Bahasa Indonesia | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi seputar menelaah struktur dan kebahasaan teks laporan percobaan dilengkapi dengan contoh terbaru. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu Bapak, Ibu Guru, dan peserta didik dalam mata pelajaran bahasa Indonesia kelas sembilan. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam memahami materi menelaah struktur dan kebahasaan teks laporan percobaan dilengkapi dengan contoh terbaru.
A. Struktur Teks Laporan Percobaan
1. Pengertian Laporan
Laporan adalah suatu bentuk penyampaian berita, keterangan, pemberitahuan ataupun pertanggungjawaban baik secara lisan maupun secara tertulis dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan wewenang Pemuda pancasila. Salah satu cara pelaksanaan komunikasi dari pihak yang satu kepada pihak yang lainnya.
2. Jenis-Jenis Laporan
Ada beberapa jenis laporan yaitu:
- Laporan berkala
- Laporan administrasi
- Laporan kegiatan
- Laporan hasil kunjungan
3. Struktur Teks Laporan Percobaan
Teks laporan percobaan adalah teks nonfiksi yang memaparkan laporan hasil percobaan atau penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara keilmuan. Teks laporan percobaan harus disusun dengan struktur dan fitur bahasa yang sesuai dengan kaidah keilmuan.
Berikut ini adalah beberapa struktur teks laporan percobaan. Adapun struktur teks laporan percobaan tersebut adalah sebagai berikut.
- Judul
- Pendahuluan (Latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan)
- Landasan teori/kajian pustaka
- Metode penelitian (Alat dan prosedur kerja)
- Hasil dan pembahasan
- Simpulan
- Daftar pustaka
Perhatikan contoh berikut ini!
Uji Kandungan Bahan Makanan
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Semua makhluk hidup pasti membutuhkan makanan untuk mempertahankan kehidupannya. Didalam makanan terdapat zat-zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan kegiatan metabolisme. Bila makanan tidak mengandung zat gizi yang dibutuhkan sel tubuh, kelancaran kerja fisiologis akan terganggu. Persoalan gizi memang tidak terlepas dari pembahasan mengenai zat-zat makanan atau nutrisi yang akan masuk kedalam tubuh, karena makanan yang bergizi adalah makanan yang mengandung zat-zat nutrien yang dibutuhkan oleh tubuh agar tubh dapat melakukan fungsi dengan sebaik-baiknya. Kebutuhan nutrisi ini diperlukan sepanjang kehidupan manusia, namun jumlah nutrisi yang diperlukan tiap orang berbeda sesuai dengan karakteristik, seperti jenis kelamin, usia, aktivitas, dan lain-lain.
Slogan makanan 4 sehat 5 sempurna sudah tidak asing ditelinga kita. Bahkan sebelum mengengam pendidikan dibangku sekolah Prof. Poerwo Soedarmo merupakan guru besar ilmu gizi pertama Indonesia pada tahun 1950-an, memperkenalkan slogan 4 sehat 5 sempurna ini. Makanan sehat adalah makan yang mengandung 4 sumber nutrisi yaitu makanan pokok, lauk pauk, sayur-sayuran, buah-buahan dan disempurnakan dengan susu. Dilihat dari penjabarannya maka makanan 4 sehat 5 sempurna tergolong kedalam menu makanan yang lengkap dan mengandung zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Masing-masing zat gizi ini terkandung dalam jenis makanan yang berbeda-beda.
Untuk mengetahui kandungan gizi dalam makanan, maka perlu dilakukan pengujian. Uji makanan meliputi uji amilum, uji protein, uji glukosa, serta uji lemak.
2. Rumusan Masalah
Bagaimana kandungan nutrisi yang terdapat dalam bahan makanan?
3. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum ini adalah mengetahui kandungan nutrisi yang terdapat dalam bahan makanan.
