37+ Jenis Gaya Bahasa (Majas) Dilengkapi Pengertian dan Contoh dalam Kalimat

Bahasa Indonesia | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan pengertian dan jenis-jenis gaya bahasa (majas) dalam mata pelajaran bahasa Indonesia secara umum. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang pengertian dan jenis-jenis gaya bahasa (majas) dalam mata pelajaran bahasa Indonesia secara umum.

37+ Jenis Gaya Bahasa (Majas) Dilengkapi Pengertian dan Contoh dalam Kalimat

A. Pengertian Majas

Majas adalah cara pengarang atau seseorang yang mempergunakan bahasa sebagai alat mengekspresi perasaan dan buah pikiran yang terpendam di dalam jiwa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan menyamakannya dengan sesuatu yang lain; kiasan.

B. Menurut Para Ahli

Majas menurut Prof. Dr. H. G. Tarigan merupakan cara penulis untuk mengungkapkan pikiran, kepribadian, dan jiwanya melalui bahasa yang khas. Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Goris Keraf, majas yang baik harus mengandung 3 dasar, yaitu sopan santun, menarik, dan jujur.

Menurut Aminuddin, majas merupakan suatu cara dan gaya bahasa yang digunakan oleh penulis atau pengarang untuk menyampaikan gagasan yang memberikan efek emosional dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dari suatu karya sastra.

Luxemburg dkk. juga memiliki pendapat mengenai majas, yaitu suatu gaya bahasa yang mampu memberikan ciri khas pada suatu teks atau karya sastra. Tiap teks karya sastra memiliki ciri khasnya masing-masing yang berbeda dengan teks lainnya.

C. Macam-Macam Majas 

Di bawah ini adalah beberapa macam gaya bahasa atau majas. Adapun jenis-jenis majas tersebut adalah sebagai berikut.

1. Majas Personifikasi

Majas personifikasi adalah majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat-sifat manusia kepada benda-benda mati sehingga seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.

Contoh :

Pasir berbisik tertiup angin di padang gurun.

2. Majas Metafora

Majas metafora adalah majas perbandingan yang dilukiskan sesuatu dengan perbandingan langsung dan tepat atas dasar sifat yang sama atau hampir sama

Contoh :

Gang Doli dulu adalah tempat berkumpulnya para kupu kupu malam untuk mencari uang. 

3. Majas Eufemisme

Majas eufemisme adalah majas perbandingan yang dilukiskan sesuatu dengan perbandingan langsung dan tepat atas dasar sifat yang sama atau hampir sama.

Contoh :

Nenek berpulang ke rahmat Tuhan. (berpulang = mati)

4. Majas Sinekdokne

Majas sinekdone terbagi menjadi dua yaitu:

a. Pars pro toto, yaitu majas sinekdokne yang menuliskan sebagian tetapi yang dimaksud adalah keseluruhan. contoh “dia mempunyai lima ekor kuda

b. Totem pro parte, ialah majas sinekdokne yang melukiskan keseluruhan tetapi yang dimaksud sebagian

Contoh :

  • Untuk masuk kedalam bioskop perkepala harus membayar Rp45.000
  • Ani tidak terlihat batang hidungnya seharian ini.

5. Majas Alegori

Majas alegori adalah majas perbandingan yang memperlihatkan suatu perbandingan utuh, perbandingan itu membentuk kesatuan yang menyeluruh.

Contoh :

Bayi yang baru lahir itu layaknya kertas putih yang masih kosong dan belum ada coretannya.

6. Majas Hiperbola

Majas hiperbola adalah majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan mengganti peristiwa atau tindakan sesungguhnya dengan kata-kata yang lebih hebat pengertiannya untuk menyangatkan arti

Contoh :

Kasih ibu tak terhingga sepanjang masa.

7. Majas Litotes (Hiperbola negatif)

Majas litotes adalah majas perbandingan yang melukiskan keadaan dengan kata-kata yang berlawanan artinya dengan kenyataan yang sebenarnya guna merendahkan diri.

Contoh:

Perjuangan kami hanyalah setitik air dalam samudra luas

8. Majas Alusio

Majas Alusio adalah majas perbandingan dengan mempergunakan ungkapan peribahasa , kata-kata yang artinya diketahui umum.

