Contoh Soal Menentukan Unsur Intrinsik Teks Sastra | Bahasa Indonesia Kelas 9 Kurikulum Merdeka

anantakendek.com - Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan kumpulan contoh soal menentukan unsur intrinsik teks sastra dilengkapi dengan kunci jawaban bahasa Indonesia kelas 9 kurikulum merdeka belajar. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu Bapak, Ibu Guru, dan peserta didik dalam mencari referensi seputar contoh soal menentukan unsur intrinsik teks sastra dilengkapi dengan kunci jawaban bahasa Indonesia kelas 9 kurikulum merdeka.

Contoh Soal Menentukan Unsur Intrinsik Teks Sastra | Bahasa Indonesia Kelas 9 Kurikulum Merdeka

Gambar: freepik.com

 Karya sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran kehidupan, yang dapat membangkitkan pesona dengan alat bahasa dan dilukiskan dalam bentuk tulisan.

Teks sastra memiliki unsur-unsur intrinsik yang sama. Unsur intrinsik merupakan unsur pembangun yang terdapat di dalam cerita. Unsur pembangun saling berhubungan satu sama lain. Hal ini di sebabkan cerita menghadirkan serangkaian peristiwa yang bermakna. Secara umum, unsur intrinsik dalam teks sastra meliputi tema, tokoh dan penokohan, alur, latar, sudut pandang, dan amanat.

Bacalah kutipan cerpen berikut dengan cermat!
Suatu ketika, guruku sedang menerangkan pelajaran. Temanku itu tidak mengerti pelajaran yang diikutinya dan aku pun tidak memahaminya. Dia bertanya padaku dan aku menjawab tidak tahu jawabannya karena memang aku tidak tahu. Akan tetapi, betapa terkejutnya diriku karena begitu aku menjawab tidak tahu, kata-kata pedas mulai menyakiti diriku ini. Aku dicaci maki. Aku sudah tidak tahan akan sikapnya.

1. Latar dalam cuplikan cerpen di atas adalah ....
A. Kamar
B. Rumah
C. Ruang kelas
D. Ruang aula

2. Bacalah kutipan cerpen berikut dengan cermat!
Kami tiba di terminal. “Lebih baik, Om naik Indah Murni saja,” kataku. “Bis ini lewat jalan tol, paling-paling Cuma setengah jam ke Cililitan.”

Kutipan cerpen di atas menggambarkan latar tempat di ....
A. Cililitan
B. Bus Indah Murni
C. Terminal
D. Jalan tol

Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 3-5!
(1) Di bawah pohon waru, Saidah menggelar dagangannya, nasi pecel. Jakun Karyamin turun naik. Ususnya terasa terpilin.
(2)  “Masih pagi kok mau pulang, Min?” tanya Saidah. “Sakit?”
(3)  Karyamin menggeleng dan tersenyum. Saidah memperhatikan bibirnya yang membiru dan kedua telapak tangannya yang pucat. Setelah dekat, Saidah mendengar suara keruyuk dari perut Karyamin.
(4) “Makan, Min?”
(5) “Tidak. Beri aku minum saja. Daganganmu sudah ciut seperti itu. Aku tak ingin menambah utang”
(6) “lya, Min, iya. Tetapi kamu lapar. Kan?” Karyamin hanya tersenyum sambil menerima segelas air yang disodorkan oleh Saidah. Ada kehangatan menyapu kerongkongan Karyamin terus ke lambungnya.
(7) “Makan, ya Min? Aku tak tahan melihat orang lapar. Tak usah bayar dulu. Aku sabar menunggu tengkulak datang. Batumu juga belum dibayarkan, kan?”

3. Bukti watak Saidah baik hati terdapat pada bagian ....
A. (1)
B. (2)
C. (6)
D. (7)

4. Konflik yang dialami dalam kutipan teks cerita tersebut adalah ....
A. Karyamin berusaha menahan lapar.
B. Saidah menagih utangnya pada Karyamin.
C. Karyamin takut menambah utang pada Saidah.
D. Karyamin menolak tawaran makan dari Saidah.

