Mengenal Peralatan Cetak Saring (Sablon) Seni Budaya Kelas VII (Lengkap)

Seni Budaya | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi seputar mengenal peralatan cetak saring/sablon dalam mata pelajaran seni budaya kelas VII revisi terbaru. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang mengenal peralatan cetak saring/sablon dalam mata pelajaran seni budaya.

Mengenal Peralatan Cetak Saring (Sablon) Seni Budaya Kelas VII (Lengkap)

Gambar: freepik.com

Peralatan Cetak Saring

A. Screen

Screen atau kain screen adalah alat untuk memegang gambar yang digunakan mencetak/menyaring cat/tinta, merupakan peralatan utama yang digunakan dalam kegiatan cetak sablon. Screen terbuat dari kain kasa (sutra) seperti saringan. Cara menggunakannya adalah terlebih dahulu screen dipasangkan pada bingkai kayu atau dengan keadaan kain ditegangkan, sehingga tinta akan mengalir melalui pori-pori screen yang kecil dan tipis.

Screen memiliki beberapa macam ukuran pori-pori (lubang), yang penggunaannya disesuaikan dengan benda yang akan dicetak, semakin tinggi ukuran kain screen berarti semakin halus keadaan kain tersebut (semakin banyak lobang/saringannya), yang berarti lubangnya semakin sempit/kecil, sebaliknya semakin rendah nomor kain berarti semakin besar pori-pori screen, jumlah lubangnya semakin sedikit, tetapi lubangnya/pori-pori justru lebih besar.

Adapun ukuran screen itu sendiri diawali dari angka; T30, T50, T60, T90, T100 yang digunakan untuk mencetak jenis tekstil dan T120, T150, T165, T180, T200.

Perbedaan itu nampak pada perbandingan kode screen berikut ini;

Jenis dari kain saring (screen) ada bermacam-macam:

a) Kain sutra

Pengunaan kain screen sutra sebagai tabir screen dimanfaatkan terbatas pada jenis-jenis benda yang meresap (kain) mengingat kemampuan tabir sutra hanya untuk sekali pakai, karena memiliki kelemahan sebagai beerikut: 1) Lemah terhadap zat kimia 2) Tidak memiliki ukuran jumlah lubang 3) Tidak memiliki daya lentur 4) Dalam penggunaan sutra tahan lama.

b) Kain Monofilame

 Kain Monofilamen terbuat dari benang tunggal yang dianyam. Kain ini memberi pencetakan yang halus, aliran tinta yang mudah diatur dan hasil cetakan yang tajam. Kain monofilamen bisa terbuat dari nylon (polymide) atau polyster. Kain nylon monofilament sangat elastis, tahan gesekan dan tahan bahan-bahan kimia, dapat dipakai berulang-ulang, dan sangat cocok untuk pekerjaan yang memerlukan register yang sangat tinggi.

c) Kain Multifilamen

Kain monofilamen terbuat dari beberapa benang tunggal kecil yang dipelintir dan dianyam. Pelintiran ini menghasilkan kain yang lebih berat, tebal yang menyebabkan penghantaran tinta lebih banyak. Kain ini cocok untuk mencetak kain.

d) Kain polyster

Kain polyster tersedia dalam jenis multifilamen dan monofilamen. Jenis monoofilamen lebih banyak di pakai, jenis ini lebih tahan gesekan dan tidak terlalu elastis, sehingga baik untuk pekerjaan yang memerlukan registrasi.

e) Kain Stainlisstel

Kain stainless stell adalah kain monofilament yang dapat melekatkan film “Inderect Stencil” dengan baik. Kain ini sangat stabil, kuat dan tahan gesekan dan tidak menimbulkan listrik statis,oleh karena itu kain ini cocok untuk mencetak di atas gelas, keramik, benda elektronoik, karena tidak menimbulkan listrik statis, maka sangat cocok untuk mencetak daiatas pelastik.

f) Kain Nylon

Kain nylon merupakan bahan yang dibuat khusus dari nylon monofilament sebagai syarat mutlak dalam pencetakan sablon. Kain nylon banyak beradar di pasaran dibandingkan jenis kain screen yang lainnya.

B. Rakel (squeeqee)

Rakel berguna untuk menekan tinta dari kain screen (saring) ke atas kertas atau bahan lain yang akan disablon. Biasanya terbuat dari karet atau plastik sintetik. Pada bahan yang lunak dan tumpul biasanya mengalirkan lebih banyak tinta pada media cetak. Sedangkan bahan yang keras dan tajam mengalirkan lebih sedikit tinta, sehingga mempercepat pengeringan.