B. Landasan Teori/Kajian Pustaka
1. Nutrisi pada Makanan
Nutrisi merupakan proses pengambilan dan penggunaan zat gizi oleh tubuh. Proses ini mencakup 3 tahap, yaitu tahap memasukkan makanan atau minuman ke dalam tubuh, tahap pemecahan makanan atau minuman menjadi unsur gizi, dan tahap pedistribusian zat gizi tersebut melalui sirkulasi darah ke seluruh tubuh, dimana makanan tersebut disajikan bahan bakar untuk berbagai keperluan tubuh. Pada pasien kanker yang mendapat kemoterapi, perlu asupan nutrisi yang mengandung cukup nutrien : vitamin, mineral, protein, karbohidrat, lemak dan air (Sutandyo, 2007).
Kebutuhan nutrisi adalah zat zat gizi atau zat-zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktifitas penting dalam tubuh serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat-zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit (Tarwoto dan Wartonah, 2006).
Oleh karena itu, dalam memenuhi kebutuhan nutrisi perlu diperhatikan zat gizinya (nutrien). Nutrien merupakan zat kimia organik maupun anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperlukan agar tubuh dapat berfungsi sebaik-baiknya. Untuk itu, maka intake nutrisi ke dalam tubuh harus adekuat. Artinya, nutrisi yang kita makan harus mengandung nutrien esensial tertentu yang seimbang. Nutrisi esensial tersebut meliputi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air (Asmadi, 2008).
2. Komponen Zat Gizi
Zat gizi merupakan unsur yang penting dalam nutrisi mengingat zat gizi tersebut dapat memberikan fungsi tersendiri pada nutrisi, kebutuhan nutrisi tidak akan berfungsi secara optimal kalau tidak mengandung beberapa zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh,demikian juga zat gizi yang cukup pada kebutuhan nutrisi akan memberikan nilai yang optimal. Secara umum zat gizi dibagi menjadi dua golongan yaitu, golongan makro: kalori dan H2O(air), untuk kalori berasal dari karbohidrat, protein, dan lemak. Kemudian golongan mikro terdiri dari vitamin dan mineral.
a. Karbohidrat
Karbohidrat disebut juga zat pati atau zat tepung atau zat gula yang tersusun dari unsur Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Di dalam tubuh karbohidrat akan dibakar untuk menghasilkan tenaga atau panas. Satu gram karbohidrat akan menghasilkan empat kalori. Menrurt besarnya molekul karbohidrat dapat dibedakan menjadi tiga yaitu: monosakarida, disakarida, dan polisakarida (Uliyah, 2014).
Menurut Sunita (2009), fungsi dari karbohidrat antara lain :
- Sebagai sumber energi, satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori
- Pemberi rasa manis pada makanan, khususnya pada monosakarida dan disakarida
- Penghemat protein, jika karbohidrat makanan tidak tercukupi maka protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun
- Pengatur metabolisme lemak, karbohidrat akan menjegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat, aseton dan asam beta-hidro-butirat
- Membantu mengeluarkan feses dengan cara mengatur gerak peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses.
b. Protein
Protein berasal dari kata protos (Yunani) yang berarti “yang paling utama” adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
c. Lemak
Molekul lemak terdiri atas unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) seperti halnya karbohidrat. Fungsi utama dari lemak adalah memberikan tenaga kepada tubuh. Menurut penelitian 1gr lemak dapat dibakar untuk menghasilkan sembilan kalori yang diperlukan tubuh. Selain itu lemak berfungsi sebagai pelarut vitamin yaitu vitamin : A, D, E dan K. Bahan-bahan makanan yang mengandung lemak banyak akan memberi rasa kenyang yang lama, selain itu lemak memberi rasa gurih pada makanan. Menurut sumbernya lemak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu lemak nabati dan lemak hewani.
Klasifikasi lipidi menurut fungsi biologisnya didalam tubuh terbagi menjadi :
- Lemak simpanan, yang terdiri dari trigliserida, yang tersimpat dalam jaringan tubuh tumbuhan dan hewan. Lemak merupakan simpanan zat gizi esensial. Komposisi asam lemak trigliserida ini bergantung pada susunan lemak.