5. Amanat yang terdapat dalam kutipan cerita tersebut adalah ....
A. Jangan kebaikan orang.
B. Jangan biasakan menumpuk utang.
C. Jangan memaksakan kehendak kepada orang lain.
D. Syukuri nikmat yang diberikan oleh Tuhan.

Bacalah kutipan cerpen berikut!
(1) Ya Tuhan. Airin terbelalak. “Kamu tak pernah cerita dalam surat.”
(2) “Aku tak mau kehilangan sahabat, Airin. Banyak yang menghentikan surat mereka ketika tahu aku lumpuh.”
(3) “Mana mungkin aku begitu!” Mata Airin terasa panas oleh gumpalan air yang mendesak keluar.
(4) la terharu melihat keadaan Dayu, sementara semangatnya tetap berkobar walaupun dengan kondisi seperti itu
(5) “Aku tetap sahabatmu, Dayu. Bahkan, aku akan tambah sayang padamu setelah bertemu.”

6. Bukti bahwa watak tokoh Airin penyayang adalah terdapat pada kalimat bernomor ....
A. (1) dan (2)
B. (3) dan (4)
C. (3) dan (4)
D. (4) dan (5)

7. Bacalah kutipan teks cerita berikut.
Selalu. Ya, selalu. Empat hari yang lalu saja masih lekat benar di kepala Trimo, dua orang suruhan Pak Lurah datang ke rumahnya. Mestinya dia merasa bangga, utusan orang terhormat dan dituakan di desa itu mengunjungi rumahnya yang reyot. Tapi tidak, kedatangan mereka justru membuahkan kesedihan dan tangis. Dengan sikap yang terkesan dingin dan angkuh, kedua utusan Pak Lurah itu meminta agar Trimo melepaskan tanah miliknya. Katanya, ada bos besar dari Jakarta yang menghendaki tanahnya untuk membangun pabrik pengolahan batu kapur. (Panen Terakhir)

Kutipan teks tersebut merupakan alur bagian ....
A. Pengenalan
B. Pemunculan konflik
C. Klimaks
D. Penyelesaian

8. Bacalah kutipan cerpen berikut!
(1) “Boleh jadi, itu sikap angkuhnya seorang yang sukses dan kaya menghadapi pemuda kere macam aku.” (2) Sebagai pimpinan sebuah bank papan atas di negeri ini, mungkin dia tak rela hati anak gadisnya kupacari. (3) Jadi, amat wajar, dia kelihatan tidak suka terhadapku. (4) Apalagi, tampangku tidak keren kaya aktor Nicholas Saputra, sementara Mawar memang cakep. (5) Kamu sendiri bilang, Mawar mirip Dian Sastro dengan bodi semampai macam Luna Maya, padahal menurutku, Mawar lebih mirip penyanyi kesukaanku, Mulan Jamila.

Bukti bahwa watak tokoh “dia” sombong pada kutipan tersebut terletak pada kalimat bernomor ....
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (3) dan (4)
D. (4) dan (5)

9. Bacalah Kutipan teks cerita berikut!
Kedua tangan Tuson terus memegang pergelanganku dengan kencang, tetapi tidak cukup kuat untuk menahan beban berat tubuh kami. Perlahan-lahan, tanganku lolos dari genggamannya. Aku menutup mata pasrah. Rusdi di bawahku berteriak-teriak minta tolong. Aku pasrahkan hidupku pada- Mu, ya Tuhan. Sebentar lagi aku akan melayang jatuh.

Tahapan alur penggalan novel di atas adalah ....
A. pengenalan cerita
B. pengungkapan peristiwa
C. puncak konfliks
D. penyelesaian (ending)

10. Bacalah kutipan cerpen berikut!
Bobi suka sekali membaca majalah. Saat sedang membaca, ia tidak mau diganggu. Selain membaca, ia juga selalu mencoba untuk menulis pada secarik kertas. Di ruang belajarnya, terdapat tumpukan kertas yang berisi tulisan. Ternyata, yang ditulis oleh Bobi adalah sebuah cerpen.

