Ilmu Pengetahuan Alam | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi seputar zat aditif, zat adiktif, psikotropika, dan narkotika dalam mata pelajaran IPA kelas delapan revisi. Semoga apa yang admin bagikan kali dapat membantu Bapak Ibu Guru dan anak didik dalam mencari referensi tentang seputar zat aditif, zat adiktif, psikotropika, dan narkotika dalam mata pelajaran IPA kelas delapan revisi.

Kalian mungkin sering mendengar atau membaca pemberitaan tentang zat-zat berbahaya pada makanan. Selain itu, kalian pun tentu sering melihat tanda peringatan bahaya merokok dan larangan merokok di berbagai tempat tetapi masih banyak orang yang merokok. Demikian pula, kalian sering mendengar orang yang terkena masalah hukum karena menjual atau mengonsumsi obat-obatan terlarang. Apakah yang dimaksud bahan aditif, adiktif dan psikotropika?Apakah manfaat dan bahaya mengonsumsi zat-zat tersebut?
A. Pengertian Zat Aditif
Zat aditif zat tambahan makanan merupakan bahan yang ditambahkan ke dalam makanan, baik pada saat memproses, mengolah, mengemas, atau menyimpan makanan. Bahan tambahan pangan adalah bahan yang ditambahkan dalam makanan untuk memengaruhi sifat/bentuk pangan (Peraturan Pemerintah nomor 28 tahun 2004).
Pemakaian zat aditif di Indonesia diatur oleh Departemen Kesehatan. Pengawasan dilakukan oleh Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan (Dirjen POM). Fungsi zat aditif: pewarna, penyedap rasa dan aroma, antioksidan, sekuestran, pemanis, pengasam, pengembang adonan, dan pengawet.
Tujuan pemberian zat aditif Mempertahankan nilai gizi makanan Membuat makanan lebih menarik Menjaga mutu dan kestabilan makanan Konsumsi sebagian orang yang memerlukan diet Membuat makanan lebih tahan lama.
Apakah tujuan penggunaan zat aditif? Jawab: Mempertahankan nilai gizi makanan, membuat makanan lebih menarik, menjaga mutu dan kestabilan makanan, konsumsi sebagian orang yang memerlukan diet, dan membuat makanan lebih tahan lama.
B. Macam-Macam Zat Aditif
1. Zat Aditif Alam
a. Pewarna
1) Wortel
Memberi warna oranye pada makanan. Digunakan pada pembuatan selai nanas. Baik dimakan langsung dan diminum perasan airnya karena mengandung provitamin A, yaitu beta karoten ➜ memberi warna oranye pada bahan makanan.
2) Kunyit
Memberi warna kuning agak gelap pada makanan. Digunakan pada pembuatan nasi kuning. Ditambahkan pada pengolahan ayam/itik ➜ menghilangkan bau amis dan menambah rasa yang khas.
3) Daun Suji
Memberi warna hijau pada bahan makanan Pewarna makanan dan minuman
b. Pemanis
1) Gula Pasir atau Gula Tebu
Dibuat dari tebu. Sebagai pemanis dan pengawet. Dapat menyerap kandungan air (higroskopis) ➜ mikroorganisme tidak berkembang.
2) Gula Aren
Dari getah bunga aren. Lebih manis daripada gula jawa. Lebih sering digunakan dalam pembuatan jenang dan dodol.
3) Gula Kelapa
Dihasilkan dari buah kelapa. Sebagai pemanis minuman (dawet, es kelapa muda, sirup, dll), dan terkadang sayur.
4) Madu
Mengandung zat gizi alami Selain sebagai pemanis, juga menambah kandungan gizi pada makanan
c. Pengawet
1) Garam Dapur
Dapat menyerap kandungan air (higroskopis) ➜ menghambat dan membuhun pertumbuhan bakteri dalam makanan. Contoh : pengawetan ikan asin
2) Bawang Putih
Apabila diiris, mengeluarkan allicin ➜ zat yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri.
3) Asam Cuka
Asam asetat. Memiliki sifat asam yang mampu membunuh bakteri. Larutan asam asetat 4% dalam air sering digunakan sebagai pengawet buah/sayuran.
d. Penyedap
1) Garam Dapur
Asam asetat. Rasa asin berasal dari NaCl. Diperoleh dari penguapan air laut (masih mengandung garam magnesium dan kalsium) dan pengolahan dari pengotor. Biasanya ditambahkan nutrisi tambahan iodin. Iodium baik untuk mengurangi risiko penyakit gondok.
2) Bawang Putih
Mengandung allicin, sulfur, dan iodin yang tinggi.
3) Cabai Merah
Penyedap dan perangsang selera makan. Mengandung vitamin C dan A lebih banyak dibanding cabai hijau.
e. Pemberi Aroma
1) Daun Jeruk
Aroma khas, segar, membangkitkan selera makan. Dapat menghilangkan bau amis ikan.
2) Vanili
Aroma harum. Digunakan dalam pembuatan roti dan kolak
3) Serai

