Kumpulan Teknik Vokal Bernyanyi Satu Suara (Unisono) secara Berkelompok

Seni Budaya | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi seputar kumpulan beberapa teknik vokal bernyanyi satu suara (unisono) secara berkelompok dalam mata pelajaran seni budaya kelas tujuh revisi. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang teknik vokal bernyanyi satu suara (unisono) secara berkelompok dalam mata pelajaran seni budaya.

Kumpulan Teknik Vokal Bernyanyi Satu Suara (Unisono) secara Berkelompok

Gambar: freepik

Berikut ini adalah teknik yang bisa kalian gunakan dalam mempraktikkan teknik vokal bernyanyi satu suara unisono. Adapun teknik-teknik tersebut adalah sebagai berikut.

1. Organ Penggerak

Organ tubuh ini berfungsi menggerakkan serta mendorong udara sehingga mampu menggerakkan pita suara dan menghasilkan suara. Bagian tubuh yang termasuk organ penggerak adalaha sebagai berikut.

a. Paru-Paru

Paru-paru berfungsi menghirup udara. Udara tersebut, setelah dimanfaatkan untuk mendapatkan oksigen bagi tubuh dalam aktivitas pernapasan. Sisanya diembuskan keluar melalui tenggorokan dan hidung. Embusan udara inilah yang dimanfaatkan untuk menggetarkan pita suara sehingga menghasilkan suara.

Paru-paru terletak dibagian rongga dada bagian atas, otot dan rusuk membatasi bagian samping dan diafragma membatasi bagian dibawah paru. Bagian paru terbagi atas dua yaitu pulmo dekster dengan 3 lobus dan pulmo sinister dengan 2 lobus. Paru-paru kiri lebih kecil dibandingkan paru-paru kanan Setiap lobus dari paru seperti balon yang diisi dengan spons, udara masuk dan keluar melalui satu jalan. Paru-paru dibungkus oleh selaput yang mengelilingi kedua paru-paru dan memisahkan paru-paru dari dinding dada disebut pleura.

b. Laring (pangkal tenggorok)

Laring adalah organ tubuh tempat pita suara berada. Dan luar laring dapat dilihat di dekat jakun. Pita suara inilah yang mula-mula menghasilkan suara. Jika terkena sentuhan udara yang diembuskan oleh paru-paru, pita suara akan bergetar membuka, menutup, merentang, atau menggerut untuk membentuk suara dan menghasilkan nada setelah dikoordinasikan dengan alat-alat artikulasi di ronggamulut dan hidung.

c. Faring (batang tenggorok)

Organ ini menghubungkan laring dengan rongga mulut dan rongga hidung. Organ ini sangat rentan dengan gangguan udara jika organ tubuh ini terganggu, akan menimbulkan radang dan didalamnya akan terproduksi banyak lendir yang menimbulkan rasa gatal. Oleh karena itu, kebersihan organ tubuh ini dari lendir akan menghasilkan suara yang merdu.

d. Diafragma (sekat rongga dada)

Diafragma merupakan otot besar yang melintang di antara rongga dada dan rongga perut. Fungsinya mengatur kerja paru-paru otomatis. Gerakan diafragma memberi kesempatan rongga untuk mengembang dan mengempis. Dalam kaitannya dengan teknik bernyanyi, diafragma sangat bermanfaat untuk memperbesar kapasitas paru-paru.

2. Organ Penggetar

Organ tubuh yang tergolong sebagai alat penggetar dalam menghasilkan suara yaitu pita suara. Pita suara berbentuk jaringan tenunan otot yang tipis dan elastis berwarna kekuningan. Jika disentuh udara yang diembuskan paru-paru, pita suara akan bergetar dan menghasilkan suara. Baik pada laki-laki atau perempuan, pada fase tertentu, pita suara akan mengalami perubahan sehingga suara pun akan mengalami perubahan yang mengikuti usia.

