Seni Budaya | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi seputar prosedur menerapkan ragam hias pada bahan alam dengan menggunakan teknik gambar, lukis, ukir, dan pahat dalam mata pelajaran seni budaya kelas VII revisi terbaru. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang prosedur menerapkan ragam hias pada bahan alam dengan menggunakan teknik gambar, lukis, ukir, dan pahat dalam mata pelajaran seni budaya.

Gambar: freepik.com
Prosedur atau langkah-langkah dalam menerapkan ragam hias pada bahan alam bergantung kepada bahan, alat, dan teknik yang akan kalian gunakan nantinya. Berikut ini adalah prosedur menggambar ragam hias pada bahan alam kayu menggunakan teknik gambar, lukis, ukir, dan pahat.
A. Teknik Gambar (Lukis)
1. Teknik Pointilis
Teknik pointilis adalah cara atau teknik menggambar atau melukis dengan menggunakan titik-titik hingga membentuk suatu objek yang sederhana tetapi cukup menarik. Pointilisme (titik) adalah teknik lukisan di mana tersusun/terbentuk dari titik kecil, titik-titik yang berbeda dari warna diterapkan dalam pola untuk membentuk sebuah gambar. Teknik melukis yang digunakan untuk warna pointillis pencampuran dengan mengorbankan dari sapuan kuas tradisional yang digunakan untuk menggambarkan tekstur. Mayoritas pointilisme dilakukan dalam cat minyak. Apa saja dapat digunakan sebenarnya, misalnya drawing pen, tetapi minyak yang lebih disukai.
2. Teknik Dussel (Gosok)
Teknik dussel adalah teknik menggambar dengan cara menggosok sehingga menimbulkan kesan gelap-terang atau tebal-tipis. Alat yang bisa digunakan, antara lain pensil, krayon, dan konte. Teknik menggambar ini menggunakan bantuan kapas atau alat khusus yang berupa gulungan kertas (bentuknya mirip pensil), bahkan jari-jari kitapun dapat digunakan untuk teknik menggambar yang satu ini. Pada teknik ini stroke/garis akan dihilangkan atau dihaluskan dengan cara digosok-gosok (dusel). Yang paling cocok untuk teknik menggambar ini adalah menggunakan jenis pensil yang lunak (2B ke atas) atau konte dan krayon.
3. Teknik Siluet (Blok)
Teknik siluet adalah teknik menutup objek gambar dengan menggunakan satu warna sehingga menimbulkan kesan balok. Gambar yang dibuat dengan bentuk menyeluruh secara blok pada bentuk yang diinginkan/disekitarnya.
Teknik siluet ada 2 macam, yaitu :
- Siluet Positif, menggambar dengan memberikan warna/blok pada bentuk yang diinginkan
- Siluet Negatif, menggambar dengan memberikan warna/blok di sekitar/sekeliling bentuk yang Anda inginkan menggambar dengan teknik arsir.
4. Teknik Arsir
Teknik arsir dibuat dengan cara menggoreskan pensil, spidol, tinta, atau alat lain berupa garis-garis berulang yang membuat kesan gelap-terang, gradasi, atau kesan dimensi. Teknik mengambar arsir lebih menekankan pada kekauatan garis (stroke). Dilakukan berulang-ulang secara sejajar maupun tumpang berpotongan, hal ini dilakukan untuk memberikan kesan gelap. Atau dapat dilakukan secara sejajar dengan memperhatikan kerapatannya saja, apabila dilakukan dengan rapat menyebabkan kesan gelap dan sebaliknya. Atau menggunakan tekanan yang ringan dan kuat dilakukan secara diulang-ulang. Alat yang digunakan biasanya pensil, spidol, crayon, konte, kapur, arang, dll.
5. Teknik Aquarel (Sapuan Basah)
Teknik aquarel dapat menggunakan bahan dengan campuran air di kertas, kain, atau bidang lain. Bila menggunakan bidang gambar berupa kertas maka dapat menggunakan cat air, cat poster, atau tinta bak. Teknik menggambar ini menggunakan media basah agar supaya menghasilkan warna yang transparan. Kertas gambar sebelum dilakukna proses menggambar paling bagus yang harus dibasahi agar cat cepat menyebar. Atau dibuat lembab.
Alat yang cocok adalah menggunakan kuas. Dilakukan secara berulang-ulang dan menumpuk agar menghasilkan warna tua atau gelap. Teknik menggambar yang satu ini memang membutuhkan kemampuan khusus dalam penguasaan alat kuas. Gambar dari teknik ini memiliki karakter khusus dan karena bahan warnanya cat air atau acrylik maka warna yang dihasilkan memeng tampak cemerlang kalau dibandingkan crayon.
6. Teknik Plakat
Plakat merupakan teknik melukis yang alat medianya menggunakan macam macam cat ciri ciri lukisan / gambar ini adalah sapuan warna cat yang tebal, kental, sehingga lukisan tampak indah dan menarik. Alat medianya adalah cat air dan cat minyak. Teknik yang ini memang cukup sulit untuk pemula tetapi jika bagi yang sudah berpengalaman/sudah terbiasa akan mengasikan.
7.Teknik Spray
Teknik lukisan ini dapat di lakukan dengan cara menyemprotkan cat pada gambar/ lukisan. Cara melukis dengan teknik ini menggunakan bahan cair yang kemudian di tempatkan lalu di semprotkan dengan alat sprayer. Teknik ini sering digunakan untuk membuat lukisan yang lebih visual.
