Sistem Peredaran Darah (Transportasi) pada Manusia : Pembuluh Darah, Darah, dan Jantung

Ilmu Pengetahuan Alam | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi seputar sistem peredaran darah atau transportasi pada manusia yang meliputi pembuluh darah, darah, dan jantung revisi. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang sistem peredaran darah atau transportasi pada manusia yang meliputi pembuluh darah, darah, dan jantung.

Sistem Peredaran Darah (Transportasi) pada Manusia : Pembuluh Darah, Darah, dan Jantung
Gambar: freepik.com

A. Organ Penyusunan Sistem Peredaran Darah Manusia

1. Jantung

Jantung manusia

Terletak di rongga dada sebelah kiri. Berfungsi memompa darah. Berukuran sebesar kepalan tangan dengan berat ± 300 gram. Dibungkus 2 membran pelindung yang disebut perikardium. Ruang di antara membran tersebut berisi cairan perikardial ➜ pelumas.

Aliran darah dari dan menuju jantung

Antara serambi dan bilik terdapat dua katup. Antara serambi dan bilik kiri Berdaun dua (valvula bikuspidalis) Antara serambi dan bilik kanan Berdaun tiga (valvula trikuspidalis) Katup berfungsi menjaga aliran darah tidak kembali ke serambi.

2. Cara Kerja Jantung

Jantung berdenyut apabila otot jantung kontraksi dan relaksasi. Denyut jantung dapat dirasakan pada pembuluh nadi di bawah permukaan kulit dan dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, berat badan, kesehatan, dan aktivitas tubuh. Umumnya jantung berdenyut 60-80 kali/menit. Tekanan darah menunjukkan kekuatan jantung memompa darah. Tekanan darah orang dewasa normal bernilai 120/80. 120 menunjukkan tekanan darah ketika otot jantung berkontraksi (sistole). 80 menunjukkan tekanan darah ketika otot jantung berelaksasi (diastole).

B. Sistem Transportasi Darah

1. Pembuluh Darah

Darah di dalam pembuluh nadi yang berasal dari jantung (kaya akan oksigen) akan mengalir ke seluruh tubuh. Darah di dalam pembuluh balik yang miskin oksigen akan mengalir menuju jantung. Mengalirnya darah ke seluruh tubuh merupakan hasil kerja jantung yang memompa keluar darah melalui pembuluh nadi untuk dialirkan ke seluruh tubuh.

a. Pembuluh Kapiler

Menghubungkan arteri terkecil (arteriola) dan vena terkecil (venula). Berhubungan langsung dengan sel tubuh. Halus, berdinding tipis, terdiri atas selapis, dan berdiameter sekitar 7,5 mikron.

Pembuluh darah arteri, vena dan kapiler

b. Pembuluh Nadi (Arteri)

Membawa darah keluar jantung.

Ciri-ciri pembuluh nadi

  • Letak arteri agak ke dalam dari permukaan kulit.
  • Bila arteri terluka, darah akan memancar.
  • Memiliki lapisan elastis yang tebal.
  • Denyut terasa di bagian tubuh tertentu. Misal : pergelangan tangan.
  • Mempunyai satu katup dekat jantung (agar darah tidak mengalir kembali ke jantung).
  • Pembuluh nadi yang berpangkal pada bilik kiri dan kanan jantung disebut aorta.
  • Aorta bilik kiri membawa darah bersih kaya oksigen dan zat-zat makanan sampai ke sel-sel tubuh untuk oksidasi biologi.
  • Aorta bilik kiri bercabang menjadi arteri dan yang terkecil arteriola.
  • Aorta bilik kanan bercabang menjadi pembuluh nadi paru-paru kanan dan kiri (arteri pulmonalis), membawa darah kotor kaya karbon dioksida.

c. Pembuluh Balik (Vena)

Ciri-ciri pembuluh balik

  • Letak vena dari permukaan kulit, berwarna kebiruan, dan denyutnya tidak terasa.
  • Bila vena terluka, darah tidak akan memancar keluar.
  • Memiliki lapisan elastis yang lebih tipis dari arteri (tidak sekuat dan selentur arteri).
  • Memiliki katup sepanjang pembuluh, berfungsi agar aliran darah berlangsung satu arah dan menjaga darah tetap mengalir karena tidak ada pompa pada aliran darah di vena.
  • Terdiri atas pembuluh balik besar dan pembuluh balik paru-paru.