Penambah aroma pada minuman penghangat tubuh. Menambah aroma segar pada makanan bersantan.
4) Daun Pandan

Ditambahkan pada nasi supaya harum dan tidak cepat basi. Digunakan dalam pembuatan kue, bubur, es.
f. Bahan Pengasam
1) Jeruk Nipis

Menghilangkan rasa mual saat mengonsumsi makanan. Misalnya jeruk nipis yang ditambahkan pada soto dan minuman.
2. Zat Aditif Sintetis/Buatan
a. Pewarna

Memberi warna bahan makanan agar lebih menarik. Zat warna yang sudah dilarang penggunaannya pada makanan. Rhodamin-B (merah) Methanil yellow (kuning) Amaranth (merah)
b. Pemanis
Biasa digunakan pada pembuatan sirup, sari buah, minuman ringan, dan berbagai kue. Contoh pemanis buatan Sakarin : 300x lebih manis dari gula Aspartam : 200x lebih manis dari gula Asesulfam : 200x lebih manis dari gula Siklamat : 30x lebih manis dari gula Sorbitol Dulsin (sudah dilarang karena karsinogen).
c. Pengawet
Digunakan supaya makanan tahan lama Contoh pengawet buatan Natrium benzoat, asam benzoat minuman ringan, kecap, margarin, dan lain-lain Natrium nitrit produk daging dan ikan Asam propionat roti, keju, margarin, dan mentega Asam sorbat menghambat pertumbuhan kapang dan ragi, mengawetkan keju, roti, sari buah, dan acar Zat pengawet yang sudah dilarang penggunaannya. Formalin, sebagai pengawet mie Boraks, sebagai pengawet bakso Terusi, sebagai pengawet ayam potong
d. Penyedap
Penyedap makanan buatan yang sering digunakan MSG (Monosodium Glutamat) Guanosin Monofosfat (GMP), nukleotida Ionosin Monofosfat (IMP), nukleotida
e. Antioksidan
Berfungsi melindungi makanan yang mengandung lemak atau minyak dari ketengikan akibat oksidasi. Antioksidan akan menghambat proses oksidasi suatu bahan. Contoh antioksidan : Butil hidroksi anisol (BHA) dan butil hidroksi toluena (BHT) Asam askorbat (serta garam kalium, garam kalsium, dan garam natriumnya.
f. Sekuestran (Zat Pengikat Logam)
Bahan penstabil dalam berbagai makanan olahan. Mengikat logam sehingga menjaga kestabilan. Sekuestran yang sering digunakan Asam sitrat dan turunannya Fosfat Garam etilen diamin tetra asetat (EDTA)
g. Penambah Aroma (Essens/Flavor)
Untuk memberikan aroma buah-buahan pada makanan. Contoh yang sering digunakan: Etil butirat : rasa buah nanas Metil butirat : rasa buah apel Oktil asetat : rasa buah jeruk Amil asetat : rasa buah pisang Butil asetat : rasa buah murbei Etil format : rasa buah rum Propil asetat : rasa buah pir
h. Pengatur Keasaman
Untuk mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan derajat keasaman makanan. Contoh : Asam asetat, Asam sitrat, Asam laktat, Asam tartrat, Natrium bikarbonat, Amonium bikarbonat.
C. Batas Penggunaan Zat Aditif
Masyarakat perlu mengetahui informasi Batas Maksimal Penggunaan (BMP) atau Acceptable Daily Intake (ADI). BMP/ADI adalah batasan yang tidak menimbulkan risiko bila dikonsumsi manusia (per kg berat badan).

