Cerita Inspiratif | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi seputar kumpulan unsur-unsur kebahasaan teks cerita inspiratif dalam mata pelajaran bahasa Indonesia kelas sembilan revisi. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang unsur-unsur kebahasaan teks cerita inspiratif dalam mata pelajaran bahasa Indonesia kelas sembilan.

Gambar: freepik.com
Teks cerita inspiratif memiliki unsur kebahasaan yang hampir sama dengan teks cerpen karena keduanya tergolong teks naratif. Unsur-unsur kebahasaan yang cenderung digunakan pengarang dalam menuliskan teks cerita inspiratif adalah sebagai berikut.
1. Menggunakan Kalimat Deskriptif
Kata/kalimat deskriptif adalah kata/kalimat yang berfungsi menggambarkan sesuatu sehingga pembaca atau pendengar seperrti melihat dan merasakan sendiri hal yang digambarkan. Biasanya yang digambarkan adalah tokoh, latar, atau peristiwa yang dialami tokoh. Kalimat deskripsi membantu pembaca untuk membayangkan apa yang dia bicarakan seolah-olah dia melihat, merasakan atau mengalaminya sendiri.
Deskripsi kalimat adalah kalimat yang menggambarkan properti atau fitur khusus suatu objek. Sifat-sifat ini berhubungan dengan hal-hal khusus yang dapat dipahami oleh panca indera, misalnya dalam bentuk ukuran seperti besar dan kecil, tinggi dan rendah. Warna-warna seperti merah, kuning, biru. Rasanya seperti manis, pahit, pahit, halus, kasar dan sebagainya.
Ciri-Ciri Kalimat Deskripsi
- Secara umum, set deskripsi berisi penjelasan tentang sifat fisik suatu objek.
- Kalimat ini dirumuskan seolah-olah pembaca dapat merasakan apa yang dijelaskan oleh penulis.
- Di dalamnya banyak menemukan ekspresi yang menunjukkan karakteristik atau keadaan suatu objek yang sedang dibahas.
- Ini berisi representasi objek yang dibahas secara rinci.
- Hal-hal yang dijelaskan biasanya dalam bentuk warna, ukuran, bentuk, rasa dan sifat lainnya.
- Objek yang dijelaskan atau dijelaskan dapat dipahami dengan panca indera.
Tujuan Kalimat Deskripsi
Deskripsi kalimat yang dibuat dimaksudkan untuk memberikan pembaca penjelasan atau deskripsi suatu objek sehingga mereka dapat memahami isi kalimat. Dengan kata lain, frasa ini dirumuskan sedemikian rupa sehingga pembaca tampaknya merasakan secara langsung apa yang telah digambarkan atau dituangkan oleh penulis ke dalam paragraf.
Tahapan Pembuatan Kalimat Deskripsi
- Kalian perlu menentukan topik atau objek mana yang akan dibahas.
- Kalian harus menentukan tujuan objek yang akan dibahas.
- Kumpulkan data dan amati langsung apa yang sedang dibahas.
- Atur data yang sebelumnya dikumpulkan sebagai kerangka kerja untuk esai.
- Jelaskan data sebagai set deskripsi yang telah disesuaikan dengan objek yang akan dibahas.
Struktur Kalimat Deskripsi
- Bagian deskripsi adalah salah satu struktur yang memberikan gambaran umum tentang objek yang terkait dengan apa yang sedang dibahas
- Identifikasi, salah satu struktur yang memuat identitas seseorang atau objek yang akan dideskripsikan.
- Klasifikasi adalah salah satu struktur yang berisi aturan tertulis sesuai dengan standar yang diberikan.
Contoh Kalimat Deskripsi
- Gajah jantan dan betina memiliki bobot yang berbeda, sedangkan gajah jantan memiliki berat sekitar 3 ton dan hampir seberat dua bus.
- Bunga Raflesia Arnoldi adalah bunga yang mengeluarkan bau sangat buruk yang menyerupai bau bangkai, bunga ini juga sering disebut bunga bangkai.
- Tanaman kantong semar memakan serangga kecil yang menembus kantong.