Watak Bobi pada cuplikan tersebut adalah ....
A. Rajin, suka membaca, berkemauan keras
B. Sombong mau bergaul, keras kepala
C. Acuh , egois, idealis
D. Pendiam bekerja, kepala batu

11. Bacalah teks berikut
“Aku mau mencari kubangan. Udara terlalu panas,” Keluh Don.
“Oh, aku melihat ada kubangan di arah Utara!” Ken memberitahu.
“Benarkah? Don tidak langsung percaya.
“Tentu. Aku tadi melihatnya. Kubangan tempatmu bisa berendam sudah tidak ada. Sungai di tenggara pun mengering. Berbeloklah ke kanan!”
Badak itu peluh dalam hati. kehidupan di hutan ini makin tidak nyaman. kemarau makin ganas dan banyak manusia menebangi pohon.”
“Tadi aku melihat ada harimau yang ditembak,” Ken seperti membaca pikiran Don. “Banyak hewan ikut menangis melihatnya. harimau itu punya bayi yang baru lahir.”

Amanat yang disampaikan penulis berdasarkan penggalan teks tersebut adalah ....
A. Jagalah kelestarian hutan sebagai tempat hidup satwa
B. tolong-menolong dalam hidup untuk tujuan bersama
C. jagalah kelestarian satwa dengan menyayanginya
D. penebangan secara liar hanya untuk tujuan mulia

12. Bacalah kutipan cerpen berikut!
“Kamu yakin bakal baik-baik saja!” Bosku tiba-tiba muncul dari belakang, menepuk bahuku pelan. Mantan bos, tepatnya. Selepas sore ini, tak ada lagi hierarki diantara kami. “ Kamu kelihatannya... aneh, “ sambungnya lagi, setelah agak lama mencari kata yang tepat untuk mendeskripsikan keadaanku,” perlu diantar sopir kantor?”

Nilai moral yang terkandung dalam kutipan tersebut adalah ....
A. seorang atasan begitu memperhatikan kondisi bawahannya
B. seseorang begitu baik hati memulihkan kondisi temannya
C. mantan atasan begitu memperhatikan kesehatan anak buahnya
D. seorang atasan tidak memakai hierarki dengan anak buahnya

13. (1) Keberhasilan sebagai atlet balap sepeda Indonesia yang mempersembahkan medali emas di SEA Games 2021 di Vietnam tidaklah mudah. (2) Selain harus bersaing ketat dengan tuan rumah, mengatasi faktor cuaca menjadi kendala utama yang harus dilalui.
(3) Menurutnya, ada hambatan dan tantangan luar biasa dalam perjuangan meraih finish pertama pada nomor MTB Cross Country tersebut. (4) Selain persaingan tuan rumah Vietnam dan Malaysia yang telah menguasai Medan lap, Kamboja dan Thailand, ternyata kondisi cuaca juga menambah beban perjuangan karena yang biasa panas perhelatan ternyata hujan.

Bukti latar tempat dalam teks berikut adalah kalimat nomor ....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)

14. (1) “Indah sekali!” Wulan takjub, (2) kita danau menjadi terang. (3) Wulan mengambil bayangan-bayangan bulan di atas air danau. (4) Bayangan purnama itu begitu bulat sempurna. (5) Tak lama kemudian tepat dari bayangan bulan itu, muncul sosok perempuan berparas cantik. (6) “Si... siapa kau? “tanya Wulan kaget. (7) “ Akulah Dewi Bulan. Aku datang untuk menyembuhkan wajahmu,” kata Dewi Bulan lembut, (8) “Selama ini kau telah sabar dalam mendapat ujian. (9) Namun, karena kebaikan hatimu, kau berhak menerima air kecantikan dariku. (10) Usaplah wajahmu dengan air ini!” Lanjut Dewi Bulan sambil memberikan sebotol air.

