
A. KUMPULAN PUISI NATAL
1. Puisi Sang Waktu
By: Roos Lusy
Karena Ia tak berwaktu
Namun Ia yang tak berwaktu,
telah membatasi diri-Nya oleh waktu
Dalam kesunyian malam itu,
waktu-Nya mulai dihitung
Ketika tangisan-Nya yang pertama menggema
Mendetakkan waktu-Nya yang pertama di bumi.
Oh, Sang penentu waktu yang tak berwaktu
Mengapa Engkau membiarkan diri-Mu di atur oleh waktu?
Mengapa Engkau merelakan diri-Mu dibatasi oleh waktu?
Mengapa Engkau menghadirkan diri-Mu ke dalam waktu?
Malam itu, dalam lenguhan hewan yang tak
mengenal waktu
Engkau datang untuk memberi waktu yang baru bagi dunia
Engkau datang untuk menawarkan waktu sebagai anugerah
Engkau datang untuk mengatakan waktunya tidak lama lagi
Sebab dunia yang terbatas oleh waktu akan segera berakhir di dalam waktu
Engkau datang untuk mengatakan, waktuku adalah saat ini
Engkau datang untuk mengatakan kepadaku,
waktu-ku hanya sementara di sini
Engkau datang untuk mengatakan,
Berdamailah dengan Aku Sang Waktu yang sejati
Agar aku dapat bersama-Mu tanpa waktu.
2. Puisi Natal Damai
Ingat pertama kali berjumpa di Eden, betapa indahnya
Kehadiranmu di sisi manusia, sangat menyejukkan
Sebab semuanya hanyalah engkau dan mengenai engkau
Tiada yang kurang saat itu
Hanya kesempurnaan saja adanya
Mengapa engkau dikhianati oleh manusia yang engkau kasihi?
Terbuang, terjual, terasingkan, dijauhkan
hanya karena tawaran, sebuah kehormatan yang kosong!
Namun sejak saat itu dan seterusnya
Sejak di Eden, engkau terus di cari
Entah ke mana pergimu ...
Meski segala cara telah di tempuh
Segala taktik telah di coba
Perang, pembunuhan, pertikaian, perselisihan ...
Gaduh ... buntu ... tamat ....!!!
Inikah akhirnya? Tanpa kedamaian?
Masih adakah harapan?
Malam itu, sejak kesenyapan yang terjadi di Eden
Sayup-sayup terdengar lagi nyanyian yang telah lama hilang
“... damai di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.”
Engkaukah itu? Engkaukah yang telah kembali?
dengan ciri yang melekat pada dirimu
Meski aroma kotoran hewan memenuhi rongga dadamu
Namun engkau tetap tenang dalam hangatnya palunganmu
Engkau datang kembali dalam rupa seorang bayi mungil
Dengan rautan wajah penuh kehangata
Damai di bumi ...
Dan Engkau kembali
Tuk berdamai dengan manusia.
3. Puisi Natal Hatimu
Bagaimana kehidupan manusia yang Ku ciptakan
Sebab telah lama Ku dengar kabar tentang mereka
Kabar yang sungguh memilukan hati-Ku
Aku telah merancangkan dari mulanya
Bersama dengan-Ku selamanya
Bahwa jika mereka bersama-Ku
Mereka tidak akan pernah mengalami kekurangan
Aku sedih, ketika waktu itu
Di rumah yang begitu indah dan mewah
yang Kuberikan sebagai hadiah pertama-Ku
Telanjang di tengah-tengah segala kelimpahan harta
yang telah Ku sediakan, hanya bagi mereka
Mengapa? Apakah semua itu tidak cukup?
Malam itu, setelah ribuan tahun terlewatkan
ku datang, datang kembali mengunjungimu
Aku mendapati engkau terlalu sibuk,
Hingga kehadiran-Ku tak engkau pedulikan
Tak ada tempat di rumahmu bagi-Ku Di mana?
Di mana tempat yang hangat yang bisa Aku tempati
Tuk menghangatkan tubuh mungil-Ku yang kedinginan?
