Cara Membuat Rangkuman dan Hubungan Unsur Buku Fiksi | RPP 1 Lembar Bahasa Indonesia Kelas IX

Bahasa Indonesia | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan perangkat pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP 1 lembar bahasa Indonesia kelas IX materi cara membuat rangkuman buku fiksi dan hubungan antarunsur buku fiksi revisi terbaru. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang RPP 1 lembar bahasa Indonesia kelas IX materi cara membuat rangkuman buku fiksi dan hubungan antarunsur buku fiksi revisi.

Cara Membuat Rangkuman dan Hubungan Unsur Buku Fiksi | RPP 1 Lembar Bahasa Indonesia Kelas IX

A. Cara Membuat Ringkasan

Bagi mereka yang sudah terbiasa dalam membuat ringkasan, biasanya tahu cara membuat ringkasan yang baik. Tetapi disamping itu perlu untuk memberikan beberapa patokan sebagai pegangan, khususnya bagi mereka yang belum pernah melakukan itu atau baru untuk memulainya. Setelah terbiasa, mungkin beberapa patokan itu juga tidak akan diperlukan lagi. Beberapa pegangan yang digunakan untuk membuat ringkasan yang baik dan benar antara lain:

1. Membaca Naskah Asli

Langkah awal yang harus dilakukan adalah seorang penulis ringkasan harus membaca naskah asli satu atau dua kali, bahkan dapat diulang beberapa kali hingga diketahui kesan umum secara menyeluruh mengenai isi dari naskah tersebut. Penulis juga perlu mengetahui maksud pengarang dan sudut pandang pengarang.

Agar dapat membantu penulis mencapai itu semua, maka judul dan daftar isi dapat menjadi acuan dalam karangan itu. Perincian daftar isi memiliki hubungan erat dengan judul sebuah karangan. Dan juga, alinea-alinea dalam karangan menunjang pokok-pokok yang terkandung dalam daftar isi. Maka dari itu, penulis sebaiknya memahami dengan baik daftar isi dari sebuah karangan sehingga lebih mudah untuk mendapatkan kesan umum, maksud asli pengarang serta sudut pandang pengarang yang terdapat dalam karangan.

2. Mencatat Gagasan Utama

Jika penulis sudah mengetahui kesan umum, maksud asli serta sudut pandang pengarang, maka sekarang ia harus memperdalam dan mempertegas semua hal itu. Hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah memahami kembali karangan bagian demi bagian, alinea demi alinea sambil mencatat gagasan-gagasan penting yang tersirat dalam bagian atau alinea itu.

Tujuan dari pencatatan itu ada dua, yang pertama untuk tujuan pengamatan agar memudahkan penulis pada waktu meneliti kembali apakah pokok-pokok yang dicatat itu penting atau tidak; kedua, catatan itu menjadi dasar bagi pengolahan selanjutnya. Yang terpenting tujuan dari pencatatan ini adalah agar tanpa adanya ikatan teks asli penulis mulai menulis kembali untuk meyusun sebuah dengan menggunakan pokok-pokok yang telah dicatat.

Sama halnya langkah pertama yang menggunakan judul dan daftar isi sebagai pegangan, maka dalam pencatatan gagasan ini judul-judul bab, judul anak bab, dan alinea yang harus dijadikan sasaran pencatatan, bahkan kalau perlu catat juga gagasan bawahan alinea yang betul-betul esensil untuk memperjelas gagasan utama tadi. Karena sifatnya hanya sebagai ilustrasi atau deskripsi untuk mejelaskan gagasan utama yang ada dalam alinea pertama maka perlu diperhatikan bahwa ada alinea yang dapat dihilangkan.

Itu semua terjadi karena ada sebuah alinea kedudukannya lebih penting dari pada alinea yang mendahuluinya. Dalam hal ini gagasan utama yang diambil dari rangkaian alinea terdapat dalam alinea utama, sedangkan alinea-alinea tambahan lainnya bisa diabaikan atau dirangkai menjadi satu kalimat.

3. Mengadakan Reproduksi

Dengan menggunakan kesan umum pada langkah pertama diatas dan catatan-catatan yang diperoleh dari langkah kedua diatas, maka seorang penulis sudah siap untuk memulai membuat ringkasan yang dimaksud. Dalam ringkasan urutan isi disesuaikan dengan urutan naskah asli dan harus menggunakan bahasa penulis karangan dan harus diurut.

Apabila terdapat gagasan-gagasan di antara gagasan-gagasan yang telah dicatat masih terdapat gagasan yang kabur, maka penulis dapat melihat kembali isi naskah yang asli. Ketentuan Tambahan Dengan membuat reproduksi, belum tentu pengarang sudah mengerjakan segala sesuatunya dengan sebaik-baiknya.

Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan agar ringkasan dapat ditulis dengan baik, diantaranya:

1) Sebaiknya dalam menyusun ringkasan mempergunakan dalam kalimat tunggal daripada kalimat majemuk. Kalimat majemuk menunjukkan bahwa ada dua gagasan atau lebih yang bersifat paralel. Bila ada kalimat majemuk telitilah kembali apakah tidak mungkin dijadikan kalimat tunggal.

2) Ringkaslah kalimat menjadi frase dan frase menjadi kata. Begitu pula jika rangkaian gagasan yang panjang hendaknya diganti dengan suatu gagasan sentral saja.

3) Besarnya ringkasan tergantung jumlah alinea dan topik utama yang akan dimasukkan dalam ringkasan. Alinea yang mengandung ilustrasi, contoh, deskripsi, dsb. dapat dihilangkan, kecuali yang dianggap penting. Semua alinea semacam itu yang akan dipertahankan karena dianggap penting, harus pula dipersingkat atau digeneralisasi.

4) Jika memungkinkan buanglah semua keterangan atau kata sifat yang ada, meski terkadang sebuah kata sifat atau keterangan masih dipertahankan untuk menjelaskan gagasan umum yang tersirat dalam rangkaian keterangan atau rangkaian kata sifat yang terdapat dalam naskah.

5) Pertahankan semua gagasan asli dan urutan naskahnya. Tetapi yang sudah dicatat dari karangan asli itulah yang harus dirumuskan kembali dalam kalimat ringkasan yang dibuat oleh penulis. Jagalah juga agar tidak ada hal yang baru atau pikiran penulis yang dimasukkan kedalam ringkasan.

6) Agar dapat membedakan rangkuman (ikhtisar) dan ringkasan sebuah tulisan biasa (bahasa tidak langsung) dan sebuah pidato atau ceramah (bahasa langsung) yang menggunakan sudut pandang orang pertama tunggal atau jamak, maka ringkasan pidato atau ceramah itu harus ditulis dengan sudut pandang orang ketiga.

7) Dalam sebuah ringkasan ditentukan pula panjangnya, maka dari itu anda harus membuat seperti apa yang diminta bila diminta membuat ringkasan menjadi seperatus dari karangan asli anda harus membuat seperti itu.

Agar memastikan apakah ringkasan dan yang dibuat sudah sepertiyang diminta silahkan hitung jumlah seluruh kata dalam karangan kemudian bagilah dengan seratus. Hasil dari pembagian itulah yang merupakan panjang karangan yang harus ditulis. Perhitungan jumlah kata ini bukan berarti seseorang menghitung secara riil jumlah katayang ada. Tapi hanya suatu perkiraan yang dianggap mendekati kenyataan.

B. Unsur-Unsur Buku Fiksi dan Non Fiksi

Unsur-unsur buku fiksi meliputi bagian:

  1. Cover Buku
  2. Rincian Sub Bab Buku
  3. Judul Sub Bab
  4. Tokoh dan Penokohan
  5. Tema Cerita
  6. Bahasa yang digunakan
  7. Penyajian alur cerita

Sedangkan unsur-unsur buku nonfiksi meliputi bagian:

  1. Cover Buku
  2. Rincian Sub Bab Buku
  3. Judul Sub Bab
  4. Isi Buku
  5. Cara menyajikan isi buku
  6. Bahasa yang digunakan
  7. Sistematika penulisan

C. Contoh Ringkasan Buku Fiksi

Buku : Capung
Judul Buku : Mengenal Capung
Penulis : Shanti Susanti
Penerbit : Puslitbang Biologi – LIPI
Tahun penerbit : 1998

Hasil Ringkasan :

Capung adalah binatang yang menarik, memiliki 4 sayap, kepala besar, antenna, toraks yang kuat dan kaki yang sempurna. Mata capung sangat besar disebut mata majemuk, terdiri dari ommatidium. Dengan ini dia bisa melihat ke segala arah dan mendektesi gerakan yang jauhnya lebih dari 10 meter. Dan kakinya sangat kuat jadi diggunakan untuk hinggap di suatu tempat, bukan untuk berjalan.

Capung hidup seluruh dunia, paling banyak ditemukan di daerah tropis seperti Indonesia. Di Indonesia terdapat sekitar 750 jenis capung. Capung juga dapat hidup di pengunungan tinggi dan kawasan kutub utara.

Capung menghabiskan sebagian hidupnya sebagai nimfa (sepasin) yang sangat bergantung pada perairan seperti sungai, sawah, danau, kolam, atau rawa.

Capung mengalami daur hidupnya sebanyak tiga tahap, yaitu telur, nimfa, dan dewasa. Daur ini termasuk metamorfosis tidak lengkap. Nimfa terkenal dengan pemangsa yang ganas di dalam air dan bernafas dengan insang. Pada waktuknya selama lima tahun nimfa naik ke atas permukaan, memanjat tumbuhan dan berubah menjadi capung dewasa.