Contoh:

Ah, dia itu tong kosong nyaring bunyinya

9. Majas Asosiasi

Majas asosiasi adalah majas perbandingan yang memperbandingkan sesuatu dengan keadaan lain karena adanya persamaan sifat.

Contoh:

Wajahnya muram bagai bulan kesiangan

10. Majas Metonimia

Majas metonimia adalah majas perbandingan yang menggunakan merk dagang atau nama barang untuk melukiskan sesuatu yang dipergunakan atau dikerjakan sehingga kata itu berasosiasi dengan benda keseluruhan.

Contoh:

Kemarin dia membuka fiat (mobil merk fiat)

11. Majas Tropen

Majas tropen adalah majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan membandingkan suatu pekerjaan atau perbuatan dengan kata-kata lain yang mengandung pengertian yang sejalan dan sejajar.

Contoh:

Setiap malam ia menjual suaranya untuk nafkah anak dan istrinya

12. Majas Antonomasia

Majas antonomasia adalah majas perbandingan dengan menyebutkan nama lain terhadap seseorang berdasarkan ciri atau sifat menonjol yang dimilikinya.

contoh: si pincang

13. Majas Ironi

Majas ironi adalah majas sindiran yang menuliskan sesuatu yang menyatakan sebaliknya dari apa yang sebenarnya dengan maksud untuk menyindir orang.

Contoh:

Harum benar hari ini

14. Majas Sinisme

Majas sinisme adalah gaya sindiran dengan menggunakan kata-kata sebaliknya seperti ironi tetpi kasar.

Contoh:

Itukah yang dinamakan bekerja

15. Majas Sarkasme

Majas sarkasme adalah majas sindiran yang terkasar serta langsung menusuk perasaan.

Contoh:

Otakmu memang otak udang

16. Majas Pleonasme

Majas pleonasme adalah majas penegasan yang menggunakan sepatah kata yang sebenarnya tidak perlu dikatakan lagi karena arti kata tersebut sudah terkandung dalam kata yang diterangkan.

Contoh:

Salju putih sudah mulai turun ke bawah

17. Majas Repetisi

Majas repetisi adalah majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan mengulang kata atau beberapa kata berkali-kali, yang biasanya dipergunakan dalam pidato

Contoh:

Kita junjung dia sebagai pemimpin, kita junjung dia sebagai pelindung, kita junjung dia sebagai pembebas kita

18. Majas Pararelisme

Majas pararelisme adalah majas penegasan seperti repetisi tetapi dipakai dalam puisi. Dibagi jadi 2, yaitu;

  • Anafora
  • Epifora

19. Majas Anafora

Majas anafora adalah bila kata atau frase yang diulang terletak diawal kalimat. Misalnya “ kalau’lah diam malam yang kelam kalau’lah tenang sawah yang lapang kalau’lah lelap orang di lawang”

20. Majas Epifora

Majas epifora adalah bila kata atau frase yang diulang terletak diakhir kalimat atau lirik. Misalnya “ kalau kau mau, aku yang datang jika kau kehendaki aku akan datang bila kau minta, aku akan datang Disamping itu, adapun yang memperlihatkan pnggunaan epifera dan anafora sekaligus, seperti “kami jemu pada lagu, kami benci pada lagu, kami runtuh karna lagu” (suara dari sudut gelita olehMuhammad Ali)

21. Majas Tautologi

Majas tautologi adalah majas penegasan yang melukiskan suatu dengan mempergunakan kata-kata yang sama artinya (bersinonim) untuk mempertegas arti.

Contoh:

Saya khawatir serta was-was akan keselamatannya

22. Majas Simetri

Majas simetri adalah majas penegasan yang melukiskan suatu dengan mempergunakan satu kata, kelompok kata atau kalimat yang diikuti oleh kata, kelompok kata atau kalimat yang seimbang artinya dengan yang pertama.

Contoh:

Kakak berjalan tergesa-gesa, seperti orang dikejar orang gila

23. Majas Klimaks

Majas klimaks adalah majas penegasan dengan menyatakan beberapa hal berturut-turut dengan mengunakan urutan kata-kata yang makin lama makin memuncak pengertiannya.