Tak ada! Tidak ada satu pun bilik yang kosong di rumahmu
Hanya kandang hewanmu yang tersisa untuk-Ku
karena itu pun sudah cukup bagi-Ku waktu itu
Seandainya saat ini engkau telah menyadari
Bahwa Aku telah datang kembali untukmu
agar Aku dapat masuk dan tinggal di sana
Dan menjadikannya bilik terindah bagi-Ku dan bagimu.
4. Puisi Selamat Natal Sahabat
Nuansa hijau, merah dan emas ada di mana-mana
Kidung nan indah pun menyeruak di keramaian
Orang-orang mulai menyibukkan diri dengan ibadah dan pesta
Tak lupa kado terindah untuk yang terkasih
Di hari Natal yang bahagia
Di antara gempita menggegap
Ijinkanku men
apamu wahai sahaba
Kau yang kesepian tanpa teman dan keluarga
Kau yang terbaring sakit dan terkulai lemah
Kau yang tersisih di suatu pojok yang gelap
Kau yang bertanya sendiri seperti apakah Natal kali ini
Dalam keriuhan pun dalam kesendirian
Natal datang menghampiri semua orang
Untuk satu alasan: Allah sungguh mengasihi dunia ini
Putra Natal datang untukku juga untukmu
Kamu tidak dilupakan-Nya Natal kali ini
Allah mengasihimu adalah berita indahnya
Selamat Natal, sahabatku..
5. Puisi Natal Kado Natal Istimewa
Aku menemukan sekotak hadiah berisi mainan yang bagus
Diletakkan papa dan mama di bawah pohon Natal
Tetapi kado Natal istimewa bukan itu, kata mereka
Aku menemukan sekotak hadiah berisi pakaian yang indah
Diletakkan papa dan mama di bawah pohon Natal
Tetapi kado Natal istimewa bukan itu, kata mereka
Aku menemukan sekotak hadiah berisi perlengkapan sekolah
Diletakkan papa dan mama di bawah pohon Natal
Tetapi kado Natal istimewa bukan itu, kata mereka
Kata papa dan mama bukan mereka yang memberikannya
Kado itu lebih berharga dari semua yang pernah kuterima
Kado itu alasan semua orang merayakan Natal
Seorang Juruselamat yang datang untuk menyelamatkanku
Sebuah kado istimewa yang tidak bisa kutemukan
Sampai IA menemukanku
6. Puisi Natal Abadi
Oleh: MLPS
senyumannya hangat
bicaranya lembut
hanya dia yang mengerti
bibir terbuka
terucap kata duni
aku belum siap
terang pohon natal
terbungkus mimpi yang terhempas
semuanya sirna
jarum jam berdetak
bintang itupun terbit
seorang bayi
meninggalkan dunia ini hidup kembali
membawa harapan baru
kepala lunglai mata memerah
dia lahir bagiku
kebodohan tertunduk malu
ditatap bayi yang tak bersalah
disalahmengerti seperti dia
dalam dekapan anugerah
aku terkapar
tak seorangpun tahu
diriku lenyap di udara
berlutut di bawah terang
dalam gelapku
suara yang kecil
aku datang untukmu ...
ku mati bagimu ...
berkali kali ku menolak
bibir merekah
terucap kata surgawi
aku milik-Mu
7. Puisi Natal Yang Kudus
Yang KudusOleh: George MacDonald
Mereka semua mencari seorang raja
Membantai musuh mereka dan mengangkat mereka;
Engkau datang, seorang bayi kecil
Kedatangan-Mu membuat seorang perempuan menangis.
O, Anak manusia, luruskan hidup saya yang sia-sia
Kehadiran-Mu memberi arti;
Bukan karena roda-roda-Mu di jalan,
Juga bukan karena lautan yang Kau arungi!
Engkau tidak peduli bagaimana atau siapa saya,
Bahkan Engkau turun ke dunia
Untuk menjawab semua kebutuhan saya,
Ya, setia doa yang telah dipanjatkan.
