Teks Eksplanasi | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi seputar kaidah kebahasaan teks eksplanasi dalam mata pelajaran bahasa Indonesia kelas delapan. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang kaidah kebahasaan teks eksplanasi dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.

Gambar: freepik.com
Selain struktur, hal yang membedakan teks eksplanasi dengan jenis teks lainnya adalah kaidah kebahasaan. Berdasarkan isi teks eksplanasi yang ditulis berdasarkan fakta, plilihan kata yang digunakan dalam teks eksplanasi tentu berbeda dengan jenis teks lain. Adapun kaidah kebahasaan yang digunakan dalam teks eksplanasi adalah sebagai berikut.
1. Menggunakan Istilah Ilmiah
Terminologi teknis adalah kata dan gabungan kata yang digunakan dalam konteks tertentu, misalnya istilah yang berkaitan dengan ilmu kimia, istilah kegunungan, istilah matematika, dan sebagainya.
a. Contoh istilah ilmu kimia
- Atom adalah suatu kumpulan materi yang terdiri atas inti yang bermuatan positif, yang biasanya mengandung proton dan neutron, dan beberapa elektron di sekitarnya yang mengimbangi muatan positif inti.
- Senyawa merupakan suatu zat yang dibentuk oleh dua atau lebih unsur dengan perbandingan tetap yang menentukan susunannya. sebagai contoh, air merupakan senyawa yang mengandung hidrogen dan oksigen dengan perbandingan dua terhadap satu. Senyawa dibentuk dan diuraikan oleh reaksi kimia
- Molekul adalah bagian terkecil dan tidak terpecah dari suatu senyawa kimia murni yang masih mempertahankan sifat kimia dan fisik yang unik. Suatu molekul terdiri dari dua atau lebih atom yang terikat satu sama lain.
- Mol adalah satuan pengukuran yang menunjukkan jumlah zat (juga disebut sebagai jumlah bahan kimia). Mol didefinisikan sebagai jumlah atom yang ditemukan persis 0.012 kilogram (atau 12 grams) pada karbon-12, di mana atom karbon-12 tidak terikat, diam dan berada pada keadaan dasarnya
- Fase adalah kumpulan keadaan sebuah sistem fisik makroskopis yang relatif serbasama baik itu komposisi kimianya maupun sifat-sifat fisikanya (misalnya masa jenis, struktur kristal, indeks refraksi, dan lain sebagainya).
b. Contoh istilah kegunungan
- Vulkanik merupakan gempa yang disebabkan oleh gunung berapi. Gempa ini karena adanya aktivitas magma di perut bumi menuju permukaan bumi. Magma tersebut keluar karena mendapatkan tekanan akibat panas di dalam bumi.
- Lava adalah cairan magma yang keluar dari perut bumi. Lava berbentu cair, sehingga lava selalu mengalir menuju tempat yang lebih rendah. Daerah yang dilalui lava akan membentuk sungai atau lembah.
- Dapur magma adalah rumah bagi magma yang ada di perut bumi. Dapur magma disebut juga batholit. Dapur magma memiliki kedalaman yang bervariasi. Besar-kecilnya letusan suatu gunung api tergantung letak dapur magmanya. Semakin dalam letaknya, semakin besar kemungkinan gunung tersebut meletus dengan kuat.
- Kubah Lava, jika kecepatan lava yang keluar dari perut bumi lambat, lava dapat langsung membeku, dari lava yang keluar ini akan terus tertumpuk dan itu akan membentuk apa yang disebut dengan kubah lava atau “dome”.
- Awan Panas adalah istilah awan panas dipakai untuk menyebut gabungan dari batu, kerikil, abu, pasir dalam suatu masa vulkanik panas yang keluar dari gunung api menuju lereng gunung dengan kecepatan bisa lebih dari 100 km per jam sejauh puluhan km.
- Tremor adalah proses berjalannya magma ke permukaan sebelum terjadinya erupsi menyebabkan getaran. Getaran tersebut biasa disebut dengan tremor. Tremor sendiri biasanya bergerak secara perlahan dan masyarakat tidak selalu merasakan efeknya. Tremor dapat lebih mudah dilihat pada rekaman seismograf.