Contoh:

Anak-anak, remaja, dewasa datang menyaksikan film

24. Majas Enumerasio

Majas enumerasio adalah majas penegasan yang melukiskan beberapa peristiwa membentuk satu kesatuan yang dituliskan satu supaya tiap-tiap peristiwa dalam keseluruhannya tampak jelas.

Contoh:

Angin berhembus, lalu tenang, bulan memancar lagi

25. Majas Antiklimaks

Majas antiklimaks adalah majas penegasan dalam menyatakan beberapa hal berturut-turut dengan menggunakan urutan kata-kata yang mein lama makin menurun pengertiannya.

Contoh:

Jangankan seribu, atau seratus, serupiah pun tak ada

26. Majas Retorik

Majas retorik adalah majas penegasan dengan menggunakan kalimat tanya yang sebenarnya tidak memerlukan jawaban karna sudah diketahuinya.

Contoh:

Mana mungkin orang mati hidup kembali?

27. Majas Koreksio

Majas koreksio adalah majas penegasan berupa membetulkan (mengoreksi) kembali kata-kata yang salah diucapkan, baik sengaja maupun tidak.

Contoh:

Hari ini sakit ingatan, eh….maaf, sakit kepala maksudku

28. Majas Asidenton

Majas asidenton adalah majas penegasan yang menyebutkan beberapa benda, hal atau keadan secara berturut-turut tanpa memakai kata penghubung.

Contoh:

Kemeja, sepatu, kao kaki, yang dibeli di toko itu

29. Majas Polisidenton

Majas polisidenton adalah majas penegasan yang menyebutkan beberapa beberapa benda, hal atau keadaan secara berturut-turut dengan memakai kata penghubung.

Contoh:

Dia tidak tahu, tetapi teatp saja ditanyai, akibatnya dia marah-marah

30. Majas Ekslamasio

Majas ekslamasio adalah majas penegasan yang memakai kata-kata seru sebagai penegas. 

Contoh:

Amboi, indahnya pemandangan ini!

31. Majas Praeterito

Majas praeterito adalah majas penegasan yang mlukiskan sesuatu dengan menyembunyikan atau merahasiakan sesuatu dan pembaca harus menerka apa yang disembunyikan itu.

Contoh:

Tidak usah au sebut namanya, aku sudah tahu siapa penyebab kegaduhan ini

32. Majas Interupsi

Majas interupsi adalah majas penegasan yang mempergunakan kata-kata atau bagian kalimat yang disisipkan di antara kalimat pokok guna lebih menjelaskan dan menekankan bagian kalimat sebelumnya.

Contoh:

Aku, orang yang sepuluh tahun bekerja disini, belum pernah dinaikkan pangkatku

33. Majas Antitesis

Majas antitesis adalah majas pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kepaduan kata yang berlawanan kata.

Contoh:

Cantik atau tidak, kaya atau miskin, bukanlah suatu ukuran nilai seorang wanita”

34. Majas Paradoks

Majas paradoks adalah majas pertentangan yang melukiskan sesuatu seolah-olah bertentangan, padahal maksud sesungguhnya tidak karna objeknya berlainan.

Contoh:

Hatinya sunyi tinggal di kota Jakarta yang ramai

35. Majas Okupasi

Majas okupasi adalah majas pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan bantahan, tetapi kemudian diberi penjelasan atau diakhiri dengan kesimpulan.

Contoh:

Merokok itu merusak kesehatan, akan tetapi si perokok tak dapat menghentikan kebiasaannya. Maka muncullah pabrik-pabrik rokok karena untungnya banyak

36. Majas Kontrakdiksio Interminis

Majas kontrakdiksio adalah majas pertentangan yang memperlihatkan pertentangan dengan penjelasan semua, yang berupa pengecualian.

Contoh:

Semua murid kelas ini hadir, kecuali si Hasan yang sedang ikut jambore

37. Majas Anakronisme

Majas anakronisme adalah majas pertentangan yang mlukiskan sesuatu tidak sesuai dengan jamannya atau kurang dapat diterima oleh akal.

Contoh:

Setelah lahir, bayi itu lantas bicara dengan ibunya