Bukti Wulan memiliki watak penyabar dan baik hati ditunjukkan kalimat nomor ....
A. (1) dan (2)
B. (4) dan (5)
C. (7) dan (8)
D. (8) dan (9)

15. (1) Ketika ayah sakit, beliau tidak mau dirawat di rumah sakit. (2) Keadaan beliau makin hari, makin serius. (3) Tapi beliau bersiteguh tidak mau diopname. (4) Aku berusaha menyingkirkan perkara yang kukira menyebabkan ayah tak mau masuk rumah sakit. (5) “ Apakah ayah kuatir di rumah sakit nanti ayah akan dirawat dalam ruang yang diterangi lampu listrik?” (6) Bila demikian halnya, maka akan ku usahakan agar mereka menyalakan lilin saja khusus bagi ayah.

Bukti tokoh ayah berwatak keras kepala tunjukkan pada kalimat nomor ....
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (3) dan (4)
D. (5) dan (6)

16. Jika dulu si anak yang berbohong, Si ayah yang percaya, lalu, si anak mengharapkan kepada ayahnya supaya dikirimi foto-foto gadis yang dicalonkan. Untuk membuktikan kebenaran suratnya, Ompi mengirimkan foto gadis yang kebetulan ada padanya. Tida peduli ia, apa foto itu gambar dari gadis yang sudah kawin atau bertunangan. Bahkan juga tidak peduli iya apa gadis itu sudah meninggal. Ia kirim terus dengan harapan semoga anaknya tidak berkenan. Dan alangkah gembiranya Ompi, andai kata tidak ada sebuah pun dari foto-foto itu yang berkenan di hati anaknya. Di samping itu ia sadar juga, bahwa kepalsuan sandiwaranya sudah tentu akan berakhir juga pada suatu masa. Anaknya pasti lama-lama tahu dengan begitu akan timbul kesulitan lain yang tidak mudah diselesaikan.

Nilai moral yang tepat berdasarkan kutipan cerpen tersebut adalah ....
A. janganlah menyia-nyiakan orang tua kita
B. kita harus berbakti kepada orang tua
C. janganlah menjadi orang yang suka berbohong
D. orang tua harus selalu mendukung anaknya

17. Tari Pakarena kelompok musik yang dikenal dengan nama gondrong rinci. Kelompok tari Pakarena beranggotakan 7 pemain musik yang semuanya adalah kaum pria. Tugas dari kelompok musik ini adalah mengiringi para penari dengan tabuhan gendrang sebagai pengatur irama musik dan juga memainkan alat musik tiup berupa seruling. Selain itu, kelompok pengiring ini juga harus memainkan alat musik sambil melakukan gerakan, terutama gerakan kepala. Setiap tabuhan ganrang dari pengiring musik melambangkan watak lelaki. Gowa yang keras. Keunikan lain yang dimiliki tarian ini adalah aturan bagi para penari dalam menarikan tari ini. Para penari tidak diperkenankan membuka mata terlalu lebar dan mengangkat kaki terlalu tinggi.

Makna kata watak dalam teks tersebut adalah ....
A. pribadi
B. sombong
C. penokohan
D. budi pekerti

18. Bacalah teks berikut!
Di hutan belantara, hiduplah kadal raksasa. Suatu hari, di pagi nan cerah, kadal raksasa melihat seekor zebra yang tengah makan apel. Kadal pun dengan perlahan mendekati Zebra. Dengan sekali terkam, iya dapat menggigit kaki Zebra.