- Lahar Bercampurnya aliran lava dengan air dan lumpur akan membentuk apa yang disebut lahar. Percampuran itu mengubah sifat lava yang semula panas menjadi dingin.
- Prekursor adalah gejala awal gunung api sebelum erupsi. Gunung sebelum erupsi biasanya sudah menunjukan tanda-tanda perubahan yang dapat ditangkap dengan panca indera manusia atau hanya dapat dideteksi dengan alat.
c. Contoh istilah matematika
- Absis adalah elemen pertama dalam pasangan koordinat. Ketika digambarkan pada bidang koordinat, ini adalah jarak dari sumbu-y. Sering disebut koordinat x.
- Nilai mutlak adalah jarak antara sebuah bilangan dari nol; nilai positif dari sebuah bilangan.
- Asam adalah secara tradisional dianggap semua senyawa kimia yang, ketika dilarutkan dalam air, memberikan larutan dengan aktivitas ion hidrogen lebih besar dari dalam air murni (pH lebih kecil dari 7).
- Sudut lancip adalah sudut positif berukuran lebih kecil dari 90 derajat.
- Segitiga lancip adalah segitiga dengan semua sudutnya berukuran lebih kecil dari 90 derajat.
- Penambah adalah bilangan yang terlibat dalam penjumlahan. Bilangan yang ditambahkan dianggap sebagai tambahan.
- Penjumlahan adalah menghitung jumlah dengan menambahkan dua bilangan atau lebih.
2. Kata Kerja Tindakan (Aksi)
Kata kerja aksi adalah kata kerja aktif yang menunjukkan bahwa suatu subyek sedang melakukan suatu kegiatan, tindakan, aksi atau perbuatan. Kata kerja aksi akan menggambarkan suatu pekerjaan sedang berlangsung.
Kata kerja aksi menyatakan suatu tindakan atau perbuatan untuk menunjukkan kejadian yang sedang berlangsung. Kata kerja aksi bertujuan menjelaskan suatu proses atau peristiwa tertentu yang didukung dengan fakta. Contoh kata kerja aksi yaitu membaca, mengolah, menulis, dan memasak.
Contoh Kalimat:
- Ayah membaca koran di depan teras rumah.
- Pedagang itu mengolah dagangannya dengan sangat bersih.
- Kakak menulis surat lamaran kepada perusahaan baru yang ada di kota kami.
- Ibu memasak ikan yang enak sekali.
3. Menggunakan Kalimat Pasif
Kalimat pasif digunakan untuk menjelaskan suatu hal yang dikenakai pada subjek kalimat. Kalimat dibagi menjadi dua jenis, yaitu kalimat aktif dan kalimat pasif. Kalimat pasif adalah salah satu jenis kalimat yang berdasarkan pada subjek kalimat tersebut. Dalam kalimat pasif, subjek dikenai suatu tindakan. Predikat yang digunakan dalam kalimat pasif biasanya diawali dengan imbuhan ter- dan di-.
Untuk dapat mengidentifikasi sebuah kalimat pasif, kita harus mengetahui ciri-cirinya terlebih dahulu. Simak penjelasan berikut.
- Subjek berperan sebagai pelaku yang dikenai suatu perbuatan.
- Predikatnya berimbuhan di-, ter- ke-an, dan ter-an.
- Predikatnya bisa berupa jenis-jenis kata ganti orang yang diikuti kata kerja tak berimbuhan.
- Objek pada kalimat pasif adalah subjek pada kalimat aktif.
- Biasanya terdapat kata oleh atau dengan di dalamnya.
a. Kalimat Pasif Transitif
Merupakan kalimat yang predikatnya mempunyai objek. Adapun pola dasar kalimat ini adalah O-P-S atau O-P-S-K.
Contoh kalimat:
- Ikan kembung digoreng Ibu siang tadi.
- Bunga mawar itu disiram Rani agar subur.
b. Kalimat Pasif Intransitif
Merupakan kalimat yang predikatnya tidak berobjek. Adapun pola dasar kalimat ini adalah S-P atau S-P-K.
Contoh kalimat:
- Ikan dijual di pasar pagi.