Pembuluh balik besar (vena cava)

  • Mengangkut darah dari seluruh tubuh ke serambi kanan jantung.
  • Membawa darah kaya karbon dioksida untuk diangkut ke jantung, paru-paru, kemudian dilepas ke atmosfer.
  • Vena cava superior mengangkut darah yang berasal dari kepala dan tangan.
  • Vena cava inferior mengangkut darah yang berasal dari tubuh dan kaki.
  • Bercabang-cabang menjadi pembuluh vena kemudian bercabang-cabang sampai paling kecil yang disebut venula.

Pembuluh balik paru - paru (vena pulmonalis)

  • Terdiri atas pembuluh balik paru-paru kanan dan kiri. Keduanya bersatu menuju serambi kiri jantung membawa darah yang kaya akan oksigen.
  • Pembuluh balik paru-paru kanan mengangkut darah dari paru-paru kanan.
  • Pembuluh balik paru-paru kiri mengangkut darah dari paru-paru kiri.

C. Sistem Perdaran Darah

Peredaran darah tertutup adalah darah mengalir atau beredar melalui pembuluh darah di dalam tubuh manusia. Peredaran darah rangkap adalah darah mengalir melalui jantung dua kali.

Sistem peredaran darah rangkap terdiri atas:

  • Peredaran darah kecil
  • Peredaran darah besar

1. Peredaran Darah Kecil


Darah miskin O₂ dan kaya CO₂ dari bilik kanan jantung keluar melalui arteri pulmonalis menuju paru-paru kanan dan paru-paru kiri Darah menuju arteriol, kemudian ke kepiler paru-paru yang berada di sekeliling alveolus Di alveolus terjadi difusi gas, yaitu keluarnya karbondioksida dari kapiler ke alveolus dan masuknya oksigen dari alveolus ke kapiler darah Darah mengalir ke vena paru-paru paling kecil (venula), ke vena menuju serambi jantung. Vena ini disebut vena pulmonalis yaitu vena yang mengalirkan darah kaya akan O₂ drai paru-paru ke serambi kiri jantung Peredaran darah kecil disebut juga peredaran darah dari jantung ke paru-parur atau peredaran darah paru-paru

2. Peredaran Darah Besar

Darah mengalir menuju Aorta karna bilik kiri jantung berkontraksi dan katup Dari aorta darah akan mengalir ke percabangan arteri berbagai organ jarigan di seluruh tubuh termasuk kepa adan badan, kecuali jantung dan paru-paru Didalam jaringan tubuh terjadi difusi oksigen dan zat-zat makanan dari kapiler ke jaringan dan sebaliknya Setelah terjadi pertukaran zat, darah menuju venula, kemudian ke vena dan kembali ke serambi kanan jantung lewat vena besar Peredaran darah besar ini disebut peredaran darai dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung

3. Sistem Peredaran Darah Jantung

Pembuluh nadi besar (aorta) memiliki dua percabangan menuju jantung yang disebut arteri koronaria yang berfungsi mengalirkan darah kaya O₂ dan zat makanan untuk metabolism otot jantung Setelah terjadi pertukaran zat antara kapiler dengan jaringan, darah menuju vena koronaria dan kembali lagi ke jantung Didtem peredaran ruang jantung ke jaringan jantung kemudian kembali lagi ke ruang jantung disebut sistem peredaran darah jantung

D. Struktur dan Fungsi Darah

  • Mengatur suhu tubuh
  • Mengangukut bahan-bahan metabolisme seperti O2 dan zat-zat makanan sisa metabolism
  •  Membunuh kuman atau kekebalan
  • Mengederkan hormone dan enzim
  • Mempertahankan pH tubuh
  • Menutup luka

1. Darah

a. Plasma Darah

Cairan darah berwarna kekuningan. Mengandung 90% air dan zat terlarut. Fungsi plasma darah: Mengatur tekanan osmotik darah Membawa zat makanan ke seluruh tubuh Mengangkut sisa metabolisme dari tubuh Di dalam plasma darah terdapat Fibrinogen ➜ pembekuan darah dengan membentuk benang-benang fibrin. Serum, yaitu cairan kuning yang telah dipisahkan dari fibrinogen, mengandung antibodi.