Ujung bundar untuk memindahkan tintadalam jumlah banyak, misalnya untuk mencetak warna terang diatas latar belakang gelap diatas obey datar. Juga digunakan untuk mencetak tinta fluorescent.

Satu sisi miring, untuk menyablon diatas gelas atau plastik keras seperti kaca, pelat nama dan lain-lain yang datar dengan permukaan halus. Jumlah tinta yang dijumlahkan sedikit.

Dua sisi miring, digunakan untuk menyablon di atas benda-benda yang berbentuk silinder atau permukaan yang tidak rata, seperti botol, atau kain dengan desain penuh detail.

Dua sisi miring denga ujung datar, digunakan untuk menyablon diatas keramik. Bentuk ini memindahkan banyak tinta. Sisi bulat, digunakan untuk menceta di atas kain karena memindahkan banyak tinta.

C. Meja Cetak

Meja cetak yang digunakan khusus untuk sablon, yaitu daun meja dibuat dari kaca dengan ketebalan 5 mm. Rancangan dibuat khusus untuk sablon dengan posisi kedudukan engsel penyekat (catok) sejajar dengan permukaan kaca. 

D. Catok ( Engsel Cetak )

Catok/engsel penyekat merupakan gabungan dari alat penyekat (catok dengan engsel). Pada satu bagian sebagai alat penyekat (melakukan tekanan pada sisi bingkai), sedang bagian lain, engsel berfungsi sebagai alat yang menggerakkan catok.

E. Bingkai ( Frame ) Screen

Bahan yang dipakai untuk membuat bingkai screen harus dari kayu jati. Maksudnya adalah agar tahan lembab (basah), panas matahari, dan bahan-bahan kimia. Oleh karena itu dipilih dari bahan yang baik atau bahan yang tidak mudah terpengaruh oleh suhu (temperature). Tebal penampang ± 3 Cm dengan lebar 5 Cm, dibuat sesuai dengan keperluan. Makin besar ukuran bingkai, makin tebal penampangnya. Permukaan bingkai harus rata, tidak melengkung.

F. Rak Jemur

Rak jemur berfungsi sebagai tempat pengeringan hasil cetakan atau sablonan. Bahan yang digunakan untuk membuat rak adalah kayu jati, meranti, atau sejenisnya. Bentuk rak yang baik ialah reng atau lis, yang dibuat persegi empat dan pada masing-masing sisi dihubungkan dengan anyaman tali nylon yang mempunyai ketahanan dan elastis yang baik. Jarak antara tali satu dengan yang lain lebih kurang 5 Cm.

G. Gelas Ukur

Kegunaan gelas ukur adalah untuk mengukur bahan zat cair yang memerlukan ketepatan jumlah ukuran dalam cc. Gelas ukur biasanya untuk mengukur penggunaan pigment atau zat pewarna tinta.

H. Mangkuk Plastik

Mangkuk plastik berfungsi sebagai tempat mengolah bahan peka cahaya yang berupa serbuk seperti, Chromatine, Chrom Gelatine, Gelatine Bichromate, atau untuk mengolah bahan pengapus peka cahaya (obat afdruk). Plastik tahan terhadap bahan soda api, Sodium Hyphokloride yang kedua bahan ini mudah bereaksi dengan bahan logam.

I. Bantalan Pengalas

Bantalan pengalas terbuat dari bahan kayu yang diberi karet dan ditutupi dengan kain warna gelap. Fungsi dari bantalan pengalas adalah untuk alas tekanan kaca terhadap film di atas permukaan screen, mencegah pembiasan sinar dan menjamin ketajaman hasil afdruk.

J. Kaca Penekan

Kaca penekan adalah kaca bening persegi empat setebal ± 5 mm, yang digunakan untuk menekan film dari atas, mencegah pembiasan sinar terhadap film, menjamin kemantapan posisi film di atas screen dan sekaligus menjamin ketajaman hasil afdruk.

K. Meja Gambar

Meja gambar adalah meja yang di atasnya diberi kaca bening setebal lebih kurang 5 mm dan di bawahnya diberi lampu. Meja gambar berfungsi sebagai tempat untuk mengecek atau mengontrol film sebelum pengafdrukan dan hasil cetakan.

L. Central Coater

Central Coater adalah bahan yang terbuat dari stainlesstil yang dilapisi bahan monyl dan berbentuk segi empat panjang serta menyerupai dusgrip (tempat pensil). Central Coater berfungsi sebagai alat untuk melapisi bahan peka cahaya (obat afdruk) pada permukaan screen