- Ayah terjatuh.
c. Kalimat Pasif Tindakan
Merupakan kalimat pasif yang predikatnya merupakan suatu tindakan atau perbuatan. Adapun predikat ini biasanya berupa jenis-jenis kata kerja berimbuhan di-, ter, ke-, atau kata ganti.
Contoh kalimat:
- Anak kecil itu dipukul oleh temannya.
- Kucing itu dikejar oleh anjing tetangga.
d. Kalimat Pasif Keadaan
Merupakan jenis kalimat pasif yang merupakan keadaan yang menerangkan kondisi subjek. Adapun predikat pada kalimat pasif ini biasanya adalah contoh kata dasar berimbuhan ke-an.
Contoh kalimat:
- Kaki ayah ketindihan lemari itu.
- Raisa ketakutan saat rumah mati lampu.
4. Menggunakan Konjungsi Waktu
Untuk menjelaskan suatu proses atau peristiwa, dalam teks eksplanasi dipergunakan konjungsi yang menunjukkan waktu untuk memperjelas kronologi peristiwa tersebut. Contoh konjungsi waktu adalah sesudah, sementara, sebelum, ketika, sehabis, setelah, sehingga, sejak, selama, sampai, dan kemudian.
Contoh Kalimat:
- Longsor itu terjadi sesudah warga membersihkan lereng gunung itu.
- Untuk sementara jalan yang kena longsor tidak bisa dilalui kendaraan
- Sebelum banjir terjadi daerah itu memang sudah diguyur hujan selama seminggu
- Petir itu menyambar setelah kami lewat di depan rumahnya
- Sejak longsor itu terjadi dia kehilangan semua harta bendanya
5. Menggunakan Konjungsi Sebab-Akibat
Konjungsi merupakan kata tugas yang memiliki fungsi menghubungkan paragraf, persimpangan serta klausa. Dapat disimpulkan bahwa konjungsi merupakan konjungsi antara satu kalimat dan lainnya. Konjungsi biasanya ditempatkan di tengah kalimat, sedangkan konjungsi antara kalimat ditempatkan di akhir atau di awal kalimat setelah tanda seru dan tanda tanya.
Pada saat yang sama, tautan antar paragraf ada di awal paragraf. Kombinasi sebab serta akibat ini menjelaskan apakah peristiwa itu terjadi karena suatu alasan. Kata penghubung yang terkait dengan kontinuitas atau disebut juga kontinuitas adalah kalimat yang menggambarkan peristiwa yang terjadi karena alasan lain.
a. Konjungsi Sebab (Kausal)
Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika konjungsi kausal atau sebab adalah konjungsi yang Amenjelaskan apakah suatu peristiwa atau kejadian terjadi karena sebab tertentu, Contoh kata yang digunakan untuk menyatakan hubungan adalah sebab itu, karena itu dan sebab karena.
Berikut adalah contoh konjungsi sebab :
- Doni terlihat sedih sebab habis dimarahi ayahnya.
- Wajah susi terlihat senang sebab ayah sudah pulang dari lampung.
- Akbar sakit tadi pagi sebab kemarin kehujanan saat pulang sekolah.
b. Konjungsi Akibat (Konsekutif)
Konjungsi akibat merupakan konjungsi yang menggambarkan suatu peristiwa atau kejadian yang telah terjadi serta disebabkan oleh sesuatu yang lain. Kata yang sering digunakan untuk kalimat konjungsi ini adalah akibatnya, sehingga, serta sampai.
Berikut adalah contoh konjungsi Akibat :
- Keluarga kami akan mudik lebaran ke kampung sehingga rumah ini akan kosong.
- Budi malas belajar sehingga nilainya menjadi jelek
- Anwar terjatuh saat naik sepeda motor sehingga kakinya menjadi bengkak.
c. Konjungsi Pertentangan
Konjungsi pertentangan merupakan suatu bentuk konjungsi koordinasi, yang tugasnya adalah untuk menghubungkan dua kalimat yang identik, tetapi untuk membedakan dua bagian sedemikian rupa sehingga bagian kedua umumnya menempati posisi yang lebih penting dalam kalimat daripada bagian pertama. Contoh konjungsi yang saling bertentangan sering menggunakan kata namun, sedangkan, tetapi, sebaliknya dan akan tetapi.