Contoh : seorang siswa dengan berat badan 40 kg mengonsumsi makanan dengan zat aditif dengan ADI 5 mg/kg. Maka batas maksimal harian yang aman dimakan adalah 5 x 40 = 200 mg.
D. Psitropika
NAPZA adalah singkatan dari narkoba, psikotropika dan zat adiktif. Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat-obat berbahaya.
Golongan I
Berpotensi sangat kuat menimbulkan ketergantungan Penggunaannya dilarang untuk pengobatan Contoh: opium, heroin, ganja
Golongan II
Berpotensi kuat menimbulkan ketergantungan Digunakan secara terbatas untuk pengobatan Contoh: petidin, candu, betemetadol
Golongan III
Berpotensi ringan menimbulkan ketergantungan Banyak digunakan untuk pengobatan Contoh: asetil dihidrocodenia, dokstroproposifen, dihidrocodeina. Penggunaan narkotika diatur UU RI No.22 tahun 1997. Narkoba jenis narkotika dibagi menjadi 3 golongan
Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkoba baik alami maupun sintesis yang bersifat psikoaktif melalui pengaruh selektif dalam susunan sistem saraf pusat dan dapat menimbulkan ketergantungan atau ketagihan.
Penggolongan psikotropika dan contohnya diterangkan dengan UU No. 5 Tahun 1997
Golongan I
Berpotensi sangat kuat menimbulkan ketergantungan Penggunaannya dilarang untuk pengobatan Contoh: ekstasi, LSD, DOM
Golongan II
Berpotensi kuat menimbulkan ketergantungan Contoh: amfetamin, metamfetamin (sabu) dan fenetilin
Golongan III
Berpotensi sedang menimbulkan ketergantunganDapat digunakan untuk pengobatan dengan resep dokter Contoh: amorbarbital, brupronorfina dan mogadon
Golongan IV
Berpotensi ringan menimbulkan ketergantungan Dapat digunakan untuk pengobatan dengan resep dokter Contoh: diazepam, nitrazepam, lexotan dan pil koplo (sering disalahgunakan), obat penenang (sedativa), obat tidur (hipnotika)
1. Amfetamin

Mempunyai dampak perangsang kuat pada jaringan saraf. Dampak yang ditimbulkan Penurunan berat badan Gelisah Mudah marah dan tersinggung Mudah bingung Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan otak rusak, paranoid sampai gila, dan kematian Contoh: dexamphetamin (dexedrine) dan pemoline (volital)
2. Ekstasi

Nama kimia: 3,4-methylene-dioxy methyl-amphetamin (MDMA) Jenis ekstasi: alladin, apel, butterfly, electric. Nama populer ekstasi : E, XTC, Doves, New Yorkers, Inev, I, kancing, essence. Pengaruh langsung: “fly”, mudah tersinggung, cemas, energik, mata sayu, susah tidur, berkeringat. Pengaruh jangka panjang: kerusakan saraf otak, dehidrasi, halusinasi, kurang gizi, ketergantungan dan gejala putus asa, dan agresif.
3. Sabu-Sabu