8. Puisi Senandung Natal
Oleh: Suparwata Wiraatmadja
Mengalun setanggi sesela hati
Adik mengapa dikau sendiri
Bersama abang mari ziarah ke gereja suci
Serangga mati di nyala api
Kristus janganlah pergi sertai kami
dalam sepi jalan sendiri
menikam nurani pengembara di perlawatan
Tuhan di palungan betapa pun kebesaran
Manusia nikmat tertidur di peristirahatan
Mengalun hati diayun setanggi
Adik mari berlutut di sini
Sunyi suci di gelap dini
Berayun hati digetar nyanyi Dan adik mari bukakan diri
Kristus istirahlah di hati kam
Kristus! Lindungilah dan berkati
Ajar kami berendah-hati
Dan biarlah tanganmu suci
di dahi kami tersilang aman abadi
9. Puisi Natal Kandang Betlehem
Allah memilih rumah pertama bagi AnakNya;
Tidak ada kilau kemuliaan yang luar biasa,
Dengan ruang bertiang dan kubah;
Oh bukan! sebuah kandang, sederhana dan papa,
Dan demikianlah lahir, tak dikenal, tak terbayangkan,
Pewaris Surga dan Bumi.
Tidak ada sekumpulan pelayan yang cemas di sana
Untuk melayani anak yang baru lahir,
Yusuf sendiri dan Maria saja
Dengan bayi yang tersenyum;
Mereka tidak memiliki kain linen bagus bersulam
Untuk membungkus lengan mungil itu
Tidak ada pakaian bayi yang mahal dan berwarna-warni,
Tidak ada bahan yang terbuat dari emas.
Datanglah ke tempat pembaringan Juru Selamatmu yang sederhana,
Kalian semua yang rendah hati,
Dan belajarlah dengan kepala yang tertunduk dan hormat
Pelajaran yang akan diberikan;
Akan mengajarmu untuk tidak menjunjung terlalu tinggi
Kekayaan di dunia yang sia-sia
Tetapi untuk tertambat di langit cerah Allah
Harta sesungguhnya yang berharga.
10. Puisi Natal Hakikat
Natal Hakikat Natal
lonceng-lonceng dan genta-gentaberdentang-dentang pada hari natal
lagu-lagu natal yang sudah kita kenal
o, betapa indah seru nafiri dari langit
"damai sejahtera di bumi, di antara
manusia yang berkenan kepadaNya!"
umpama pada hari natal
lonceng genta di semua gereja
tiada henti melagukan tembang sama
"damai sejahtera di bumi, di antara
manusia yang berkenan kepadaNya!"
mungkin kita lalu putus asa dan terluka
sebab damai di bumi sudah langka
hasrat berkuasa manusia makin riuh
buah-buahnya, o, mengerikan
sang tembang kedamaian
menjadi lagu olok-olok
"damai sejahtera di bumi, di antara
manusia yang berkenan kepadaNya!"
hohohuhuhaha, olok-olok jalan terus
tapi tembang damai bergulir terus
dentang gemanya semakin lantang
siapa berkenan kepadaNya berderap
siapa berkehendak baik berpadu
dengan butir-butir waktu
dengan pernik-pernik ruang
sebab hakikat sang natal
adalah tawaran cintakasih
dari pusat-pusat keabadian
bagi kita semua
11. Puisi Kelahiran, Kematian, Kebangkitan
Kelahiran, Kematian, Kebangkitan
Bukan karena kita taat Kristus menyelamatkan kitaBukan karena kita meninggalkan hal-hal buruk
Kristus berbelas kasih kepada kita Kristus lahir,
Kristus hidup sama seperti kita
Kristus mati di kayu salib
Karena Kristus begitu taat kepada Allah Bapa
Ketaatan Kristus pada Allah
melayakkan kita datang kepada-Nya
Kita didamaikan oleh-Nya
Kita diterima Allah hanya karena Dia
Bersyukur,
Kristus lahir di dunia ini sebagai Juru Selamat kita
Bersyukur,
Allah begitu besar kasih-Nya kepada kita
Bersyukur,
Kristus taat kepada Allah Bapa
Melalui kelahiran Kristus, kematian, dan kebangkitan-Nya
Marilah kita terus taat melakukan kehendak-Nya
12. Puisi Sukacita dalam Nyanyian
Sukacita dalam Nyanyian
Para gembala bernyanyiMemuliakan Allah yang telah memberikan terang