8. Tehnik Tempra
Tempra merupakan teknik melukis dengan cara melukis gambar pada sebuah dinding dengan kreasi yang orang tersebut inginkan dan sesuai dengan kemampuan dan ketersediaan. Hal ini akan menghasilkan sebuah karya yang mengandung seni arsitektur kesederhanaan yang tinggi.
9. Garis (linier)
Teknik linier adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggambar suatu objek dari sebuah garis,garis lengkung maupun lurus. Hasil gambar ini menjadi seperti rusuk-rusuk yang tertata jika semua garis lurus. Gambar tersebut adalah ragam hias bermotif geometris dan asimetris. Agar mudah menggambar gambar tersebut, hendaklah memakai penggaris yang sesuai ukurannya.
Menerapkan ragam hias pada bahan kayu dengan teknik gambar/lukis dapat dilakukan dengan prosedur sebagai berikut.
- Siapkan papan kayu, pensil gambar, kuas, palet, dan cat.
- Buatlah sketsa gambar ragam hias pada papan kayu yang sudah diamplas.
- Warnai gambar ragam hias dengan cat yang diawali warna muda hingga warna tua
- Selesaikan pewarnaan hingga tuntas.
B. Teknik Ukir (Pahat)
Seni ukir sering kali dihubungkan dengan seni pahat, namun dua kegiatan ini sangatlah berbeda. Seni pahat lebih bertujuan untuk menghasilkan karya tiga dimensi, seperti patung. Sedangkan seni ukir, pada umumnya produknya lebih mengarah pada benda yang berwujud dwimatra (2 dimensi). Seni pahat adalah suatu kegiatan karya seni ukir yang dibuat dalam bentuk empat atau lima dimensi. Sementara untuk seni ukir sendiri hanya menggunakan bidang datar. Kemudian dibentuk bagian-bagian cekung dan bagian-bagian cembung untuk memperoleh suatu pola seni atau gambar tertentu.
Menurut Bastomi (1982 : 3-4), terdapat enam jenis seni ukir yang dihasilnya oleh para seniman, antara lain yaitu :
1. Jenis Ukiran Cembung
Ukiran cembung merupakan berbentuk ukiran cembung, jenis ukiran ini banyak digunakan pada pembuatan relief.
2. Jenis Ukiran Cekung
Ukiran cekung yaitu suatu bentuk ukiran yang membentuk cekung.
3. Jenis Ukiran Susun
Ukiran susun adalah suatu ukiran yang berbentuk bersusun-susun. Misalnya pada ukiran daun yang besar di bawah ukiran daun yang sedang dan kecil sehingga terjadi bentuk yang indah.
4. Jenis Ukiran Garis ( Cawen)
Ukiran garis merupakan bentuk ukiran yang diukir pada garis-garis gambarnya saja. Jenis ukiran garis banyak digunakan pada logam sebagai ukiran guratan.
5. Jenis Ukiran Takokan
Yaitu Suatu bentuk ukiran yang tidak menggunakan bingkai, jadi ukiran ini memperlihatkan tepi-tepi batas ukiran. Ukiran takokan erat hubungannya dengan jenis ukiran krawangan.
6. Jenis Ukiran Tembus (Krawangan)
Ukiran tembus atau krawangan adalah suatu bentuk ukiran yang tidak menerapkan dasar, jadi ukiran ini dasarnya tembus (berlubang). Sehingga sering dipakai untuk penyekat ruang (sketsel), kursi, ukir tempel dan sebagainya.
Ada beberapa teknik seni ukir yang sering kita temukan dalam berbagai karya seni ukir , antara lain :
1. Carving
Teknik carving adalah seni chipping dan memotong pada bagian datar dari kayu untuk membentuk ukiran agar tampaknya menjadi tiga dimensi. Teknik ini biasanya dilakukan dengan menggunakan alat bantu seperti pahat dan palu, serta pisau ukir yang digunakan untuk memperjelas detail.
2. Chip Carving
Teknik ship carving pada umumnya digunakan pada potongan-potongan yang lebih besar dari pekerjaan seperti tunggul pohon atau kayu dan menggunakan kapak dan pahat yang lebih besar. Teknik ini menciptakan karya yang besar seperti patung dan melibatkan proses yang cukup rumit.
3. Pembakaran Kayu
Pembakaran kayu adalah teknik terutama yang digunakan untuk menambah desain atau finishing kayu, namun beberapa seniman benar-benar menggunakan metode pembakaran untuk mengukir kayu kecil. Kayu yang telah dibakar akan menghitam di sekitar ukiran akhir dan memperjelas kesan sehingga tampak lebih hidup.
4. Mengerik
Teknik mengerik adalah salah satu cara lama dan paling sederhana dalam teknik mengukir pemula. Teknik ini hanya membutuhkan tidak lebih dari sepotong kayu dan pisau ukir.
Menerapkan ragam hias pada bahan kayu dengan teknik ukir/pahat dapat kalian lakukan dengan prosedur sebagai berikut.
- Siapkan papan kayu, gambar rancangan ragam hias, pahat ukir, dan paku kayu.
- Tempelkan gambar rancangan ragam hias pada papan kayu.
- Pahat tegak lurus gambar ragam hias (ngethaki)
- Pahat miring seluruh gambar ragam hias (malesi)
- Pahat bagian dasar ukiran (dasari)
- Pahat dan perindah bagian pokok ragam hias (matuti)
- Haluskan seluruh pahatan dengan amplas
- Warnai lukisan dengan cat atau pelitur