- Pohon jati menjatuhkan daunnya selama musim kemarau untuk mengurangi penguapan.
- Ayah baru saja membeli kucing yang sangat imut, kuning keemasan, bulu yang sangat lembut dan hidung pesek.
- Pantai Sari Ruding memiliki pasir yang sangat halus dan warna putih bersih. Tidak heran jika banyak turis pergi ke sana.
- Sapi dan kambing adalah mamalia karena kedua binatang memiliki kelenjar susu di bagian bawah perut untuk menyusui anak-anak mereka.
- Komodo memiliki lidah yang sangat panjang dan lengket yang menangkap mangsa.
- Kadal diberi kesempatan untuk melepaskan ekornya untuk menipu mereka dan membebaskan mereka dari pekerjaan mereka.
- Singa jantan memiliki bilah yang terlihat seperti rambut yang menutupi sebagian besar wajahnya.
- Hari ini saya bertemu dan bertemu dengan seorang pria tampan dengan kemeja biru dan celana coklat yang mengendarai mobil mewah.
2. Menggunakan Kalimat Ekspresif
Kata ekspresif adalah kata yang mampu menggambarkan isi perasaan tokoh dan pengarangnya. Melalui kata-kata itulah, pikiran dan perasaan tokoh dan pengarang dapat terekspresikan. Biasanya, kata ekspresif menggunakan kutipan langsung atau kata seru.
Contoh kalimat:
- "Alhamdulilah, Tuhan pasti akan memberikan jalan hidup dan berpihak pada kejujuran," tukasnya.
- "Jeruk...jeruk..jeruk. Salak...salak..salak," teriak pemuda itu sambil merangkak.
- "Capek, tapi, ya mau ngimana lagi. Namanya juga usaha. Saya tak mau menyusahkan orang lain. Saya harus mandiri," tuturnya, bersemangat.
Kalimat yang diungkapkan tokoh tersebut merupakan luapan atau ungkapan perasaan. Kalimat itu benar-benar mengekspresikan isi hati dan perasaannya. Kalimat ini ketika dibaca atau didengar mampu menimbulkan rasa empati bagi pembaca atau pendengarnya. Misalnya, "Alhamdulilah" merupakan ungkapan rasa syukur yang luar biasa dari sang tokoh karena telah keluar dari masalah.
3. Menggunakan Majas
Majas adalah penggunaan gaya bahasa untuk memperoleh efek tertentu, baik untuk memperoleh efek keindahan, keekspresifan, dan lain-lain. Majas adalah salah satu bentuk gaya bahasa untuk mendapatkan suasana dalam sebuah kalimat agar semakin hidup. Mudahnya bisa kita pahami bahwa majas itu bisa menjadi ungkapan yang bisa menghidupkan suatu kalimat.
Majas melakukan penyimpangan dari makna dari suatu kata yang biasa digunakan. Contohnya seperti di awal artikel tadi, “tangan kanan”. Tangan kanan jika dilihat dari makna sebenarnya ialah anggota tubuh manusia. Namun, dalam kalimat “Dia termasuk tangan kanan Pak Budi”, maka makna anggota tubuh pun hilang. Makna “tangan kanan” berubah menjadi orang kepercayaan.
Ada beberapa majas yang sering digunakan dalam teks cerita inspiratif yaitu sebagai berikut.
a. Majas Metafora
Metafora disebut sebagai gaya bahasa perbandingan langsung karena tidak mempergunakan kata-kata pembanding. Menurut Rachmat Djoko Pradopo dalam Pengkajian Puisi (1990), metafora ini bahasa kiasan seperti perbandingkan, hanya saja tidak menggunakan kata pembanding.
Bahasa kiasan ini terdiri dari dua bagian. Bagian tersebut ialah term pokok dan term kedua. Term pokok menyebutkan hal yang dibandingkan, sedangkan term kedua untuk membandingkan. Posisinya tidak perlu berurutan.