- Lemak struktural yang terdiri atas fosfolipida dan kolesterol. Didalam jalinan lunak lemak struktural ini, sesudah protein merupakan merupakan struktural paling penting dalam tubuh (Sunita, 2009).
C. Metode Penelitian
1. Alat dan Bahan
a. Alat
- tabung reaksi
- rak tabung reaksi
- pipet tetes
- spatula
- gelas ukur
- gelas kimia
- pelat tetes
- pembakar spritus
- kaki tiga
- kawat kasa
- lumpang porselen
- kertas minyak
- penjepit tabung reaksi
- pena
- penggaris
b. Bahan
- reagen benedict
- reagen lugol
- eagen biuret
- Bahan makanan yang ingin diuji (Nasi, minyak, tahu, kuning telur, pisang, singkong).
2. Prosedur Kerja
a. Uji amilum
- Tempatkan bahan makanan yang akan diuji pada lumpang porselen
- Haluskan bahan makanan pada lumpang porselen
- Tetesi dengan reage lugol sebanyak 10 tetes
- Amati perubahan warna yang terjadi
- Catat data pada tabel pengamatan
b. Uji protein
- Haluskan bahan makanan yang diuji pada lumpang porselen, untuk mempermudah peghalusan beri aquades secukupnya
- Masukkan pada tabung reaksi sebanyak 2ml
- Tetesi dengan reagen biuret sebanyak 10 tetes
- Kocok tabung reaksi hingga terjadi perubahan warna menjadi ungu
- Amati perubahan warna dan catat pada tabel pengamatan
c. Uji glukosa
- Haluskan bahan makanan yang diuji pada lumpang porselen, untuk mempermudah peghalusan beri aquades secukupnya
- Masukkan pada tabung reaksi sebanyak 2ml
- Tetesi dengan reagen benedict sebanyak 10-15 tetes
- Kocok tabung reaksi hingga merata
- Siapkan penangas, masukkan semua tabung reaksi yang berisi bahan makanan yang telah diberi reagen dalam penangas air
- Amati perubahan warna yang terjadi
- Catat data pada tabel pengamatan
d. Uji lemak
- Haluskan bahan makanan yang diuji pada lumpang porselen, untuk mempermudah peghalusan beri aquades secukupnya
- Buat garis kotak-kotak pada kertas minyak menggunakan pena seanyak jenis makanan yag akan diuji
- Pipet 4 tetes ekstrak bahan makanan yang akan diuji pada kertas minyak
- Jemur kertas minyak tersebut hingga kering, amati jika terdapat noda transparan
- Catat data pada tabel pengamatan
D. Hasil dan Pembahasan
Adapun pembahasan dalam laporan fotosintesis ini adalah sebagai berikut :
1. Uji Amilum
Amilum atau pati merupakan karbohidrat kompleks yang tidak larut daam air, berwujud bubuk putih, tawar, dan tidak berbau. Amilum adalah bahan utama yang disimpan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa dalam jangka panjang. Untuk menguji ada tidaknya amilum dakam suatu bahan makanan dapat menggunakan reagen lugol. Bila makanan yang ditetesi lugol berwarna ungu kehitaman atau biru kehitaman bahan makanan tersebut dinyatakan positif mengandung karbohidrat (amilum). Semakin pekat warna yang dihasilkan semakin banyak kandungan karbohidratnya. Pada praktikum kali ini makanan yang dinyatakan positif mengandung amilum adalah nasi, tahu dan singkong.
2. Uji Protein
Uji protein dilakukan untuk mengetahui kandungan bahan makanan yang mengandung protein. Protein merupakan bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh setelah air. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Pengujian protein dapat menggunaan reagen biuret. Bila bahan makan tersebut mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu. Hal ini dapat terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang menghasilkan reaksi sebagai berikut :
Kompleks koordinasi antara Cu²⁺ dengan gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis, akan membentuk warna ungu. Bahan makanan yang positif mengandung protein adalah nasi, tahu, kuning telur, pisang, dan singkong.
