaksudkan agar mampu memahami isi cerita sehingga lebih mudah dalam menemukan nilai dan pesan moral yang terkandung dalam cerita.

2. Mencatat Tokoh dan Perwatakan

Tokoh merupakan pengerak alur cerita sehingga nilai dan pesan moral yang hendak disampaikan melalui cerita bisa dicerna oleh pembaca dan pendengar.

3. Mencatat Latar Cerita

Latar merupakan lukisan tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa. Latar memberikan pijakan cerita secara konkret dan jelas untuk memberikan kesan seolah-olah peristiwa dalam cerita benar-benar terjadi dalam kehidupan.

4. Mencatat Alur Cerita

Pemahaman terhadap alur cerita diperlukan agar dapat menceritakan dari awal sampai akhir cerita secara runtut dan sistematis. 

5. Mencatat Gagasan Pokok Cerita

Dalam fabel, gagasan pokok cerita berkaitan erat dengan rangkaian peristiwa demi peristiwa yang dialami oleh tokoh dalam cerita fabel tersebut.

C. Menelaah Teks Fabel

1. Struktur Teks Fabel

Pada umumnya cerita fabel terdiri atas tiga bagian sebagai berikut.

  • Orientasi, yaitu bagian awal berisi pengenalan tokoh, latar tempat dan waktu, dan awalan masuk ke tahap berikutnya.
  • Komplikasi, yaitu tokoh utama berhadapan dengan masalah. Bagian ini menjadi inti cerita. Bagian ini harus ada. Jika tidak ada masalah, harus diciptakan masalah.
  • Resolusi, yaitu kelanjutan dari komplikasi, yaitu pemecahan masalah. Masalah harus diselesaikan dengan cara kreatif.
  • Koda, yaitu berisi perubahan yang terjadi pada tokoh dan pelajaran yang dapat dipetik dari cerita tersebut. 

2. Ciri Bahasa Teks Fabel

Berikut ini ciri-ciri bahasa dalam teks fabel sebagai berikut

  • Memuat kata-kata sifat untuk mendeskripsikan karakter pelaku, baik penampilan fisik maupun kepribadiannya.
  • Memuat kata-kata keterangan untuk menggambarkan latar.
  • Memuat kata kerja yang menunjukkan peristiwa yang dialami tokoh.
  • Banyak menggunakan kata bermakna denotatif sehingga mudah untuk dipahami.
  • Kadang-kadang disisipkan kalimat langsung.

D. Memerankan Isi Fabel

Langkah-langkah memerankan isi fabel adalah sebagai berikut.

1. Menguasai Cerita

Cara terbaik menguasai cerita  fabel bukanlah menghafalkannya, melainkan memahami seluruh isi cerita. Biasanya dibutuhkan membaca berkali-kaliagar kalian bisa menguasai cerita itu sepenuhnya. Jika memungkinkan, kalian juga bisa mengemas cerita kalian dengan menggunakan kata-kata yang lebih mudah dipahami dan menarik.

2. Menghayati Penokohan

Menghayati penokohan dalam cerita fabel juga sangat penting. Semakin sedikit tokoh yang ada dalam cerita fabel, biasanya cerita akan semakin semakin mudah dan menarik untuk diceritakan dan diperankan. Hal ini juga memudahkan kita dalam menghayati watak tokoh yang ada di dalam cerita. Semakin kita memahami karakter yang ada di dalam sebuah teks fabel, semakin mudah pula kita mengekspresikan dan membuat variasi suara dan tingkahlakunya. Jangan lupa untuk menggunakan ekspresi, gaya, dan suara yang lucu agar terlihat menarik.

3. Menguasai Alur Cerita

Hal yang tidak boleh diabaikan ketika memerankan isi fabel, yaitu alur cerita. Seperti kalian ketahui, alur atau struktur teks fabel terdiri dari orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda. Bagian-bagian tersebut perlu kalian kuasai dengan baik sehingga urutan-urutan peristiwa dalam fabel bisa disampaikan secara runtut.

4. Menjalin Kontak Mata

Kontak mata sangat penting untuk menarik perhatian penonton. Jika pendongeng tidak menjalin kontak mata dengan penonton, cerita yang dibawakan akan kehilangan daya tarik. Pendongeng jangan lupa bahwa penonton merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam sebuah pemeran isi fabel.