Terang bagi hidup manusia
Terang bagi jalan-jalan kita
Terang itu mengantar kita pada seorang bayi mungil
Terang itu akhirnya terlihat nyata di depan kita
Bayi mungil itu ... Yesus
Yesus yang terlahir dari perawan Maria
Penuh kekudusan, penuh kesederhanaan
Bersorak-sorai haleluya
Memuji nama Allah di tempat yang mahatinggi
Sebab damai sejahtera telah Ia turunkan
Dan sukacita melimpah telah kita rasakan
13. Puisi Hari Paling Bahagia
Hari Paling Bahagia
Oleh: Jessica Kalvaria
Bertautan erat berlomba memancarkan cahaya
Pohon Natal yang sama dengan tahun-tahun lalu
Mengingatkan sang Juru Selamat telah tiba
Bersama sukacita yang lebih mendalam
Pada sebuah kisah gembira, aku tenggelam
Kepada Anak Manusia yang pernah mendiam
Ditunjukkan oleh bintang malam
Yesus, akhirnya Kau datang jua
Kabar lahir-Mu membawa bahagia di dunia
Katanya, kelahiran-Mu sangat sederhana
Tetapi membawa sukacita luar biasa
Bagi yang mau percaya, Dia datang untuk-Mu
Untuk setiap dosamu dan dosaku
Datanglah pada-Nya, jangan hanya duduk terpaku
Yesus lahir untuk menerimamu
Natal adalah hari paling bahagia di dunia
Gema sukacita pasti mengudara
Hidupkan sukacita di setiap lampu kecil yang menyala
Sambutlah Dia!
14. Puisi Natal Percaya
Percaya
Oleh: Rian
serta sang langit ikut bergirang,
berkedip satu bintang memancarkan cahaya gemilang.
Yang menghantarkan orang bijak menuju kepada terang.
Bahwa seorang Raja Juru Selamat telah datang.
Tidak seperti bintang biasa,
namun bintang yang memberi tanda.
Tanda bahwa dunia ikut berseri karena
seorang bayi telah lahir untuk bumi ini.
Untukku, untukmu, dan untuk kita semua.
Karena kedatangan-Nya membawa anugerah
untuk setiap orang percaya.
Orang yang mau menerima-Nya sebagai
Tuhan Allah Juru Selamat.
Yang akan mengubahkan hidup yang pekat,
dosa yang mengikat, dan iblis yang menjilat.
Ya, kita semua akan selamat karena
kelahiran bayi yang amat dahsyat.
15. Puisi Selamat Datang di Hatiku
Selamat Datang di Hatiku
Malam sudah larut meninggalkan jejak
siang yang panjang di padang rumput
Di lembah sepi meringkuk dalam selimut malam yang dingin
Beberapa gembala dan domba gembalaannya
sayup-sayup ada suara pujian turun membelah langit malam
Alam yang hening menjadi terbangun
Segala yang hidup menatap angkasa yang penuh tentara surgawi
dan terang surgawi membuka KASIH BAPA
“SEGALA PUJI BAGI ALLAH DI TEMPAT MAHA TINGGI
DAN DAMAI SEJAHTERA ATAS BUMI
DI ANTARA ORANG YANG BERKENAN PADANYA”
Tuhan Yesus selamat datang di dunia
selamat datang di bumi Selamat datang di antara manusia
Selamat datang di hati papa
Selamat datang di hati mama
Selamat datang di hatiku
B. KUMPULAN PUISI TAHUN BARU
16. Puisi Serpihan Harapanku
Serpihan Harapanku
Karya: Rayhandi
Ku bungkus setitik harapan di tahun yang baruujadikan ia pucuk pucuk doa di ujung waktu
Semoga terbang ke samudera langit tinggi
Ku harap semoga ia kan menjadi ribuan pelangi indah setelah badai berlalu.
Semua doa dan harapanku
Ku serahkan pada tuhan pemilik semesta
Seperti sajak sajakku yang tersimpan di akar hati
Semua doa doaku hanya untuk setitik cahaya.
Tuhan
Angkatlah doaku bersama pelangi indah di balik hitam
Jadikan ia pelipur lara di perujung nafas
Semoga air mata tiada pernah mengkhianat hati
Semoga doa kita selalu bersamanya.
Kuharapkan semua baik baik saja
Hanya kebahagiaan yang membelai
Bukan kesedihan yang mencabik
Hanya itu harapku di tengah saujana.