3. Uji Glukosa
Glukosa merupakan karbohidrat paling sederhana. Benedict merupakan reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata. Hal itu terjadi Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga (salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama proses ini CU²⁺ tereduksi menjadi CU⁺. Ketika Cu mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi. Dan menghasilkan warna merah bata. Bahan makanan yang positif mengandung glukosa adalah pisang dan singkong.
4. Uji Lemak
Kertas buram merupakan bahan untuk menguji kandungan lemak. Karena kertas buram mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu di biarkan kering pada terik matahari sehingga kandungan air mudah mongering, jika ada noda transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak. Minyak dan kuning telur merupakan bahan makanan yang positif mengandung lemak.
E. Simpulan
Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :
- Kandungan nutrisi esensial dalam makanan meliputi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air.
- Karbohidrat (amilum) berfungsi sebagai sumber energi, bahan pembentuk senyawa lain, dan menjaga keseimbangan pH tubuh. Jika bahan makanan ditetesi dengan reagen lugol akan berubah warna menjadi ungu hingga kehitaman maka bahan makanan tersebut mengandung amilum. Bahan makanan yang mengandung amilum adalah nasi, tahu dan singkong.
- Jika bahan makanan ditetesi dengan reagen benedict sebelum dipanaskan berwarna hijau toska dan setelah dipanaskan berubah menjadi warna merah bata atau coklat menandakan bahan makanan tersebut mengandung glukosa. Bahan makanan yang positif mengandung glukosa adalah pisang dan singkong.
- Jika bahan makan ditetesi dengan reagen biuret menghasilkan warna ungu makan bahan makana tersebut positif mengandung protein. Bahan makanan yang positif mengandung protein adalah nasi, tahu, kuning telur, pisang, dan singkong.
- Jika terdapat noda transpasar pada kertas minyak maka bahan makan tersebut mengandung lemak. Bahan makanan yang mengandung lemak adalah minyak dan kuning telur.
Daftar Pustaka
Adapun Daftar Rujukan Berbagai sumber diatas, adalah sebagai berikut:
- Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Edisi 1. EGC. Jakarta.
- Sunita. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia
- Sutandyo N. 2007. Nutrisi pada Pasien Kanker yang Mendapat Kemoterapi. Indones J Cancer ;4:144–. 48. RS. Jakarta: Dharmais.
- Tarwoto, Wartonah. 2006. Kebersihan diri dan jenis perawatan kebersihan diri. Edisi ke 1 . Jakarta: Salemba Medika, pp:37-39.
- Uliyah. 2014. Pengantar kebutuhan dasar manusia. Edisi 2. Jakarta : Salemba medika
Sumber referensi: academia.co.id
B. Ciri Kebahasaan Teks Laporan Percobaan
Sebagai salah satu karya ilmiah yang memaparkan kegiatan percobaan, bahasa dalam teks laporan percobaan memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Kalimat Kompleks
Kalimat kompleks disebut juga kalimat majemuk. Mempelajari kalimat kompleks sama dengan mempelajari kalimat majemuk. Perbedaannya hanya sebatas istilah saja. Bila menggunakan istilah kalimat kompleks, kalimat majemuk setara penyebutannya menjadi kalimat kompleks paratatik.
Sementara kalimat majemuk beringkat disebut kalimat kompleks hipotatik. Sama seperti kalimat majemuk, kalimat kompleks sebagian besar ditandai dengan kata penghubung atau disebut juga konjungsi. Jenis kalimat ini disebut kompleks karena memuat lebih dari satu klausa dan kalimat dasar. Menurut Dendy Sugono dalam Sintaksis Bahasa Indonesia: Analisis Fungsi Sintaktik (2019), kalimat majemuk diartikan sebagai kata-kata yang memiliki struktur kalimat yang di dalamnya terdapat beberapa kalimat dasar.
Berikut contoh-contoh kalimat kompleks:
- Ayah menjadi pemateri webinar dan adik sedang mengikuti kelas daring.
- Ibu memasak ayam taliwang, ayah membuat es belewah, serta Doni menyiapkan meja makan.