 Plasma darah

b. Sel Darah Merah (Eritrosit)

Sel darah yang paling banyak jumlahnya. Setiap 1 mm3 darah mengandung 5-6 juta eritrosit. Dibentuk di sumsum tulang. Berbentuk bulat pipih, tidak berinti, dan cekung di kedua sisi (bikonkaf). Berwarna merah karena mengandung hemoglobin (pigmen merah yang mengandung zat besi). Ketika darah melewati paru-paru, oksigen terikat pada hemoglobin. Eritrosit bergerak ke jaringan tubuh dan melepaskan oksigen yang selanjutnya berdifusi ke dalam sel tubuh, untuk membakar zat-zat makanan sehingga terbentuk energi.

 Sel darah merah (erirosit) dari berbagai sisi

c. Sel Darah Putih (Leukosit)

5.000-10.000 leukosit / mm³ darah. Dan akan meningkat jika terjadi infeksi. Usia 12 – 13 hari. Dibentuk di sumsum tulang, limpa, dan kelenjar getah bening. Bentuk tidak tetap, memiliki inti, dapat bergerak secara amoeboid dan dapat menembus dinding kapiler. Keluarnya leukosit dari dinding kapiler disebut (diapedesis). Berfungsi melindungi tubuh dari kuman-kuman penyakit , misal dengan memakan bakteri atau menghasilkan antibodi. Terdapat lima jenis leukosit : monosit, limfosit, neutrofil, eosinofil, basofil. Leukosit melebihi jumlah normal ➜ leukositosis. Leukosit kurang dari jumlah normal ➜ leukopeni.

Sel Darah Putih (Leukosit)

E. Struktur dan Fungsi Darah

1. Darah

Sel Darah Putih (Leukosit) Keping Darah 250 ribu/mm³ darah. Usia 7-9 hari. Berbentuk tidak teratur dan tidak berinti. Berperan dalam proses pembekuan darah.

2. Golongan Darah

Penggolongan darah menurut Karl Landsteiner adalah sebagai berikut:

  • Golongan darah A, jika sel darah merah seseorang mengandung aglutinogen A
  • Golongan darah B, jika sel darah merah seseorang mengandung aglutinogen B
  • Golongan darah AB, jika sel darah merah seseorang mengandung aglutinogen A dan B
  • Golongan darah O, jika sel darah merah seseorang tidak mengandung aglutinogen A dan B

3. Transfusi Darah

Penggolongan darah sangat berguna pada transfusi darah. Orang yang memberikan darahnya disebut donor dan orang yang menerima darah disebut resipien. Jika golongan darah donor tidak sesuai dengan golongan darah resipien, maka darah resipien akan menolak darah donor dengan menggumpakan darah.

Skema Transfusi darah

F. Limfa, Kura (Limpa), dan Tonsil

1. Limfa

Limfa atau getah bening adalah cairan bening berwarna sedikit kekuning-kuningan yang berasal dari plasma darah yang keluar dari pembuluh darah Susunan limfa mirip dengan plasma darah dan mengandung leukosit, fibrinogen serta trombosit. Limfa dari jaringan tubuh akan kembali ke darah melalui pembuluh limfa. Limfa masuk ke dalam pembuluh-pembuluh kecil yang ujungnya terbuka yang disebut pembuluh limfa.

Tubuh kita memiliki dua pembuluh lifa besar yaitu pembuuh limfa kanan yang mengumpulkan limfa dari jantung, dada, kepala, leher dan lengan atas. Cairan limfa tersebut akhirnya masuk ke vena bawah selangka kanan Pembuluh limfa kiri mengumpulkan limfa dari bagian bawah tubuh sebelah kiri yang akhirnya masuk ke vena bawah selangka kiri Pembuluh limfa membentuk simpul atau disebut kelenjar limfa pada empat tertentumisalnya pada leher, pangkal paha dan ketiak.