Beberapa hari kemudian, ia menyusuri hutan dan menemukan kawanan rusa yang sedang meminum di danau. Meski Rusa telah mengetahui keberadaan kadal raksasa tersebut, ia tak dapat menghindar dari keganasan kadal tersebut.
Kadal berpikir ingin makan hewan yang berukuran besar. Akhirnya, kadal menemukan seekor anak banteng di bawah pohon jati. Kadal pun dengan ganas segera menerkamnya. Akan tetapi, secara tiba-tiba, dari arah samping, induk banteng datang dan menyeruduk kadal. Perut kadal pun terluka tertusuk tanduk induk banteng.

Berdasarkan teks tersebut, watak tokoh utama yang tepat adalah ....
A. keras kepala
B. sombong
C. serakah
D. raksasa

19. Bacalah teks berikut.
“Nanti lelah, ayah, aku tidak mau jalan kaki, “ucap Banu.
“Banu, jalan kaki itu menyehatkan. Sepeda Banu juga masih rusak,” Ayah Banu menjelaskan, “Jarak rumah dengan sekolahan dekat hanya 200 meter,“ bujuk ayah Banu.
Banu akhirnya berangkat ke sekolah dengan muka masam.

Berdasarkan bukti teks tersebut, watak tokoh Banu adalah ....
A. sombong
B. manja
C. malas
D. boros

20. Sesekali kulihat ibunya melihat mata anaknya yang keruh dan kemerahan. Tangan ibunya yang juga sangat kurus mengelus rambut anaknya, yang tipis kemerahan sebelum akhirnya pandangan itu diarahkan ke sekelilingnya. Dan melihat pohon-pohon yang hanya tinggal batang menghitam, tanah gersang, hawa panas yang luar biasa, serta di kejauhan terlihat samar-samar asap yang mungkin ditimbulkan oleh batang pohon yang terbakar matahari.

Watak tokoh ibu dalam kutipan cerpen tersebut adalah...
A. sabar
B. sayang
C. bijaksana
D. tanggung jawab

21. (1)Sejak bengkel sepeda bangkrut,ekonomi keluarga Tegar ngap-ngap. (2)Uang penjualan bengkel tak banyak,cepat menguap,amblas untuk membayar hutang,membayar kontrak rumah, segala rupa ongkos. (3)Hobi ibunya membuat kue ditingkatkan menjadi usaha. (4)Sabam pagi,sebelum berangkat sekolah,terbirit-birit Tegar bersepeda ke restoran dan warung-warung,menitipkan kue buatan ibunya. (5)Pulang sekolah nanti dijemputnya. (6)Dari montir,dia berubah menjadi penjual kue.

Bukti latar suasana mengkhawatirkan pada kutipan cerita tersebut ditunjukkan kalimat nomor ....
A. (1) dan (2)
B. (3) dan (4)
C. (5) dan (6)
D. (6) dan (1)

Cermati teks berikut untuk menjawab soal nomor 22dan 23
“Menurut hasil pemeriksaan,mata Pak Beni dan istri normal.Sehat,” kata dokter spesialis mata,setelah melakukan pemeriksaan.

Mendengar perkataan dokter itu hati Beni pun menjadi lega.Tetapi tidak demikian dengan Surti.Ia tetap bersikukuh dengan penglihatannya yang dirasa tidak sehat.
“Sungguh,Dok,setiap kali saya berdiri didepan cermin kamar saya,bayangan seperti kalung,gelang,dan lainnya itu selalu muncul.Tampak jelas sekali"
“Tetapi mata ibu normal.”

Meski matanya dinyatakan normal oleh dokter yang ahli di bidangnya,kenyataannya tidak membuat hati Beni merasa tenang. Sebab dalam kesehariannya istrinya selalu terus mengajak berdebat tentang penglihatannya di depan cermin.Kenytaan itu pun menjadikan Beni semakin bingung sendiri.

Tidak ingin larut dalam perdebatan yang mengakibatkan keluarganya tidak harmonis,suatu hari tiba-tuba Beni mengambil kursi kayu dan kemudian dilemparkan dengan sekuat tenaga ke arah cermin. cermin itu pun hancur berkeping-keping. sementara istrinya yang melihat dari kejauhan hanya bisa diam dan tidak bisa berkata-kata lagi.