- Kita tutup saja warung es kepal ini lebih awal, lagipula tidak ada yang keluar rumah saat hujan deras.
- Saya tamasya ke Danau Toba, lalu singgah ke kota Medan.
- Damar lupa mematikan kompor, lantas sup ayam dan panci menjadi gosong.
- Ibu memotong sayur bentuk dadu, terus memasukkannya ke dalam panci bersama bumbu halus.
- Ulul menghabiskan liburan dengan menginap di jalur pendakian kawah Ijen, kemudian ia pulang sehari sebelum libur berakhir.
- Aku bingung memilih antara tongseng atau sate kambing muda.
- Benih sudah saya tanam sesuai petunjuk, apakah benih ini sudah tumbuh minggu depan?
- Kebun kecil di rumah kami hanya cukup ditanami selada, sawi, atau kangkung.
- Covid-19 seharunya menjadi fokus utama kerja pemerintah, tetapi malah mengadakan Pilkada serentak.
- Sawah ini tidak kurang pupuk, melainkan sudah tidak produktif akibat penggunaan bahan kimia berlebih.
- Pasien Covid-19 yang kritis tetap disuruh menggunakan hak pilih, sedangkan petugas KPPS rentan tertular bila memasuki ruang isolasi.
- Ketika aku memesan sepatu model terbaru, ternyata sudah tidak ada diskon.
- Ayah sedang ada di panggilan lain, waktu aku ingin meneleponnya sore tadi.
2. Kata Penghubung
Kata penghubung adalah sebuah kata tugas yang berfungsi untuk menggabungkan klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat dan paragraf dengan paragraf. Selain itu, kata penghubung dalam Bahasa Indonesia juga bisa diartikan dengan kata tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat.
Sedangkan pengertian lain dari kata tersebut adalah kategori yang berfungsi untuk meluaskan satuan yang lain dalam konstruksi hipotaktis, dan selalu menghubungkan dua satuan lain atau lebih dalam konstruksi. Lalu, di mana kita bisa melihat penggunaannya? Kata penghubung antar klausa sering kita jumpai di tengah sebuah kalimat. Sementara untuk kata hubung antarkalimat dan antarparagraf biasanya terdapat di awal sebuah paragraf.
Contoh dan jenis kata penghubung adalah sebagai berikut.
a. Kata Penghubung Kata Penghubung Aditif atau Gabungan
Kata hubung aditif atau gabungan merupakan kata penghubung yang berfungsi menghubungkan antar klausa, kalimat dan paragraf yang memiliki kedudukan yang sama. Kata yang sering digunakan untuk kata hubung ini adalah dan, lagipula, dan serta.
Contoh:
- Ibu sedang menulis dan Ayah memperbaiki motor.
- Ayah, Ibu serta Adik akan ke Surabaya bulan depan.
b. Kata Penghubung Waktu
Kata hubung waktu memiliki fungsi sebagai kata hubung yang menjelaskan hubungan waktu antara dua hal. Kata hubung waktu bisa menjelaskan hubungan yang sederajat maupun tidak sederajat. Contoh kata hubung yang biasa digunakan adalah sebelumnya, selanjutnya, bilamana, sejak, sesudah dan lainnya.
Contoh:
- Setelah kata sambutan dari ketua panitia acara selanjutnya adalah pemberian hadiah.
- Citra membaca buku yang sebelumnya dia pinjam dari temannya.
c. Kata Penghubung Pertentangan
Kata hubung pertentangan merupakan bentuk kata hubung yang menghubungkan dua buah kalimat, kata, ataupun klausa yang sederajat namun mempertentangkan kedua bagian tersebut. Kata yang biasa dipakai pada kata hubung ini adalah tetapi, melainkan dan sedangkan.
Contoh:
- Banyak yang ingin kuliah tetapi tidak punya biaya.
- Mereka tidak berbohong, melainkan mengatakan kebenaran.
d. Kata Penghubung Pilihan
Kata hubung pilihan atau disjungtif adalah bentuk kata penghubung yang berfungsi menghubungkan dua unsur kalimat atau lebih dengan tujuan untuk memilih. Kata yang biasa digunakan adalah atau, ataupun, maupun.