Posisi pita suara yang berbeda-beda akan menghasilkan suara yang berbeda-beda. Perhatikan penjelasannya berikut ini.

a. Terbuka lebar

Apabila pita suara terbuka lebar, udara akan keluar dari paru-paru tanpa hambatan. Dalam posisi seperti itu akan dihasilkan suara h.

b. Tertutup rapat

Jika suara tertutup rapat, laring juga ikut tertutup. Maka, udara dari paru-paru akan terhambat dan akan menghasilkan suara hamzah (hambat glotal).

c. Bagian atas terbuka sedikit

Jika pita suara bagian atas terbuka sedikit, akan menyebabkan udara dari paru-paru akan menggetarkan pita suara. Dalam posisi seperti ini, akan dihasilkan suara yang jika diolah oleh alat ucap (artikulasi) akan menghasilkan aneka macam suara.

d. Bagian bawah terbuka sedikit

Pada posisi pita suara tersebut, akan dihasilkan suara-suara lemah karena udara yang berembus dari paru-paru akan keluar begitu saja tanpa kekuatan. Suara demikian cocok untuk berbisik dan bernyanyi dengan teknik bersenandung.

3. Alat Ucap

Alat ucap manusia adalah mulut, yang terdiri dari dua bagian yaitu artikulator dan titik artikulasi. Artikulator adalah alat ucap yang dapat digerakkan atau digeserkan untuk menimbulkan berbagai macam bunyi. Alat artikulator adalah lidah. Titik artikulasi bagian alat ucap yang menjadi tumpuan atau titik sentuh artikulator. Organ yang termasuk titik artikulasi adalah bibir, gigi, langit-langit keras, langit-langit lunak, dan tekak.

Penempatan artikulator pada titik-titik artikulasi secara tepat akan menghasilkan kejelasan lafal dalam bernyanyi karena dalam bernyanyi yang diucapkan bukan hanya nadanya tetapi liriknya. Lirik adalah teks lagu yang akan dikomunikasikan kepada pendengar lewat nyanyian. Lafal yang benar dan tepat akan sanggup memberikan pengertian untuk diresapi pendengar.

4. Resonator

Resonator merupakan organ tubuh yang berfungsi memantulkan getaran suara yang ditimbulkan oleh pita suara. Pantulan di dalam rongga organ resonator akan semakin menguatkan suara. Bandingkan dengan rongga pada badan gitar. Tanpa rongga tersebut, getaran suara dari senar tidak akan kuat dan yang termasuk organ resonator adalah rongga mulut, rongga dada, dan rongga hidung.

Untuk mendapatkan suara yang merdu dalam bernyanyi, dibutuhkan organ-organ tubuh yang prima. Untuk itu, organ tubuh yang berkaitan langsung dengan pembentukan suara tersebut harus dilatih dengan baik.

Latihan-latihan yang bisa kalian lakukan dalam mendapatkan suara yang bagus, antara lain sebagai berikut.

a. Latihan intonasi

Latihan intonasi meliputi latihan aksentuasi yaitu memberikan tekanan pada bagian tertentu dari sebuah lagu. Dan latihan dinamik yaitu menambah atau mengurangi kuat lemahnya suara.

b. Latihan artikulasi

Latihan artikulasi adalah latihan ketepatan pelafalan bunyi dengan alat ucap yang meliputi latihan vokalisasi dan latihan pembentukan bunyi-bunyi konsonan.

c. Latihan pernapasan

Latihan pernapasan adalah latihan untuk menghasilkan peningkatan kapasitas paru-paru agar dalam bernyanyi tidak kehabisan napas. Latihan ini meliputi sebagai berikut.

1) Latihan pernapasan dada

Melakukan latihan pernapasan dengan membusungkan dada ketika menarik napas. Latihan ini sekaligus dapat memperkuat otot-otot di sekitar dada agar menjadi lentur. Meskipun demikian, pernapasan dada menghasilkan pernapasan yang kurang stabil sehingga kurang baik bagi teknik pernapasan untuk bernyanyi.

2) Latihan pernapasan bahu

Melakukan pernapasan dengan menarik napas mengangkat bahu untuk mengisi paru-paru. Cara seperti ini tidak baik karena napas yang dihasilkan dangkal atau udara yang terhidup minim sehingga kalimat yang diucapkan sering kali terputus-putus.

3) Latihan pernapasan diafragma

Pernapasan diafragma lazim disebut pernapasan rongga perut. Latihannya dengan malakukan pernapasan menggembangkan rongga perut atau diafragma. Cara ini merupakan pernapasan yang optimal untuk bernyanyi karena akan menghasilkan napas yang panjang, ringan, santai sehingga produksi suara lebih bermutu.

4) Latihan frasering

Frasering adalah aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar dalam bernyanyi. Dengan frasering yang benar pesan dan maksud lagu akan mudah dimengerti oleh pendengar. Frasering dalam bernyanyi disesuaikan dengan kaidah komunikasi yang berlaku.