Nama kimia: methamfetamin Berbentuk kristal seperti gula pasir/vetsin. Jenis sabu-sabu : Crystal, Coconut, Gold River Dikenal dengan sebutan: ice, kristal, ubas, mecin, glass, hirropon, quart. Dampak sabu – sabu Mempengaruhi saraf Ketergantungan Penyakit jantung Kematian
E. Zat Adiktif
Zat adiktif adalah zat atau obat-obat bukan narkotika/psikotropika, yang jika dikonsumsi akan bekerja pada sistem saraf pusat dan menyebabkan ketagihan atau ketergantungan. Contoh : alkohol, nikotin, kafein, inhalan (larutan yang mudah menguap seperti lem, cat semprot, dan lain lain).
1. Rokok
Terbuat dari tembakau cacah yang ditambah bahan lain, seperti cengkeh, kemenyan, dan saos untuk memberi efek rasa dan aroma tertentu. Merusak kesehatan dan menyebabkan berbagai macam penyakit di antaranya penyakit paru-paru, jantung, bahkan kematian.
Zat berbahaya yang ada dalam rokok antara lain :
- Nikotin
- Tar tembakau
- Karbon monoksida
- Bahan-bahan kimia lain
Zat-zat Berbahaya yang Terkandung dalam Rokok.
a. Nikotin
Zat utama yang terdapat dalam daun tembakau. Beracun, mudah diserap kulit, berwarna kuning agak pucat, menjadi cokelat jika terkena cahaya. Berfungsi sebagai stimulan mempercepat kegiatan otak, lebih adiktif dibanding heroin.
b. Tar
Tembakau Penyebab utama kanker paru-paru bagi perokok, bersifat karsinogenik. Menyebabkan penyakit tenggorokan dan pernapasan.
c. Karbon Monoksida
Gas yang sangat beracun dan berbahaya, dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna. Merokok menghasilkan gas karbon monoksida. Tidak berwarna dan tidak berbau, 200 kali lebih kuat pengikatannya terhadap Hb dibanding oksigen. Hb yang mengikat CO lebih stabil ➜ sulit melepaskan CO Sistem transportasi terganggu Darah teracuni gas CO
Reaksi hemoglobin dengan O2 dan CO: Hb + O2 ➜ HbO2 Hb + CO ➜ HBCO
d. Bahan-Bahan Kimia Lain
> 4.000 zat lain dapat ditemukan dalam asam rokok. Sebagian beracun, di antaranya dapat menyebabkan kanker Contoh: aseton, amonia, hidrogen sulfida
1) Perokok Aktif dan Perokok Pasif
Perokok aktif adalah orang yang menghisap rokok secara langsung. Perokok pasif orang yang tidak merokok tetapi ikut menghisap asap rokok. Berisiko terkena kanker paru-paru, asma, dan penyakit pernapasan lain. Perokok pasif yang tinggal bersama perokok aktif memiliki kecenderungan lebih besar untuk terkena penyakit pernapasan.
2) Akibat yang Ditimbulkan dari Merokok
- Pengaruh langsung setelah merokok: peningkatan denyut jantung, berkeringat, napas berbau rokok, mual atau ingin muntah, pusing, keluar air liur, tenggorokan gatal, pakaian bau asap tembakau.
- Pengaruh pada sistem pernapasan: bronkitis, kanker paru-paru akibat tar dalam rokok, berdahak, susah bernapas, dan radang saluran pernapasan.
- Pengaruh pada sistem jantung dan pembuluh darah: tekanan darah tinggi, terkena serangan jantung, dan penyempitan pembuluh darah.
- Pengaruh pada sistem pencernaan: lambung dan usus terluka
- Pengaruh pada sistem reproduksi dan pengaruhnya pada bayi: ibu hamil yang merokok dapat menyebabkan berkurangnya fungsi paru-paru dan sempitnya jalan pernapasan pada bayinya, keguguran pada kehamilan, bayi yang dilahirkan memiliki berat kurang dari normal, dan pertumbuhan bayi terhambat
- Pengaruh pada sistem saraf: pembuluh darah menyempit dan stroke.
2. Minuman Keras