Contoh:
- Soto ataupun sop ayam sama saja, keduanya dia suka.
- Baik pagi, siang maupun malam, kerjanya hanya tiduran saja.
e. Kata Penghubung Tujuan
Kata hubung tujuan adalah kata penghubung yang menjelaskan maksud, tujuan suatu kejadian atau tindakan. Kata hubung yang biasa digunakan di antaranya adalah guna, untuk, agar, dan supaya.
Contoh:
- Mereka membersihkan sungai supaya tidak banjir lagi saat musim hujan tiba.
- Polisi mengatur lalu lintas agar jalanan tidak macet.
f. Kata Penghubung Sebab
Kata hubung sebab atau kausal merupakan bentuk kata hubung yang menjelaskan kejadian yang terjadi akibat suatu sebab tertentu atau khusus. Kata hubungnya adalah sebab dan karena.
Contoh:
- Banjir yang terjadi kemarin karena saluran air tersumbat oleh sampah.
- Mereka percaya dengan cerita itu sebab mereka sudah pernah mengalaminya sendiri.
g. Kata Penghubung Akibat
Kata hubung akibat atau konsekutif merupakan bentuk kata hubung yang menerangkan bahwa suatu keadaan tersebut dapat terjadi karena penyebab yang lainnya. Contoh kata hubung yang digunakan adalah sehingga, sampai, dan akibatnya.
Contoh:
- Guntur malas belajar akibatnya dia tidak lulus Ujian Nasional.
- Anak-anak terlalu asyik bermain petak umpet sampai mereka lupa hari sudah petang.
h. Kata Penghubung Urutan
Kata hubung ini berfungsi menyatakan urutan suatu hal. Kata hubung yang sering dipakai di antaranya adalah lalu dan kemudian.
Contoh:
- Lelehkan dulu menteganya, setelah panas baru kemudian masukan telurnya.
- Kita mampir ke Sidoarjo terlebih dahulu lalu baru kita ke Malang.
i. Kata Penghubung Syarat
Kata hubung syarat atau kondisional adalah jenis kata hubung yang menerangkan bahwa kejadian tersebut dapat terjadi apabila syarat-syaratnya terpenuhi. Kata hubung yang sering digunakan adalah jika, jikalau, kalau, dan apabila.
Contoh:
- Semua mahasiswa pasti lulus kalau rajin mengerjakan skripsi.
- Rina tidak akan sakit apabila kemarin menjaga daya tahan tubuhnya.
j. Kata Penghubung Tak Bersayarat
Kata hubung ini berfungsi menyatakan bahwa suatu hal bisa terjadi tanpa perlu ada syarat yang harus terpenuhi. Contoh kata hubung yang sering digunakan adalah walaupun, meskipun, dan biarpun.
Contoh:
- Mereka tetap bermain walaupun cuaca panas.
- Adik tetap pergi biarpun Ayah melarangnya.
k. Kata Penghubung Perbandingan
Kata hubung ini berguna untuk menghubungkan dua hal dan kemudian membandingkannya. Kata yang sering dipakai di antaranya adalah seperti, sebagai, bagai, dan bagaikan.
Contoh:
- Anak kembar yang mirip itu bagaikan pinang dibelah dua.
- Jalannya selalu lambat seperti siput.
- Mereka tidak pernah akur bagai kucing dan anjing.
l. Kata Penghubung Pembenaran
Kata hubung ini biasa disebut juga dengan konsesif adalah suatu kata hubung yang berfungsi menghubungkan dua hal dengan cara membenarkan suatu hal sekaligus menolak hal lainnya. Contoh kata hubung pada konjungsi ini adalah walaupun, meskipun, biar, dan biarpun.
Contoh:
- Mereka tetap diam walaupun tahu siapa pencurinya.