22. Tokoh utama pada kutipan teks cerita tersebut adalah ....
A. Dokter
B. Benu
C. Istri
D. Cermin

23. Amanat kutipan teks cerita tersebut adalah ....
A. Jangan langsung memercayai diagnosis dokter
B. Jadilah istri yang menurut dengan perintah suami
C. Suami tidak boleh berlaku kasar pada istri
D. Selesaikan masalah dengan berdiskusi

24. Cermati kutipan cerita berikut!
(1) Mereka hanya berkonsentrasi pada makanannya masing-masing.(2) Tak ada sepatah kata pun keluar dari mulut mereka.(3) Hanya kecap dari mulut mereka dan sendok garpu yang beradu dengan piring. (4) Hal itu ganti hanya mereka yang bisa mendengar kerena ruang restoran saat itu sangat riuh. (5) Mereka persis sepertimu orang yang sedang marahan.

Bukti latar tempat yang tepat ditunjukkan pada kalimat nomor ....
A. (1)
B. (2)
C. (4)
D. (5)

25. Cermati kutipan cerita berikut.
“....Apa aku salah kalau tidak mengenal itu kantor? Kalian melecehkan aku! Apa menjadi kewajibanku ungurus itu kantor! Atau seluruh kantor di Jakarta jadi tanggung jawabku?”
“Saya mau tidur,” sela Meity.
“Tidak! Semua harus tetap disini!” bentak Ayah.
“Kalian menuduh aku pernah bekerja dikantor Jalan Juanda itu. Aku jawab,aku belum pernah bekerja dikantor itu. Lalu kalian tetap ngotot menuduh. Kalian sudah memaksa-maksa orang untuk mengakui ala yang tidak pernah dilakukannya. Apalagi orang itu ayah kalian sendiri.

Latar suasana yang tergambar pada cerita tersebut adalah ....
A. Sedih
B. Marah
C. Haru
D. Tegang

26. Cermati kutipan cerita berikut!
Setelah yakin hujan tidak akan turun,saluran memasang baju,lalu pergi ke toko buku terdekat. Pemilik toko buku yang sudah mengenal mengangguk dan tersenyum,lalu mengajak Saloon
pergi ke bagian belakang. Salipan melihat sebuah buku baru dan sebuah majalah baru tergeletak diatas meja,seolah-olah khusus disediakan untuk dirinya.
“Kau boleh ambil Cuma-Cuma,”kata pemilik toko.Tanpa dipersilahkan saluran menarik kursi,lalu duduk. Salipan mengambil buku,lalu mencium buku itu. Meyenangakan. Lalu,secara sembarangan Saluran membuka-buka buku. Sesuai dengan dugaannya,Salipan menemukan orang - orang yang tak lain dan tak bukan adalah dirinya sendiri,istrinya,iparnya,dan pengarang Tontowi. Begitu juga ketika Salipan membuka majalah.

Tokoh utama pada kutipan cerita tersebut adalah ....
A. Pemilik toko buku
B. Salipan
C. Istri Salipan
D. Tontowi

27. Cermati kutipan cerita berikut!
Hampir setiap pagi, ia terpaksa menyapu reruntuhan bunga durian dengan wajah yang begitu murung. Hanya tinggal beberapa lagi yang masuh bertahan diatas. Bisa dihitung dengan jari tangan. Dan mungkin kerena berharap bida jadi sangat menyakitkan,ia membunuh semua harapan yang terjadi. Merawat tanaman itu seadanya. Tak lagi sebagai sebuah tanaman istimewa yang bunganya telah di tunggu sekian lama.
Entah ajaib atau kebetulan tubuh bunga tang tersisa itu harus bertahan meskipun hujan tak memberi belas kasihan. Akhirnya, waktu juga yang memperlihatkan bahwa harapan tak boleh dibunuh sebab kehidupan dimulai dari sana. Sebagaimana kehidupan tujuh bunga durian Ayah, Tujuh-tujuhnya tampak semakin besar,tampak sudah matang beberapa bulan kemudian.