Kelenjar limfa berfungsi sebagai tempat pertahanan terhadap kuman dan pembuatan leukosit Sistem pertahanan lain dilakukan oleh kura atau limpa yang terletak di sebelah belakang lambung. Selain sebagai sistem pertahanan yaitu membunuh kuman, limpa juga berfugsi sebagai tempat pembuatan leukosi, menimbun darah dan pembongkaran eritrosit yang rusak

2. Tonsil

Tonsil berfungsi mengumpulkan dan mengeluarkan pathogen yang masuk ke faring melalui makanan atau udara pernafasan Sepasang tonsil langit-langit terletak di belakang rongga mulut Tonsil langit-langit merupakan tonsil yang paling besar dan paling sering terinfeksi yang sering disebut dengan amandel

G. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Transportasi Manusia

1. Keracunan Gas Karbon Monoksida

Karbon monoksida akan membentuk karboksihemoglobin yang mengakibatkan hemoglobin tidak mampu mengikat dan megedarkan oksigen. Hal ini dapat terjadi misalnya menghirup asap rokok atau asap kendaraan bermotor.

2. Anemia

Anemia merupakan kondisi kekurangan hemoglobin. Anemia terjadi karen akehilangan darah, kekurangan produksi eritrosit, eritrosit memiliki kadar hemoglobin rendah atau hemoglobin abnormal. Penderitanya akan mengalami kelelahan, tampat pucat serat pernafasan pendek.

3. Polisitemia

Polisitemia merupakan kondisi saat eritrosit melebihi normal sehingga darah menjadi kental. Kondisi ini dapat menaikkan viskositas darah, menurunkan kecepatan aliran darah dan menyumpat kapiler.

4. Leukimia

Leukimia adalah kanker darah yang terjadi karena produksi leukosit terlalu banyak atau tidak normal sehinggal sel-sel leukosit tidak matang dan fungsi imunitas tidak optimal Dapat mengganggu produksi eritrosit dan trombosil sehingga menyebabkan anemia atau hemofilia

5. Hemofilia

Hemofilia atau keadaan darah sukar membeku merupakan kelainan genetis (warisan).

6. Trombositopenia

Trombositopenia adalah keadaan jumlah trombosit di bawah normal Disebabkan oeh pendarahan kronis melalui pembuluh darah dan kapiler, kerusakan trombosit, kurangnya trombosit karena kelainan genetis, anemia pernisiosa, terapi obat dan terapi radiasi

7. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Terjadi jika tekanan systole darah lebih tinggi dari 150 mmHg dan tekanan diastole darah lebih tinggi dari 90 mmHg. Penderita ini mengalami otot jantung yang bekerja lebih keras yang akhirnya membesar khususnya bilik kiri. Kondisi ini dapat mengakibatkan gagal jantung, pendarahan otak (stroke) dan pecahnya pembulh darah. 

8. Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)

Terjadi jika systole darah kurang dari 120 mmHg dan tekanan diastole kurang dari 80 mmHg Penderita ini otot jantung bekerjalemah akhirnya mengkerut dan mengakibatkan lemah jatung, stroke karena otot kekurangan pasokan oksigen dan tubuh lemah

9. Varises

Varises merupakan pelebaran vena akibat katup vena tidak berfungsi dengan baik sehingga menghambat aliran darah ke jantung Penyebabnya adalah sering berdiri terlalu lama, obesitas dan kehamilan

10. Atherosklerosis dan Arteriosklerosis

Atherosklerosis merupakan penimbunan lemah pada arteri. Arteriosklerosisaalah penimbunan zat kapur (kalsium) di dindih arteri. Penyakit ini menyebabkan arteri tersumbat dan akhirnya pecah.

11. Jantung

Faktor-faktor yang menyebabkan serangan jantung adalah kolesterol yang tinggi, hipertensi, merokok, kegemukan, tidak berolahraga, diabetes militus dan kelainan genetis. Penyebab masalah jantung yang utama adalah kurangnya pasokan darah koronaria atau kegagalan konduksi listrik jantung, pola hidup serba terburu-buru juga memicu penyakit jantung.