Ilmu Pengetahuan Alam | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi seputar sistem pernapasan pada manusia diantaranya organ pada sistem pernafasan manusia, mekanisme pernapasan, Mekanisme pertukaran 02 dan CO2, frekuensi pernapasan, volume udara pernapasan, kelainan dan penyakit sistem pernapasan, dan pernapasan buatan dalam mata pelajaran IPA kelas delapan.

Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu Bapak Ibu Guru dan anak didik dalam mencari referensi tentang materi seputar sistem pernapasan pada manusia diantaranya organ pada sistem pernafasan manusia, mekanisme pernapasan, Mekanisme pertukaran O2 dan CO2, frekuensi pernapasan, volume udara pernapasan, kelainan dan penyakit sistem pernapasan, dan pernapasan buatan.
A. Organ pada Sistem Pernafasan Manusia
1. Hidung
Hidung dilengkapi dengan rambut hidung yang berfungsi untuk menyaring udara sehingga kotoran tidak masuk ke paru-paru. Hidung memiliki kelenjar lender yang berfungsi mengatur kelembaban udara. Oleh sebab itu sebaiknya bernafas melalui hidung bukan lewat mulut Hidung sebaiknya selalu bersih dan rambut hidung tidak dipotong.
2. Saluran Pernapasan
Meliputi trakea, bronkus, dan bronkiolus Fungsinya untuk mengalirkan udara pernapasan dari hidung ke paru-paru. Diujung frontal trakea terdapat tekak yang berfungsi membuka dan menutup saluran pernafasan Dilaring terdapat pita suara sehingga kita dapat bersuara. Saluran pernapasan tersusun dari cincin-cincin tulang rawan sehingga saluran pernapasan akan selalu terbuka. Dalam saluran juga ada silia yang sangat peka terhadap benda asing yang memasukinya Biasanya kita akan batuk, tersedak dan bersin jika benda asing memasuki saluran perapasan.
3. Paru-Paru
Paru-paru terbagi menjadi dua bagian yaitu kanan yang terdiri dari tiga lobus dan kiri dua lobus. Paru-paru dilindungi selaput pembungkus yang disebut pleura. Memiliki gelembung-gelembung kecil seperti bola yang disebut alveolus. Alveolus merupakan tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida. Paru-paru mengeluarkan karbon dioksida agar tidak meracuni sel-sel tubuh. Setiap menit paru-paru dapat menyerap sekitar 250 mL oksigen dan mengeluarkan sebanyak 200 mL karbon dioksida.
B. Mekanisme Pernapasan
Secara normal pernapasan merupakan kerja sama antara tulang dada dan otot dada, diagfragma serta otot perut. Bernapas terdiri dari dua fase: Inspirasi, proses masuknya udara sampai ke paru-paru. Ekspirasi, proses keluarnya udara dari paru-paru. Mekanisme pernapasan ada dua macam Pernapasan dada ➜ membesarkan dan mengecilkan dada saat bernafas Pernapasan perut ➜ membesarkan dan mengecilkan perut saat bernafas
C. Mekanisme Pertukaran O2 dan CO2
Oksigen berdifusi dari alveolus ke dalam darah → Hemoglobin (Hb) sel darah merah mengikat oksigen membentuk oksihemoglobin → Oksigen diedarkan oleh darah ke seluruh jaringan dan sel tubuh → Di dalam sel tubuh, darah melepaskan oksigen sehingga oksihemoglobin kembali menjadi hemoglobin → Oksigen dilepaskan pada sel tubuh untuk respirasi sel atau proses oksidasi biologi.
Respirasi adalah reaksi antara zat makanan dengan oksigen yang menghasilkan energi, karbon dioksida, dan uap air. Energi hasil respirasi digunakan untuk kegiatan tubuh, sedangkan karbon dioksida dan uap air dikeluarkan dari tubuh. Karbon dioksida berdifusi dari jaringan ke dalam darah → Hb mengikat karbon dioksida membentuk karbaminohemoglobin → Karbon dioksida dibawa ke paru-paru → Di paru-paru, karbon dioksida berdifusi masuk ke alveolus → Karbon dioksida dikeluarkan melalui saluran pernapasan dan air dikeluarkan dalam bentuk uap air.