Amanat yang terdapat dalam kutipan cerita tersebut adalah...
A. Pasrah bukan berarti menyerah pada keadaan yang membuat kita dapat menyesal di kemudian hari.
B. Pertahankanlah harapan dan cita-cita didalam diri meskipun banyak rintangan yang mengadang
C. Kita tidak boleh mengharapkan hal yang tidak pasti,terlebih jika menyangkut kehidupan pribadi.
D. Janganlah pupus harapan jika masuh ada kemungkinan untuk mendapatkan hal yang baik.

28. Cermati teks berikut!
Setelah makan dan minum obat,saya tertidur sampai siang.Setelah bangun,saya minum instalasi dan tertidur sampai sore. Obat yang saya minum hanya memperkuat rasa mengantuk,tetapi tidak becus menggempur rasa sakit. Bahkan,nafsu makan saya menjadi musnah. Mulut saya terasa panas dan pahit. Keinginan untuk pulang terkubur oleh rasa sakit dan lemah. Terpaksa saya memberi rumah kepada istri saya untuk memanggil dokter.

Tak lama kemudian,dokter datang. Dia mengingatkan saya pada dokter tahun lima puluhan dalam cerita-cerita yang pernah saya baca:mengenakan jubah putih,berwajah seram,menjinjing tas kulit hitam,mengantongi senter kecil,sedangkan stetoskopnya menongol sedikit dari tasnya. Lagaknya seolah dia mengetahui apa pun yang terjadi,baik di dunia maupun diluar dunia. Pemeriksaan terhadap saya seolah-olah dilakukan hanya untuk sopan santun belaka. Agaknya tanpa melihat saya pun dia sudah tahu apa yang saya derita.

Tokoh utama dalam kutipan teks tersebut adalah ....
A. Saya
B. Dokter
C. Dia
D. Istri saya

29. Bacalah kutipan cerita pendek berikut!
Saya punya kenalan yang pembantunya hapir punya kesempatan untuk tidur. Setiap malam ketika pembantu itu sedang tidur pulas,mendadak dibangunkan untuk membuka pintu tuannya yang baru datang dari kantor. Sesaat kemudian tuan berangkat lagi ke kantor,dan pembantunya diminta untuk menutup dan mengunci pintu itu kembali. Tidak berapa lama,tuannya Riba lagi da minta dibukakan pintu lagi. Setelah dirumah beberapa saat,berangkat lagi si tuna ini ke kantor dan minta kepada pembantunya supaya mengunci pintu,sambil berpesan sebentar pulang san minta dibukakan pintu lagi. Ketika saya tanyakan teman itu apakah yang ia lakukan itu tidak menyiksa pembantunya,ia menjawab dengan marah bahwa semuanya itu sudah merupakan kewajiban bagi seorang pembantu.

Amanat kutipan cerpen tersebut adalah ....
A. Jangan hanya diam ketika merasa tertindas.
B. Jangan menggangu waktu tidur orang lain hanya karena kesibukan sendiri.
C. Meringankan beban orang lain adalah kewajiban kita sebagai manusia.
D. Jangan menindas orang lain hanya karena kamu memiliki harta yang lebih banyak

30. (1) Ketika mobil-mobil mewah berdatangan,Edi harus merapikan warisannya agar tak menggangu jalan umum. (2) Rasanya seperti sebuah tugas yang harus ditunaikan. (3) Menjaga barang mewah meski bukan miliknya. (4) Kendati mobil mewah itu telah pergi, Edi juga tak pernah merasa rugi sebab amanah telah terlintas. (5) Namun, hal itu bukanlah cita-citanya. (6) Bagi Edi, menjadi pegawai kantor adalah keinginan terbesarnya setelah lulus SMK.

Bukti watak tokoh Edi bertanggung jawab adalah kalimat nomor ....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)