5. Menggunakan Media (Alat Peraga)

Jika memungkinkan, lengkapi pentas pemeranan isi fabel dengan menggunakan media atau alat peraga sebagai pendukungnya. Hal ini dimaksudkan untuk menghidupkan suasana cerita sehingga penonton seolah-olah ikut menjadi bagian dari cerita.

E. Contoh Teks Fabel

Berikut ini adalah contoh teks fabel sebagai berikut

Teks Fabel : Mengidentifikasi, Menceritakan, Menelaah, Memerankan, dan Contoh

Serigala yang Bodoh

Suatu hari, serigala bertemu kuda yang jatuh terjebak di kubangan lumpur. Serigala hendak memangsa kuda, tapi kuda berkata,”Tuan Serigala, jika kau ingin memakanku,sebaiknya kau tarik aku keluar dari kubangan ini lebih dulu. Agar kau bisa menikmati dagingku dengan nikmat.”

Serigala menuruti kata-kata kuda. la menarik kuda dari kubangan lumpur. Lalu, serigala bersiap memakan kuda.

“Tapi badanku penuh lumpur, Tuan Serigala. Sebaiknya kau bersihkan dulu badanku, Rasa dagingku tidak enak jika bercampur dengan lmpur.” kata kuda.

Serigala pun membersihkan tubuh kuda. Setelah itu ia bersiap memakan kuda. Tapi, lagi-lagi kuda berkata, “Ada tulisan di salah satu telapak kaki belakangku. Maukah kau membacanya dulu sebelum memakanku?”

Kuda mengangkat salah satu kaki belakangnya. Saat serigala mendekat hendak membaca, kuda segera rnenendang serigala hingga jatuh pingsan. 

Saat siuman, serigala menyesali kebodohannya. Lalu, ia meneruskan perjalanan.

Di perjalanan, serigala bertemu anak sapi yang terjebak di semak belukar. Serigala hendak memakan anak sapi.

“Jika kau memakan aku di sini, manusia akan melihatmu. Bawalah aku ke tempat aman dulu!” kata anak sapi. Serigala pun setuju.

“Tuan Serigala, kau nampak lelah. Marilah naik ke punggungku dan tidurlah. Biar aku membawamu ke tempat aman,” kata anak sapi.

Kemudian, serigala naik ke punggung anak sapi dan tertidur. Saat terbangun, ia sudah dikelilingi manusia. Ternyata, anak sapi membawanya ke tempat manusia. la pun kaget dan mencoba melarikan

Namun, belum sempat Iari, manusia langsung memukul dan mengejarnya. “Awww…, bodohnya aku,” teriak serigala.

F. Contoh Soal Teks Fabel

Berikut ini adalah contoh soal pilihan ganda teks fabel sebagai berikut.

1. Bacalah kalimat berikut ini!
Fabel diceritakan tidak dengan tujuan menghibur semata, tetapi juga sebagai media pendidikan moral, yaitu pengenalan tentang berperilaku baik. 

Tema yang tepat untuk dijadikan sebuah cerita fabel berdasarkan kalimat tersebut adalah ....
A. budi pekerti
B. watak seseorang
C. kehidupan manusia
D. pergaulan sehari-hari manusia

Jawaban: A

2. Cermatilah teks fabel berikut!
Di musim panas yang hangat dan cerah sedikit menggoda Belalang untuk memainkan biola kesayangan sambil bernyanyi dan menari. Hampir setiap harinya itulah yang dilakukan belalang. Ia tidak terpikir untuk melakukan aktifitas lainnya seperti bekerja atau bersiap untuk mengumpulkan bekal musim dingin. Sedikit pun tidak pernah terlintas dalam benak belalang bahwa musim panas yang sedang dinikmatinya sekarang sudah akan berakhir.
Musim panas yang membuatnya ceria sudah akan berganti ke musim dingin, dimana hujan akan turun dengan lebat disertai suhu udara yang sangat rendah.
Di saat belalang sedang asiknya bermain biola, dia melihat semut yang sedang giat melewati rumahnya. Belalang yang masih riang tersebut ingin mengajak semut bermain bersama dan semut pun diundangnya untuk bersenang-senang ke kediaman belalang.
 
