Besaran dan Pengukuran : Besaran Pokok dan Besaran Turunan

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi seputar besaran dan pengukuran yang meliputi besaran pokok yaitu panjang, massa, waktu, suhu, kuat arus listrik, intensitas cahaya, dan jumlah zat. Sedangkan besaran turunan yang meliputi luas, volume, kecepatan, massa jenis, dan gaya.

Besaran dan Pengukuran : Besaran Pokok dan Besaran Turunan

Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang besaran dan pengukuran yang meliputi besaran pokok yaitu panjang, massa, waktu, suhu, kuat arus listrik, intensitas cahaya, dan jumlah zat. Sedangkan besaran turunan yang meliputi luas, volume, kecepatan, massa jenis, dan gaya.

A. Pengertian Besaran

Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dengan alat ukur dan nilainya dapat dinyatakan dengan angka

Contoh:

  • 300 meter ➜ 300 merupakan besaran dan meter merupakan satuan besaran panjang
  • 10 liter ➜ 10 merupakan besaran dan liter merupakan satuan besaran volume B. Besaran Pokok dan Besaran Turunan

1. Besaran Pokok

Besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain.

a. Panjang

Konversi satuan panjang

1 km = 1.000 m

1 cm = 10 mm

1 m = 100 cm

1 inci = 2,54 cm

Contoh soal

20 km = 20.000 m

5 inci = 0,127 m

4 m = 4.000 mm

300 mm = 0,3 m

b. Massa

Massa dan berat merupakan dua besaran yang berbeda. Massa sebuah benda menyatakan jumlah zat atau materi yang terkandung dalam benda, sedangkan berat benda merupakan gaya tarik Bumi yang dialami benda tersebut.

Konversi satuan massa

1 ton = 10 kuintal

1 kuintal = 100 kg

1 kg = 1.000 g

1 ons = 100 g

1 g = 1.000 mg

c. Waktu

1 sekon = 1/86.400 hari

1 hari = 24 jam

1 jam = 60 menit

1 menit = 60 sekon

1 hari = 24 x 60 x 60sekon = 86.400 sekon

d. Suhu

Suhu diukur dengan alat termometer. Termometer yang sering digunakan yaitu termometer raksa dan termometer alkohol. Satuan suhu dinyatakan dalam Celcius (⁰C) dalam kehidupan sehari-hari dan Kelvin (K) dalam SI. Hubungan antar keduanya dapat dinyatakan dengan rumus:

T = (t + 273) K

B. Contoh Soal Besaran

Raisa memanaskan air hingga suhunya mencapai 65⁰C. Berapakah suhu tersebut jika dinyatakan dalam Kelvin?

Diketahui: t = 65⁰C

Dinyatakan T = … 

 Jawab:

T = (t + 273) K

= (65 + 273) K

= 338 K

Bentuk Baku

Digunakan untuk menyatakan bilangan kelipatan 10.

Pangkat pada bilangan dasar 10 menunjukkan angka nol. Jika pangkatnya positif maka angka nol terletak di belakang; jika pangkatnya negatif maka angka nol terletak di depan.

Contoh: 10² = 100

10⁻⁴ = 0,0001

Jika pangkat pindah posisi pembilang ➜ penyebut maka 1/100=1/10² = 1 x 10⁻² = 0,01

Bilangan bulat dan bilangan desimal dapat dinyatakan dalam bentuk baku. Contoh: 800 = 8 x 100 675,25 = 6,7525 x 10² (bentuk baku) = 8 x 10² (bentuk baku) 0,00005 = 5 x 10⁻⁵ (bentuk baku)

2. Besaran Turunan

Besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok.

C. Satuan Baku dan Satuan Tak Baku

Satuan baku merupakan satuan yang bila digunakan untuk mengukur, hasil pengukurannya selalu tetap untuk semua orang. Satuan tak baku yang sering digunakan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari yaitu satuan tongkat untuk mengukur panjang dan satuan kaleng untuk mengukur volume zat cair.

D. Pengkuran dengan Satuan Baku dan Satuan Tak Baku

Dalam mengukur panjang buku dapat digunakan dengan penggaris atau juga dengan satuan telapak tangan. Panjang buku, panjang telapak tangan, dan panjang penggaris adalah besaran panjang, sedangkan telapak tangan dan sentimeter merupakan satuan panjang. Mengukur adalah membandingkan besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang digunakan sebagai satuan.

E. Pengukuran Besaran Pokok

1. Pengukuran Panjang

a. Pengukuran panjang dengan penggaris

Beberapa macam penggaris yaitu penggaris lurus, penggarus siku dan penggaris gulung (meteran gulung). Penggaris memiliki tingkat ketelitian hingga 1 milimeter

b. Pengukuran panjang dengan jangka sorong

Jangka sorong memiliki tingkat ketelitian yang berbeda. Setiap skala pada rahang tetap memiliki nilai sebesar 1 milimeter. Apabila pada rahang geser (nonius) terdapat 20 skala, maka ketelitian jangka sorong (1 mm)/20 = 0,05 milimeter. Untuk jangka sorong dengan rahang nonius yang memiliki 50 skala memiliki ketelitian (1 mm)/50 = 0,02 milimeter.

c. Pengukuran panjang dengan mikrometer sekrup

Merupakan alat ukur panjang yang paling teliti dengan ketelitian 0,01 milimeter, digunakan untuk mengukur tebal benda yang berbentuk pelat, lembaran, atau mengukur diameter kawat.

2. Pengkuran Massa

a. Neraca Ohaus (Neraca Batang)

Jenis-jenis neraca Ohaus yaitu neraca dua lengan, neraca tiga lengan, dan neraca empat lengan.

b. Neraca

Digunakan untuk mengukur massa benda yang lebih besar. Neraca ini digunakan untuk mengukur massa hingga 500 kg. Neraca jenis neraca pasar dan neraca dacin memiliki prinsip kerja yang sama, yaitu berprinsip pada tuas atau pengungkit.

3. Pengukuran Waktu

Waktu dapat diukur dengan arloji dan stopwatch. Stopwattch memiliki tingkat ketelitian yang lebih tinggi dibandingkan arloji (0,1 sekon)

4. Pengukuran Suhu

Suhu benda diukur dengan alat termometer. Termometer yang paling sering dijumpai yaitu termometer klinis yang digunakan untuk mengukur suhu tubuh, dan termometer laboratorium yang digunakan dalam kegiatan percobaan laboratorium

F. Pengukuran Besaran Turunan

1. Pengukuran Luas Benda

Misalnya panjang kertas 25 cm dan lebarnya 0 cm, maka luas kertas tersebut yaitu L = p x l = 25 cm x 20 cm= 500 cm³ = 5 x 10⁻² m²

2. Pengukuran Volume Benda Padat

Diketahui panjang sebuah balok 10 cm, lebar 6 cm dan tinggi 4 cm. berapakah volume balok tersebut? V = p x l x t = 10 cm x 6 cm x 4 cm = 240 cm³

3. Pengukuran Volume

Zat Cair Misalnya pengukuran dilakukan pada cairan spiritus. Hasil pengukuran menunjukkan volume spiritus sebesar 30 mL

4. Pengukuran Makhluk Hidup

Beberapa contohnya yaitu bibit padi akan dipindahkan dari persemaian untuk ditanam setelah bibit tersebut berusia antara 3-4 minggu atau memiliki ketinggian antara 20 sampai 25 sentimeter serta ikan lele akan dipanen setelah ikan tersebut berusia antara 1,5 bulan hingga 2 bulan, yang memliki massa 1 kilogram untuk kapasitas 6 hingga 9 ekor.