Berikut adalah contoh konjungsi pertentangan :
- Akbar tetap memberikan kelinci kepada bayu meskipun tahu bayu tidak menyukai kelinci.
- Jaket ini masih terlihat bagus dan keren meskipun sudah lama dalam pembuatannya.
- Andi lebih suka bermain diluar rumah meskipun didalam rumah fasilitasnya lengkap.
6. Menggunakan Kata Nomina Umum
Teks eksplanasi biasanya menggunakan kata nomina umum yang banyak diketahui oleh pembaca. Kata tersebut juga bersifat abstrak atau tidak konkret. Kata yang dimaksud adalah kemerdekaan, pembacaan, pendalaman, dan pengendapan.
Contoh kalimat:
- 17 Agustus adalah kemerdekaan rakyat Indonesia
- Setiap hari Senin kami mendengar pembacaan UUD 1945
- Hari ini kami akan melakukan pendalaman Alkitab di gereja
7. Menggunakan Majas
Majas adalah salah satu bentuk gaya bahasa untuk mendapatkan suasana dalam sebuah kalimat agar semakin hidup. Mudahnya bisa kita pahami bahwa majas itu bisa menjadi ungkapan yang bisa menghidupkan suatu kalimat. Majas melakukan penyimpangan dari makna dari suatu kata yang biasa digunakan.
- Majas Alegori adalah majas yang menyatakan dengan ungkapan kiasan atau penggambaran. Contoh: Hidup itu seperti roda berputar, kadang di atas, kadang pula di bawah.
- Majas Metafora adalah majas ini merupakan majas yang memakai analogi atau perumpamaan terhadap dua hal yang berbeda. Contoh: Anak itu dikenal sebagai kutu buku di kelasnya.
- Majas Metonimia adalah majas ini menyatakan suatu hal dengan dengan memakai kata lain yang punya keterkaitan (misalnya sebuah merek dagang). Contoh: Jamaah haji Indonesia pergi ke Makkah menggunakan Garuda.
- Majas Litotes adalah majas yang menggunakan ungkapan penurunan kualitas untuk merendahkan diri. Contoh: Silakan datang ke gubukku yang kumuh.
- Majas Hiperbola adalah majas yang merupakan ungkapan yang berlebihan dan tidak masuk akal. Contoh: Dentuman itu menggelegar membelah angkasa.
- Majas Pars Pro Toto adalah majas yang menggunakan sebagian unsur/objek untuk menunjukkan keseluruhan objek. Contoh: Dari tadi pagi, ia tak menampakkan batang hidungnya.
- Majas Totem Pro Parte adalah majas yang mengungkapkan keseluruhan objek padahal hanya sebagian objek saja. Contoh: Indonesia mengalahkan Malaysia dalam pertandingan sepakbola tadi malam.
- Majas Eufimisme adalah majas yang menggunakan ungkapan lebih halus terhadap ungkapan yang dirasa kasar atau merugikan. Contoh: Saat ini sedang dibahas penyesuaian tarif tol
- Majas Ironi adalah majas sindiran ini digunakan dengan cara menyembunyikan fakta dan mengatakan hal yang sebaliknya. Contoh: Suaranya sangat merdu sekali seperti kaset kusut.
- Majas Sarkasme adalah majas ini bisa dikatakan sebagai sindiran yang kasar. Contoh: Putih benar wajah kamu, sampai bisa aku sendoki bedaknya.
- Majas Sinisme adalah majas sinisme ini lebih bersifat mencemooh atas ide atau pemikiran. Contoh: Kamu sudah pintar ‘kan? Kenapa masih bertanya kepada aku?
- Majas Pleonasme adalah majas yang menambahkan keterangan pada kalimat yang sudah jelas (sebenarnya tidak diperlukan. Contoh: Saya naik lift ke atas.
- Majas Repetisi adalah majas ini merupakan pengulangan kata, frasa, atau klausa untuk mempertegas maksudnya. Contoh: Awas, tunggu kedatanganku besok! Tunggu!
- Majas Aliterasi adalah majas yang menggunakan pengulangan huruf konsonan pada awal kata. Contoh: Beli baju biru bersama Budi.