Dibedakan menjadi 3 golongan yaitu
- Golongan A : berkadar alkohol 1-5% contoh : bir
- Golongan B : berkadar alkohol 5-20% contoh : anggur/wine
- Golongan C : berkadar alkohol 20 -45% contoh : arak, wiski, vodka
Nama senyawa organik pada alkohol adalah etanol/etil alkohol (C2H5OH). Berupa cairan bening, tidak berwarna, beraroma khas, mudah menguap. Dapat diperoleh dari fermentasi atau peragian madu, gula, sari buah, atau umbi-umbian Hasil peragian ➜ kadar alkohol sampai 15% ➜ penyulingan ➜ dapat mencapai 100%
Alkohol dapat menekan aktivitas otak bagian atas (menghilangkan kesadaran). Dampak pemakaian alkohol jangka panjang.
- menginduksi dan meningkatkan metabolisme obat-obatan
- mengurangi vitamin A dalam hati
- meningkatkan aktivitas racun di hati
- meningkatkan aktivitas zat karsinogenik
- menghambat pembentukan protein
- gangguan fungsi hati
Alkohol juga menyebabkan ketagihan (termasuk zat adiktif). Alkohol diserap cepat dan diedarkan ke seluruh tubuh. Di hati, alkohol dioksidasi. Sisa alkohol di darah akan terbawa ke otak, menyebabkan : euforia, rasa kantuk, tertidur bahkan kematian.
Dampak Mengonsumsi Minuman Beralkohol
- Pengaruh langsung setelah minum: kehilangan keseimbangan tubuh, pusing, merasa gembira, kulit menjadi merah, perasaan dan ingatan menjadi tumpul, dalam dosis tinggi menjadi mabuk, tindakan tidak terkontrol, dan kendali diri berkurang.
- Pengaruh pada sistem pernapasan: denyut jantung dan pernapasan lambat.
- Pada sistem pencernaan: selera makan hilang dan kekurangan vitamin, peradangan hati, kanker mulut, kerongkongan, dan lambung, luka dan radang lambung.
- Pada sistem jantung dan pembuluh darah: pembengkakan jantung dan kegagalan fungsi jantung.
- Pada sistem reproduksi dan pengaruh pada bayi: pada ibu hamil dapat menyebabkan cacat bayi yang dikandung, abortus, dan kelahiran prematur, dan pada pria dapat menyebabkan impotensi.
- Pada sistem saraf pusat: memperlambat fungsi otak yang mengontrol pernapasan dan denyut jantung, sehingga dapat menimbulkan kematian dan dapat menyebabkan hilangnya memori (amnesia), sakit jiwa,kerusakan tetap pada otak dan sistem saraf.
1. Secara Preventif (Pencegahan)
Meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan YME. Meningkatkan keharmonisan antaranggota keluarga. Memperbanyak kegiatan bermanfaat dan positif. Memilih pergaulan dengan teman yang baik dan tidak mudah terpengaruh oleh bujukan orang lain.
2. Secara Kuratif (Penyembuhan)
a. Terapi
Dilakukan pada pengguna yang telah overdosis atau sakau. Dilakukan dengan resusitasi jantung dan paru atau CPR (cardiopulmonary resuscitation) ➔ membuka kembali jalan napas yang menyempit atau tertutup.
b. Detoksifikasi
Menghilangkan racun dalam darah. Secara medis Pengurangan dosis secara bertahap Menggunakan antagonis morfin (untuk neuroregulasi) Penghentian total. Dapat menyebabkan gejala putus obat ➔perlu diberi terapi lanjutan.
c. Rehabilitasi
Meskipun secara fisik sudah baik dan tidak ketagihan, secara psikis biasanya pecandu masih sering mengalami timbul keinginan untuk kembali mengonsumsi zat adiktif dan psikotropika. Setelah detoksifikasi, perlu dijauhkan dari lingkungan dan pergaulan pecandu.