- Anak-anak itu tetap bermain meskipun sudah dilarang.
m. Kata Penghubung Korelatif
Kata hubung ini bertujuan untuk menghubungkan dua kalimat yang masih memiliki hubungan sehingga bagian yang satu langsung mempengaruhi bagian yang lain atau kalimat yang satu melengkapi kalimat yang lain. Contoh kata hubung ini adalah tidak hanya … tetapi juga, sedemikian rupa … sehingga, dan bukannya … melainkan.
Contoh:
- Kakakku tidak hanya seorang mahasiswa tetapi juga seorang pengusaha baju.
- Baik Lionel Messi maupun Ronaldo keduanya adalah pemain sepak bola yang hebat.
n. Kata Penghubung Penegas
Kata hubung ini berfungsi sebagai penegas atau meringkas bagian kalimatnya sebelumnya. Contoh kata yang sering dipakai adalah bahkan, apalagi, yaitu, dan yakni.
Contoh:
- Pak Anto adalah orang yang sangat kaya bahkan melebihi kekayaan seorang presiden.
- Jalanan Jakarta selalu macet apalagi ketika turun hujan.
- Beberapa tempat liburan favoritnya, yaitu hutan, laut, dan gunung.
o. Kata Penghubung Pembatas
Kata hubung ini bertujuan untuk menyatakan suatu batasan terhadap suatu keadaan atau kejadian. Kata hubung yang sering digunakan adalah kecuali, selain, dan asal.
Contoh:
- Mereka tidak boleh pulang kecuali ada mereka sudah menyelesaikan tugas akuntansi.
- Peserta rapat menyetujui usulan ketua asal keinginan mereka juga dipenuhi.
p. Kata Penghubung Penjelas
Kata hubung ini berfungsi untuk menjelaskan kalimat sebelumnya agar lebih terperinci. Kata yang sering dipakai diantaranya adalah bahwa.
Contoh:
- Mereka yakin bahwa Lina bukan pencuri sebenarnya.
- Ibu bilang bahwa Ayah akan pulang minggu depan.
3. Kata Rujukan
Kata Rujukan adalah kata yang menunjuk pada kata lain yang telah digunakan sebelumnya sebagai pengganti dari kata aslinya. Kata rujukan umumnya menggunakan kata-kata seperti di sini, di sana, ini, itu, dia, ia, tersebut dll
Contoh kata rujukan adalah sebagai berikut.
- Kemarin saya membaca novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, novel INI merupakan salah satu novel terbaik yang pernah saya baca.
- Salah satu cara untuk mencegah banjir adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan. Sayang, banyak orang yang masih tidak menyadari hal TERSEBUT
- Merk handphone milik Nurjannah adalah Nokia. handphone ITU dibeli dari hasil keringatnya sendiri, berjualan keripik pedas di sekolah.
- Banyak mengkonsumsi air putih sangat baik untuk kesehatan. Sayang banyak orang tidak menyadari hal TERSEBUT.
4. Istilah Teknis
Istilah teknis merupakan istilah yang sering digunakan dalam teks eksplanasi, sering juga disebut sebagai kata peristilahan, sesuai dengan topik atau tema apa yang tengah dibahas. Istilah teknis adalah kata-kata yang memiliki makna khusus pada suatu bidang keahlian. Makna dari kata teknis ini adalah makna leksikal atau makna kamus, sehingga tidak ada di kamus umum.
Contoh istilah teknis pada bidang keahlian geografi
a. Urbanisasi
- perpindahan penduduk secara berduyun-duyun dari desa (kota kecil, daerah) ke kota besar (pusat pemerintahan)
- perubahan sifat suatu tempat dari suasana (cara hidup dan sebagainya) desa ke suasana kota
b. Pesisir
tanah datar berpasir di pantai (di tepi laut)
Contoh istilah teknis pada bidang keahlian bahasa Indonesia
a. Sufiks
afiks yang ditambahkan pada bagian belakang kata dasar, misalnya -an, -kan, dan -i; akhiran
b. Persuasi
- ajakan kepada seseorang dengan cara memberikan alasan dan prospek baik yang meyakinkannya; bujukan halus; imbauan
- karangan yang bertujuan membuktikan pendapat