Telur capung ada yang panjang dan bulat, telurnya terdapt sebuah lubang untuk dimasuki sperma sebelum ditaruh oleh induknya. Selama 1-3 minggu telur akan menetas. Selain itu telur dapat sebagai makanan ikan besar.

Perilaku menarik capung, capung kawin dengan cara yang aneh. Capung akan melakukan perkawinan dengan terbang, dengan menggunakan ekornya capung jantan akan mencengkram bagian kepala betina, lalu betina membengkokkan ujung perutnya menuju alat kelamin jantan yang sudah tersi sperma. Dan capung memiliki kebiasaan untuk berjemur.

Manfaat capung bagi kehidupan manusia ada banyak salah satunya adalah. Capung sebagai inspirasi para seniman lukis, perancang mode, penulis puisi dan lagu. Dapat juga sebagai makanan perangsang, sebagai obat, dan digunakan untuk menghentikan kebiasaan mengompol pada anak- anak dengan cara si capung menggelitik pusar anak tersebut. Capung dapat juga sebagai pembasmi binatang kecil yang berbahaya sepertijentik- jentik nyamuk.

Capung merupakan binatang yang akan punah karena habitat yang rusak karena ulah manusia. Oleh sebab itu, capung harus dilestarikan. Dengan cara tidak menangkapnya, dimakn atau dimainkan, juga harus dilestarikan tempat tinggalnya/ habitat.

D. Format RPP Buku Fiksi

1. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengukuti kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovery Learning, dengan metode literasi, eksperimen, praktikum, dan presentasi dengan menumbuhkan sikap menyadari kebesaran Tuhan, sikap gotong royong, jujur, dan berani mengemukakan pendapat, siswa dapat : Mengetahui Cara membuat rangkuman buku fiksi. Mengetahui Hubungan antar unsur buku buku fiksi

2. Langkah Kegiatan Pembelajaran

a. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)

Penguatan Pendidikan Karakter. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik terhadap materi sebelumnya, mengingatkan kembali materi dengan bertanya.

Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi Cara membuat rangkuman buku fiksi dan Hubungan antar unsur buku buku fiksi dalam kehidupan sehari-hari. Memberitahukan tentang tujuan pembelajaran, materi, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang sedang berlangsung. Pembagian kelompok belajar.

b. Kegiatan Inti (140 Menit)

Peserta didik diberi stimulus atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada materi Cara membuat rangkuman buku fiksi dan Hubungan antar unsur buku buku fiksi melalui pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/ eksperimen, mengasosiasikan mengolah informasi, mengomunikasikan). Cara membuat rangkuman buku fiksi dan Hubungan antar unsur buku buku fiksi.

Peserta didik bersama kelompoknya melakukan pengamatan dari permasalahan yang ada di buku paket berkaitan dengan materi. Cara membuat rangkuman buku fiksi dan Hubungan antar unsur buku buku fiksi. Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi aneka pertanyaan yang berkaitan dengan tayangan yang disajikan dan dijawab melalui kegiatan pembelajaran tentang Cara membuat rangkuman buku fiksi dan Hubungan antar unsur buku buku fiksi. Apa saja yang masuk kedalam unsur drama?

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Cara membuat rangkuman buku fiksi dan Hubungan antar unsur buku buku fiksi. Peserta didik diminta berdiskusi tentang langkah membuat ringkasan. Peserta didik diminta untuk mendata bagian isi yang akan ditanggapi, penggunaan bahasa, unsur intrinsik cerita, dan bagian-bagian buku fiksi. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok/individu.

Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentang Cara membuat rangkuman buku fiksi dan Hubungan antar unsur buku buku fiksi dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan, bertanya atas presentasi tentang Cara membuat rangkuman buku fiksi dan Hubungan antar unsur buku buku fiksi yang dilakukan, dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.

Guru dan Peserta didik menarik sebuah kesimpulan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan tentang Cara membuat rangkuman buku fiksi dan Hubungan antar unsur buku buku fiksi.

Peserta didik bertanya tentang hal yang belum dipahami atau guru menyampaikan beberapa pertanyaan pemicu kepada siswa berkaitan dengan Cara membuat rangkuman buku fiksi dan Hubungan antar unsur buku buku fiksi yang akan selesai dipelajari

c. Kegiatan Penutup (10 Menit)

Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan. Guru memeriksa pekerjaan peserta didik yang selesai dan diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, memberikan penghargaan pada kelompok yang memiliki kinerja dan kerja sama yang baik dalam kegiatan pembelajaran. Memberikan tugas kepada peserta didik (PR), dan mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya.

Untuk lebih jelasnya, Bapak dan Ibu Guru mendownload  perangkat pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP 1 lembar bahasa Indonesia kelas IX materi cara membuat rangkuman buku fiksi dan hubungan antarunsur buku fiksi revisi di link yang telah admin sediakan. Selamat mendownload dan semoga bermanfaat. Terima kasih.

Rangkuman Buku Fiksi