17. Puisi Malam Tahun Baru
Malam Tahun Baru
Karya: Rayhandi
Malam terasa memekat mata hingga buta meraba
Sang cahaya sudah raib di telan hitam
Mata hanya bisa menyentuh hitam
Kesunyian seakan setia pada hitam yang membayang.
Berbeda malam ini
Semuanya seakan berbeda dengan hitam hitam sebelumnya
Kesunyian dan kesepian seakan habis di telan senja
Semuanya berbeda malam ini.
Ada ribuan cahaya kembang api di atas kubah langit
Ya hamparan langit seakan kanvas tempat kembang api bersumpah
Sorak tawa menggema menggelitik telinga
Sunyi seakan lari sembunyi di bawah kaki.
Banyak manusia yang berlalu lalang di jalan
Banyak kebahagiaan yang mencumbu hati mereka
iada yang sedih dan menangis
Semuanya bahagia menyambut sang tahun 2021.
Tepat di persimpangan waktu
Semuanya berteriak memekik senang
Menggoyang bersama hati yang berbunga bunga
Semuanya terasa menyenangkan.
Pukul 00.00 ribuan cahaya kerlip melukis langit
Suara terompet memanggil manggil
uara lonceng menggema di ranting ranting pohon
Selamat tahun baru 2021 kawa
18. Puisi Tahun Baru Untuk Kekasih
Untuk Kekasih
Karya: Rayhandi
Untukmu wahai kekasihku yang tercinta
Ku ucapkan selamat tahun baru untukmu
Semoga kau selalu sehat dan panjang umur
Agar kita bisa selalu bersama.
Untukmu wahai kekasihku yang tersayang
Ku ucapkan selamat tahun baru untukmu
Semoga sabarmu selalu setangguh karang di lautan
Sehingga kau bisa tabah menjalani hidup yang penuh ujian.
Untukmu wahai kekasihmu yang selalu nomor satu
Ku ucapkan selamat tahun baru untukmu
Semoga tabahmu selalu menghikat hatimu
Sehingga kau tidak pernah rapuh.
Untukmu wahai kekasihmu yang merajai hatiku
Ku ucapkan selamat tahun baru untukmu
Semoga doa doamu selalu tuhan kabulkan
Sehingga semua mimpimu bisa terwujud.
Untukmu wahai kekasihku yang selalu ada untuk ku
Ku ucapkan selamat tahun baru untukmu
Kau kan selalu menjadi tempatku berlindung
Ketika semua membenciku kau berdiri di depanku.
Selamat tahun baru kekasih tercinta
Tiada kata yang bisa menggambarkan cintaku padamu
Karena yang ku tahu cintaku untukmu sangat besar
Hingga kadang aku takut kehilanganmu.
I love you cinta
Mencintaimu sekarang
Mencintaimu besok
Mencintaimu selamanya meski takdir tak menyatukan kita
Happy new year ya sayangku.
19. Puisi Malam Tahun Baru Yang Sedih
Malam Tahun Baru Yang Sedih
Karya: Rayhandi
Di malam ini cahaya hilangMenggelegar membuta mata
Bayangan hitam tepat di ufuk mata
Gelap menghitam tubuh.
Aku di sini hancur
Air mata jatuh ke tempat kaki berpijak
Ratusan kuseka ribuan jatuh
Aku terisak memilu bulan di atas awan.
Hanya kesedihan kurasa mencabik
Saat semua orang bersenang
Aku hanya bisa mengenang pada sang malam
Luruhkanlah hingga duka ini kosong.
Tuhan tolong aku di bawah sini
ku merintih berteriak di subuh malam
Aku sendiri di sini megais airmata
Adakah yang mau menolong aku?
Selamat tahun baru sahabat.