Kalimat yang mengandung kata keterangan waktu dan tempat dalam teks tersebut adalah ....
A. Belalang yang masih riang tersebut ingin mengajak semut bermain biola
B. Dimana hujan akan turun dengan lebat disertai suhu udara yang sangat rendah
C. Ia tidak terpikir untuk melakukan aktifitas lainnya seperti bekerja atau bersiap untuk mengumpulkan bekal musim dingin
D. Di musim panas yang hangat dan cerah sedikit menggoda Belalang untuk memainkan biola kesayangan di kediaman belalang
 
Jawaban: D

3. Cermatilah kutipan fabel berikut!
Di hutan hiduplah dua ekor kancil. Mereka bernama Kanca dan Manggut. Kedua ekor kancil itu bersaudara. Manggut adalah kakak dari Kanca.
Sebaliknya, Kanca adalah adik dari Manggut. Walaupun mereka bersaudara, tetapi sifat mereka sangatlah berbeda. Kanca rajin dan baik hati. Sedangkan Manggut pemalas dan suka menjahili teman-temannya. Pada suatu hari Manggut kelaparan.
Tetapi Manggut malas mencari makan. Akhirnya Manggut mencuri makanan Kanca. Waktu Kanca menanyai kepada Manggut di mana makanannya, Manggut menjawab dicuri tikus. "Ah, mana mungkin dimakan tikus!" kata Kanca.
"Iya betul kok! Masa sama kakaknya tidak percaya!" jawab Manggut berbohong. Mulanya Kanca tidak percaya dengan omongan Manggut. Tetapi setelah Manggut mengatakannya berkali-kali akhirnya Kanca percaya juga.
Kanca memanggil tikus ke rumahnya. "Ha? Mencuri? Berpikir saja aku belum pernah!" jawab tikus. "Ah, si tikus! Kamu ini membela diri saja!
Sudah, Kanca! Dia pasti berbohong," kata Manggut.
"Ya, sudahlah! Tikus, sebagai gantinya ambilkan makanan di seberang sungaisana. Tadi aku juga mengambil makanan dari sana!" kata Kanca mengakhiri percakapan.

Perbedaan watak tokoh dalam kutipan teks tersebut adalah ....
A. Kanca, sabar dan jahil; Mangut, suka berbohong
B. Kanca, rajin; Mangut, suka berbohong
C. Kanca, rajin dan baik hati; Mangut, rajin dan menjahili teman
D. Kanca, rajun dan baik hati; pemalas dan menjahili teman

Jawaban: D

4. Cermatilah kalimat langsung berikut ini!
Semut berkata, “Besok kita akan mengadakan pesta.”
Kalimat tidak langsung yang tepat untuk kalimat langsung tersebut adalah ....
A. Semut menanyakan kita akan pesta
B. Semut menjawab bahwa besok kita semua akan pesta
C. Semut mengatakan bahwa besok kami akan mengadakan pesta
D. Semut mengatakan bahwa mereka tidak akan mengadakan pesta

Jawaban: C

5. Cermati cerita berikut!
Pada zaman dahulu kala hiduplah seeekor burung tempua (manyar) dan burung puyuh di daratan tanah Melayu. Keduanya sangat akrab dan telah bersahabat sejak lama. Mereka saling menolong dan menyayangi. Pada siang hari mereka hilir mudik mencari makan bersama-sama.
Suka duka mereka jalani bersama, kalau hujan sama berteduh, dan kalau panas sama bernaung. Namun dimalam hari mereka selalu berpisah. Mereka tidur di sarangnya masing-masing.

Alasan cuplikan cerita tersebut berjenis fabel adalah ....
A. menceritakan kisah hidup seseorang dan binatang
B. menceritakan peristiwa yang terjadi pada zaman dahulu
C. berisi penggambaran tokoh-tokoh yang berkarakter kuat
D. menceritakan tokoh hewan yang bertingkah seperti manusia

Jawaban: D

6. Cermatilah teks fabel berikut!
Di keheningan malam Kura-kura nampak tidur pulas bersama Katak sahabat baiknya. Sudah dua bulan ini Kura-kura sakit dan sahabatnya dengan setia mendampinginya.

Variasi latar yang tepat dalam kutipan teks fabel tersebut adalah ....
A. diawali dengan deskripsi latar
B. diawali dengan latar masa lalu
C. diawali dengan perubahan latar
D. diawali dengan latar dan kegiatan tokoh

Jawaban: D

7. Cermatilah teks fabel berikut!
Anak Gajah itu berteriak meminta tolong kepada ibunya. Buaya terus saja berusaha menjatuhkan anak Gajah itu, tapi sayang tetap tidak bisa. Mendengar teriakan anaknya, sekumpulan Gajah mendatangi dan menginjak Buaya itu sampai tidak bisa bernafas.
Buaya itu tidak bisa melawan karena ukuran ibu Gajah itu sangat besar, ditambah dia juga lemas karena belum makan. Buaya itu kehabisan tenaga dan mati. Fabel “Buaya Yang Serakah”