Berikut contoh majas metafora:
- Presiden Amerika tersulut api amarah
- Adikku cinta buta dengan idolanya
- Bertemu sang pujaan, hatiku berombak
- Sepulang kerja, wajah lemon terpampang
- Teman-teman pasang muka tembok
- Jangan sampai tertipu buaya darat
Contoh majas metafora dalam teks cerita inspiratif:
- Orang yang selalu tegak di tengah hantaman badai, itulah potret kehidupan Affan Gaffar.
- Akan tetapi,menjelang separuh dari sekolahnya di SR itu, ayahnya yang selama ini menjadi tulang punggung keluarganya meninggal dunia.
- Kejujuran adalah sebuah tameng pelindung pada saat tidak ada orang lain yang mampu menyelamatkan kita.
b. Majas Perumpamaan
Majas perumpaman merupakan majas yang membandingkan sesuatu secara tidak langsung sehingga menggunakan kata-kata perbandingan, misalnya bak, ibarat, laksana, seperti, bagai, dan bagaikan. Dalam teks cerita inspiratif, majas ini juga digunakan untuk membandingkan kekuatan karakter tokoh atau membandingkan beratnya cobaan tokoh.
Majas perumpaaan pada umumnya adalah majas yang dapat memiliki makna konotasi atau makna yang tidak sebenarnya dengan mengibaratkan suatu benda atau suatu hal dengan benda yang lain untuk menjelaskan sifat, perasaan, dan fisik seseorang. Majas ini membuat kalimat yang diungkapkan oleh pengarang menjadi lebih indah. Majas perumpamaan memiliki istilah lain atau sinonim yaitu majas asosiasi.
Asosiasi adalah suatu kelompok yang memiliki suatu kesamaan dalam satu ikatan. Oleh sebab itu, majas perumpamaan atau majas asosiasi adalah suatu gaya bahasa yang membandingkan suatu keadaan dengan keadaaan lainnya karena adanya persamaan. Majas asosiasi dapat dilihat dengan mudah pada sebuah kalimat karena ditandai dengan adanya pemberian kata sambung “bagaikan, seperti, bak, laksana, ibarat”.
Dari pengertian tersebut, dapat Anda ketahui bahwa majas perumpamaan merupakan majas yang membandingkan 2 hal yang sebenarnya berbeda namun dianggap sama.
Contoh kalimat:
Ibaratnya, bahtera yang sedang berlayar tenang di lautan kehidupan, tiba-tiba, ia dilanda topan dan badai besar yang menimbulkan guncangan dahsyat.
c. Majas Repetisi
Majas repetisi adalah majas yang mengulang kata atau kalimat untuk maksud tertentu. Dalam teks cerita inspiratif ini, majas repetisi biasanya digunakan untuk memberikan penekanan pada sesuatu hal. Dalam wikipedia, repetisi dikelompokkan sebagai salah satu jenis majas penegasan. Merujuk pada laman di atas, repetisi memiliki pengertian perulangan kata, frasa, dan klausa dalam satu kalimat. Pengertian repetisi sebagai istilah sastra dalam KBBI, dijelaskan bahwa 'di awal kalimat'. Sementara dalam artikel wikipedia, menekankan dalam satu kalimat.
Menurut Suladi (2014), repetisi atau perulangan adalah penyebutan kembali suatu unit leksikal yang sama. Perulangan dapat berupa kata, frasa, atau klausa. Di samping itu, terdapat juga perulangan sebagian dan perulangan seluruhnya. Dalam perulangan itu, kemungkinan yang diulang adalah nomina atau verba, atau kategori kata lainnya.
Contoh kalimat:
Melalui kisah ini, digambarkan bagaimana kejujuran dan penyerahan diri pada pertolongan Tuhan membuat Umar tidak takut akan masalah berat yang dihadapinya. Kejujuran sang ibu juga tanpa disadari membuat orang lain (Umar) terlepas dari masalah berat yang menjeratnya. Kejujuran adalah sebuah tameng pelindung pada saat tidak ada orang lain yang mampu menyelamatkan kita. Oleh sebab itu, sebaiknya, kita selalu mengandalkan kejujuran dalam setiap perbuatan dan perkataan. (kata kejujuran diulang berkali-kali karena memberikan penekanan tentang sikap itu).