20. Puisi Tahun Baru
Tahun Baru
Walau malam belum berakhir
Dentum Meriam bak halilintar
Langit seakan pecah menyinari bumi
Saat itu kita merenung
Saat itu datangnya gembira
Seakan meriam teriakan malam
Cahaya kembang api pecahkan malam
Ingin kutinggalkan Luka lama
Untuk menyambut senyum yang baru
Tiupan terompet sebelum fajar
Saat kurangkai sebuah syair
Selamat tahun baru terlepas
Untukmu yang selalu kucintai
Untukmu yang selalu kusayangi
21. Puisi Tahun Berganti
Tahun Berganti
Tahun lima belas
Akan menjelma
Rupa
Butir kata merangkai cerita
Lukiskan laksya atma
Walau tertatih
Akhirnya
Nadi kaharsa mengalir indahnya
Menutup lembar wistara
Pada Desember
Bahagia
Bunga api akan membara
Pada gelapnya angkasa
Dengan suara
Menggema
Lembar baru akan terbuka
Harapan tereja bersama
Astama menyerta
Semoga
22. Puisi Doaku di Akhir Tahun
Doaku di Akhir Tahun
Tuhan
Jangan biarkanku
Dalam kekuatan sendiri
Hanya KuasaMu terjadi padaku
Tuhan
Lindungi keluargaku
Jaga anak anakku
Aku hanya berserah padaMu
Tuhan
Aku bersujud
Hanya kehendakMu terjadi
idupku di tahun baru
DI PENGHUJUNG TAHUN .
langit ...
seketika menyempit
deras petasan berhamburan
berbintang hilang entah kemana .
bumi ...
masih berotasi
di lain sisi ...
kaki-kaki tak berpijak lagi
23. Puisi Tahun Baru
Tahun Baru
Berpesta kembang api
Suka ria
Berfoya-foya
Bakar ayam minuman bersoda
Terhidang di meja
Rapi tertata
Terencana
Musik mengalun iringi dansa
Teriring canda tawa
Menggunggung rasa
Bahagia
Itulah pesona gemerlap dunia
alam sebuah realita
Melupa ... menjiwa
Meraga
Maknailah pergantian tahun sahabat
Tunduk hadaplah kiblat
Jangan tersesat
Bertaubat
Kembali mengeja aksara lama
Menambal celah dosa
Bersihkan jiwa
Berdo'a
24. Puisi Bukan Rupa Tapi Rasa
Bukan Rupa Tapi Rasa
Waktu silih berganti
Semua tentang waktu
Bukan tentang keadaan
Maju dengan semangat
Atau kalah dengan keadaan
Masa muda bukan untuk manja-manjaan
Masa muda untuk berprestasi
Tahun baru akan datang
Ingat! bukan barang baru
Tapi semangat!
Semangat untuk merubah diri
Merubah keadaan jadi lebih baik
Ayo raih prestasi!
25. Puisi Berkaca Di Cermin Kehidupan Dunia
Berkaca Di Cermin Kehidupan Dunia
oleh: Dino Joy
Kucoba menoleh kebelakang,Melihat kembali apa saja yang sudah terjadi..
Jutaan kisah telah terlalui..
Ratusan hari telah terlampaui
Kucoba membuka kembali,
Kenangan-kenangan dalam kehidupan ini..
Tersenyum ketika teringat kesenangan,
Miris di dada ketika teringat kesedihan..
Apa sajakah yang sudah aku dapatkan..?
Apa sajakah yang selama ini aku lakukan..?
Siapa sajakah orang yang pernah aku kecewakan..?
Dosa apa sajakah yang selama ini aku lakukan..?
Kinipun tahun kan segera berganti,
Tapi akankah kan tetap sama kita lalui..?
Impian-impian yang belum teraih.
Perbuatan-perbuatan buruk yang masih melekat dihati..
Sungguh, kini kuingin berkaca..
Dalam cermin kehidupan dunia.
Agar nampak dan kulihat semua tindakan,
Yang pernah terjadi dan pernah aku lakukan..
Kemalasan dalam berlari mengejar impian..
Perbuatan sia-sia yang kerap aku lakukan..
Lisan yang kasar dan hati yang menyimpan kebencian..
Serta dosa-dosa yang selama ini kusembunyikan..
Kini tekadku hanyalah satu..
Memperbaiki diri dari kesalahanku di masa lalu..
Kan kucabuti benalu-benalu jahat dihatiku..
Yang menggerogoti semua niat kebaikanku..
Kini biarlah tahun berganti,
Dalam rintihan sedihnya dunia..
Yang tidak akan pernah rela,
Dijadikan pijakan manusia untuk berbuat dosa.