Kutipan teks fabel tersebut merupakan bagian struktur ....
A. orientasi
B. komplikasi
C. resolusi
D. koda

Jawaban: C

8. Bacalah teks fabel berikut!
Namun tiba-tiba… “Ah, ini hanya pesta kecil!
Lihat saja, suatu saat nanti, aku akan membuat pesta yang lebih besar!” dengan angkuh Tuvi berkata. “Tuvi! Kau tak boleh begitu!”seru Piku si beruang madu.
“Huh! Biarkan saja!” balas Tuvi sambil pergi. Fabel “Ulat Yang Sombong”

Ekspresi Tuvi yang tepat ketika mengungkapkan cuplikan teks fabel tersebut adalah ....
A. marah
B. sedih
C. gusar
D. jijik

Jawaban: C

9. Perhatikanlah cerita fabel berikut!
“Aku harus segera mencari makan dan air, tapi aku harus mencari di mana?” pikir Dodo. Namun, Dodo tidak mau [ ... ]. Ia bersikeras mencari makanan dan air.
Setelah cukup lama terbang, dari kejauhan Dodo melihat air dan makanan. Namun setelah mendekat, ternyata yang dilihatnya hanyalah hamparan pasir yang luas.
Maka dengan kekecewaan, Dodo kembali terbang menyelusuri gurun. Tidak berapa lama kemudian ia bertemu dengan seekor semut yang sedang kesusahan membawa telurnya.
Dodo pun mendekati semut itu. Fabel “Lebah dan Semut”

Kata yang tepat untuk melengkapi kutipan teks fabel yang rumpang tersebut adalah ....
A. mencari
B. menyerah
C. menerima
D. makan

Jawaban: B

10. Bacalah teks fabel berikut!
Suatu hari seekor beruang berjalan di sepanjang hutan untuk mencari makanan. Beruang berniat mencari buah-buahan untuk bekal makanan selama beberapa hari.
Tanpa sengaja beruang menemukan sebuah pohon yang tumbang. Pohon tersebut ternyata dihuni oleh lebah yang tengah membuat sarang.
Beruang pun penasaran dengan sarang lebah tersebut. Beruang mulai mengendus-endus sarang dengan hidungnya. Dengan berhati-hati beruang melihat ke dalam sarang.
Beruang berharap lebah tidak sedang berada di dalam sarang sehingga ia bisa mengambil madu yang ada di dalamnya. Malang bagi beruang ternyata pada saat ia menengok ke dalam sarang, kawanan lebah sedang menuju ke sarangnya usai mencari sari makanan dari bunga-bunga.
Tidak dapat dihindari kawanan lebah yang berjumlah ribuan tersebut menyerang beruang. Dengan keras beruang mencoba melawannya dan berlari untuk menuju rumahnya.
Tetapi kawanan lebah semakin ganas dan justru memanggil lebah dari beberapa sarang yang ada di hutan untk membantu mengejar beruang. Pada akhirnya, beruang tidak bisa menghindar dan merelakan tubuhnya digigit habis oleh kawanan lebah.

Ringkasan cerita yang tepat untuk teks fabel tersebut adalah ....
A. Seekor beruang yang sedang mencari makanan di hutan. Di tengah perjalanan, ia melihat pohon tumbang yang di dalamnya terdapat sarang lebah. Ketika sedang mengendus-endus sarang lebih tersebut untuk diambil madunya, tiba-tiba kawanan lebah datang dari mencari makanan. Tanpa ampun lagi, beruang digigit sekawanan lebah sampai mati
B. Seekor beruang yang sedang mencari buah-buahan di hutan. Ketika sedang mencari makanan, si beruang bertemu dengan sekawanan lebah. Tanpa ada kesalahan apapun, kawanan lebah menyerang beruang hingga mati
C. Sekawanan lebah sedang pergi mencari makan di hutan. Begitu kembali, mereka melihat beruang sedang mengendus-endus sarangnya. Karena tujuan mereka sama, kawanan lebah mengajak beruang untuk mencari makan bersama-sama
D. Sekawanan lebah sedang pergi mencari makan. Di tengah perjalanan mereka bertemu dengan beruang. Saat itu beruang sedang mencoba mengambil buah-buahan di pohon. Sekawanan lebah pun ikut mencari makanan di sekitar pohon tersebut

Jawaban: A