D. Frekuensi Pernapasan
Orang normal bernapas 12-15 kali per menit. Frekuensi bernafas dipengaruhi oleh jenis kelamin, aktivitas dan usia Pada wanita memiliki volume paru-paru yang lebih kecil daripada pria sehingga frekuensi bernapas lebih banyak. Semakin cepat tubuh beraktivitas, makin cepat ula frekuensi pernapasannya. Saat menahan napas beberapa saat akan membuat kita terengah-engah sehingga frekuensi pernapasan meningkat.
Berada diruang yang sempit dan kekurangan oksigen juga dapat menyebabkan frekuensi pernapasan bertambah cepat untuk memperoleh oksigen lebih banyak. Bayi dan balita memiliki frekuensi bernapas lebih banyak disbanding orang dewasa karena volumeya yang relative lebih kecil dan sel-sel pada bayi sedang berkembang sehingga butuh pasokan oksigen lebih banyak.
E. Volume Udara Pernapasan
Berikut adalah volume udara pernapasan paru-paru manusia

F. Kelainan dan Penyakit Sistem Pernapasan
1. Tuberkulosis (TBC)
Disebabkan oleh bakteri Bacillus tuberculosis Selain menyebabkan radang paru-paru penyakit ini menyebabkan alveolus mengandung banyak cairan sehingga mengganggu proses difusi oksigen dan karbon dioksida
2. Pneumonia
Disebabkan oleh infeksi bakteri, virus dan jamur Infeksi tersebut menyebabkan peradangan pada paru-paru sehingga mengakibatkan cairan tertimbun di alveolus
3. Bronkkitis
Menyebabkan peradangan pada dinding bronkus yang disebabkan oleh virus Penyakit ini menyebabkan batuk berdahak
4. Asma
Menyebabkan penyempitan saluran pernapasan Penyakit ini dapat disebabkan oleh alergi
5. Emfisema
Menyebabkan alveolus penuh dengan cairan sehingga menghambat proses difusi oksigen dan karbon dioksida
6. Kanker Paru-Paru
Menyebabkan sel-sel paru-paru tumbuh tidak terkendali dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya Jaringan kanker akan mendesak alveolus sehingga tidak berfungsi lagi. Perokok memiliki kemungkinan terkena kanker paru-paru jauh lebih tinggi disbanding bukan perokok
G. Pernapasan Buatan
Pernapasan buatan atau CPR (cardiopulmonary resuscitation) sangat penting untuk menolong orang berhenti bernapas akibat kecelakaan misalnya tenggelam atau pingsan.
Langkah-langkah melakukan pernapasan buatan adalah sebagai berikut:
- Pastikan korban dalam keadaan telentang. Letakkan satu telapak tangan di atas dada bagian tengahnya, kemudian letakkan telapak tangan kedua diatas tangan pertama. Posisi sikut harus lurus dan bahu berada tepat di atas lengan.
- Tekan dada sedalam 5 cm sebanyak 30 kali dengan kecepatan satu sampai dua tekanan per sekon. Saat menekan, gunakan tubuh bagian atas kamu, tidak hanya kekuatan lengan, kemudian periksa apakah sudah terlihat tanda-tanda korban bernapas atau bergerak. Jika belum, lanjutkan proses ini hingga tenaga medis dating dengan kecepatan 100 tekanan per menit.
- Kamu dapat memeriksa apakah dia dapat bernapas dengan normal atau belum dengan cara melihat gerakan dadanya serta dekatkan telinga dan pipi kamu ke hidung dan mulutnya. Jika belum dapat bernapas dengan normal lakukan pernapasan buatan dengan metode mulut ke mulut.